Review Teman Tidur (2023)

Teror Mengerikan yang Datang Ketika Tidur

review teman tidur 3

© Robagu Pictures

“Kelly bakal datang kalau kita tidur,” – Amanda (Teman Tidur)

Apa jadinya jika sekolah yang kamu tempati menyimpan begitu banyak misteri? Mulai dari hal-hal yang masih bernafas hingga yang tak kasat mata. Apakah Cilers bisa betah bertahan menghadapi itu semua?

Kengerian tersebut akan datang menghantui para pecinta horor Indonesia melalui film terbaru yang berjudul Teman Tidur. Bukan dalam arti kata nakal, melainkan teror menyeramkan yang akan menemani lelapmu.

Hadir di Hari Film Nasional, apakah Teman Tidur bisa menjadi tayangan menarik untuk Cilers?

Sinopsis

Seorang siswi SMA bernama Kelly, karena sakit hati, malu, dan kecewa, melakukan bunuh diri. Ia menjadi korban perundungan (bullying) setelah video erotisnya tiba-tiba viral. Arwahnya pun gentayangan untuk membalas dendam.

Sementara itu, Amanda, siswi yang tinggal di asrama, hendak mengikuti Olimpiade Biologi. Namun di sekolah, Amanda menjadi korban perundungan. Beruntung, ia dibantu sahabatnya, Adam, dan kawan-kawannya.

Di sisi lain, Davin teman Kelly, mencurigai gang Adam sebagai pelaku penyebar video Kelly yang akhirnya viral itu. Kisah pun berlanjut dengan aksi balas dendam arwah Kelly terhadap para perundungnya.

Mengusung tema menarik

Lewat judul yang sudah menarik perhatian, Teman Tidur ternyata juga mengusung tema yang tak kalah seru. Melalui isu yang saat ini marak diangkat dan sering terjadi di dunia pendidikan, film ini menyorot tentang kasus perundungan atau bullying. Meski sudah banyak film bertema seperti itu, namun Teman Tidur tetap mampu membawa cerita dengan menarik.

© Robagu Pictures

Di film ini, perundungan dilakukan oleh geng beranggota 4 orang yang memiliki reputasi kurang baik di sekolah. Anak-anak kaya ini kerap kali mengancam dan menindas orang-orang yang tidak sejalan, dengan kuasa yang mereka miliki. Sayangnya, hal ini justru membawa petaka bagi mereka.

Tidak hanya cerita secara garis besar, tampilan pembunuhan dan scoring film juga cukup menarik dan agak berbeda. Alih-alih suara menegangkan, film ini justru mendukung suasana sadis dengan musik-musik ala orkestra. Setiap musik juga menggambarkan karakter dari tiap pemain.

Tone film terlalu gelap

Sepertinya tone film ini juga tidak jauh berbeda dengan yang ditampilkan dalam trailer. Kesan gelap dan gloomy terus hadir sejak awal film. Bermaksud untuk membangung kesan seram, film ini justru agak menyiksa mata. Belum lagi ada beberapa transisi yang kasar, editing yang kurang rapi, atau efek visual yang masih sangat terlihat. Film ini tidak mendukung dari segi penampilan.

© Robagu Pictures

Namun hal yang patut diapresiasi adalah film ini tidak mengandalkan jumpscare. Ketakutan dibangun secara perlahan dan tidak banyak menampilkan sosok hantu secara berlebihan. Oleh karena itu, bagi para penikmat film yang tidak terlalu menyukai horor, Teman Tidur masih cocok untuk kalian.

Kesimpulan

© Robagu Pictures

Secara cerita, Teman Tidur mungkin masih bisa menarik perhatian para penonton. Siapa yang tidak ketakutan ketika mengalami teror setiap ingin tidur? Merupakan hal yang penting bagi tubuh, namun taruhannya adalah nyawa. Saksikan Teman Tidur mulai tanggal 30 Maret 2023.

 

Director: Ray Nayoan

Cast: Givina Lukita Dewi, Rafael Tan, Baskara Mahendra, Mutiara Sofya, Khan Teux, Deanda Putri, Abun Sungkar, Kalina Oktarani

Duration: 93 menit

Score: 4.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Teman Tidur

4 Score

Seorang siswi SMA bernama Kelly, karena sakit hati, malu, dan kecewa, melakukan bunuh diri. Ia menjadi korban perundungan (bullying) setelah video erotisnya tiba-tiba viral. Arwahnya pun gentayangan untuk membalas dendam.

Review Breakdown

  • Acting 5
  • Cinematography 3
  • Entertain 3
  • Scoring 5
  • Story 4
Exit mobile version