Taylor Swift Ungkap Kejutan di ‘All Too Well: The Short Film’

Sang musisi ternama telah membuat film pendeknya sendiri yang juga ditayangkan di Festival Film Tribeca 2022.

 

Tidak hanya berbakat dalam musik, kali ini Taylor Swift mempersembahkan kepada dunia tentang film pendek terbarunya. Diadaptasi dari lagunya yang berjudul ‘All Too Well’, Taylor membagikan salah satu kisah cintanya di Festival Film Tribeca 2022.

Dibintangi oleh Dylan O’Brien dan Sadie Sink, ‘All Too Well: The Short Film’ menceritakan kisah seorang penulis muda (Sadie) dan hubungannya dengan seorang pria yang lebih tua (O’Brien). Meski banyak yang mengaitkan lagu tersebut dengan hubungan Swift dengan mantan kekasihnya, Jake Gyllenhaal, hal ini tidak pernah dikonfirmasi oleh Swift.

Taylor juga diundang di Tribeca Festival dan melakukan pembicaraan bersama dengan filmmaker Mike Mills (‘20th Century Women’). Dalam penampilan publik yang mengejutkan tersebut, Taylor mengungkapkan penjelasan mendalam tentang film pendeknya, ‘All Too Well: The Short Film’.

Diungkap oleh Taylor kepada Mike, mengarahkan ‘All Too Well: The Short Film’ bukanlah hal yang mudah. Ia selalu menganggap bahwa menjadi sutradara bukan bidang keahliannya, melainkan orang-orang yang bersekolah untuk meraih karya tersebut.

Demi membuat Taylor lebih baik, Mike kemudian mengatakan dengan jenaka bahwa ia pun tidak bersekolah untuk membuat film.

Tapi ini bukan satu-satunya hal yang diungkapkan Swift. Pertama, dia menjelaskan bahwa dia ingin kembali menyutradarai dan menceritakan kisahnya sendiri dalam sebuah film panjang. Harapannya, ialah membuat karya tersebut menjadi intim dan tidak terlalu besar.

Taylor secara mengejutkan juga membagikan easter egg di film tersebut. Sebuah mesin ketik berwarna merah, menjadi petunjuk unik yang diberikan olehnya. Benda tersebut muncul ketika Sadie tengah berada dalam kemurungan dan ketika Taylor hendak menuruni tangga rumahnya.

Hebatnya, Taylor menggambarkan bahwa benda tersebut memiliki arti penting.

Dalam filmnya, O’Brien diasumsikan memberikan mesin ketik merah kepada Sadie. Sang gadis pun merasa senang sementara O’Brien secara tidak langsung telah memberi Sadie sebuah mimpi dan harapan untuk menjadi seorang penulis. “Pengalaman inilah yang menggembleng hidup dan kariernya,” ungkap Taylor.

Taylor dengan manis membuat kedua tokoh tersebut menjadi protagonis, tidak ada yang jahat dan keduanya memiliki arti penting di kehidupan masing-masing.

Telah dirilis sejak delapan bulan yang lalu, Taylor memberikan alasan kepada para penggemar untuk kembali lagi melihat film pendeknya, terutama karena adanya easter egg yang mungkin luput dari perhatian.

“Ini bukan video musik,” ungkap Taylor. “Kami melakukan segala macam pendekatan yang berbeda.”

Exit mobile version