Review Cupcake Untuk Rain Season 1 (2022)

Kisah Mariana yang berawal ketemu dari kecelakaan, tapi lama-lama jadi tumbuh perasaan

“If there’s a will, there’s a way.” – Mariana (Cupcake Untuk Rain).

 

Kisah manis seperti cupcake, kue kecil nan cantik ini menjadi tontonan terbaru yang ditayangkan oleh Vidio. Berjudul ‘Cupake untuk Rain’, serial ini menghadirkan bintang Indonesia Michelle Ziudith serta Abidzar Al Ghifari sebagai pemeran utama.

Penuh dengan kelucuan dan kehangatan, serial ‘Cupcake untuk Rain’ disutradarai oleh Dinna Jasanti dan telah tayang sejak bulan Juli lalu. Lewat tayangan ini, penonton akan disuguhkan dengan perkelahian bak kucing dan anjing, sekaligus kehangatan dan perhatian dari orang-orang terdekat.

Sinopsis

Mariana (Michelle Ziudith) memutuskan membuka toko cupcakes untuk mengenang kakaknya yang telah tiada. Bersama dengan sahabatnya, Renata (Denira Wiraguna), ia membangun bisnis tersebut secara perlahan. Keduanya juga dibantu oleh teman lelaki mereka, Awan (Farhan Rasyid), yang diam-diam menyukai Mariana.

Suatu ketika, Mariana bertemu dengan Rain (Abidzar Al-Ghifari), seseorang yang menyebalkan hingga membuat hidupnya sulit. Di sisi lain, Rain adalah arsitek yang bekerja di bawah perusahaan ibunya, namun tidak pernah diperhatikan oleh keluarga tersebut.

Pertemuan Mariana dengan Rain ternyata mengubah banyak hal dalam hidup keduanya. Akhirnya, Mariana bahkan menemukan cinta sejati dan makna hidup yang sesungguhnya.

Kisah cinta manis yang dibangun secara perlahan

Kembali lagi Vidio menghadirkan sebuah serial manis yang ringan dan tidak berbelit-belit. Meski sedikit penuh drama pada pertemuan awal antara Rain dengan Mariana, namun cerita selanjutnya terasa dibangun dengan natural.

© Vidio

Episode yang hanya berjumlah enam ini, tidak membuat Mariana dan Rain terburu-buru untuk menyadari isi hatinya. Baik akting Abdizar maupun Michelle juga patut diacungi jempol. Kekuatan chemistry yang mereka bangun ditampilkan dengan baik, membuat penonton penasaran dengan tingkah laku keduanya agar selalu bersama.

Mengambil tema yang cukup umum, ‘Cupcake untuk Rain’ tidak hanya menghadirkan kisah cinta saja. Ada pencarian mimpi, ambisi untuk diakui, serta cerita luka di masa lalu, yang membuat serial ini begitu sayang untuk dilewatkan.

Penuh dengan masalah cukup berat

Suasana ceria, serta tone warna yang menarik ternyata tidak sebanding dengan kisah kelam dibalik kehidupan para pemeran utama. Mariana, yang hidup dengan penuh semangat dan ceria, sebaliknya menyimpan begitu banyak perasaan sedih di hatinya.

© Vidio

Sejak kakaknya meninggal karena bunuh diri, Mariana bertekad untuk membangun toko cupcakes seperti yang diimpikan oleh kakaknya. Lewat usahanya ini, ia juga berharap dapat mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa bullying itu sangat berbahaya.

Sang kakak, melakukan bunuh diri bukan tanpa alasan. Karena kerap dirundung di sekolahnya, ia merasa depresi dan sendirian. Mariana yang melihat semua kejadian ini lantas memiliki trauma, hingga berujung pada rasa bersalah karena tak bisa membantu kakaknya.

Di sisi lain, Rain yang juga kehilangan sosok ayah dihidupnya, selalu tidak dianggap oleh Ibunya sendiri. Meski berkehidupan cukup, memiliki pekerjaan yang sama dengan ibu dan kakaknya, Rain jarang sekali mendapatkan apresiasi. Ia hidup dengan tekanan, dan ambisi untuk terus dianggap oleh ibunya – meski hal ini jarang terlihat.

© Vidio

Adanya Mariana mengubah kehidupan Rain yang membosankan dan tanpa warna. Sebaliknya, kemunculan Rain juga membuat Mariana lebih kuat menghadapi semua ketakutannya selama ini. Meski adanya masalah yang muncul, keduanya tetap berkepala dingin dan saling membantu satu sama lain.

Karakter pendukung yang kurang bersinar

Sayangnya, ‘Cupcake untuk Rain’ tidak membangun karakter lain dengan cukup baik. Setiap karakter terasa begitu berjarak dan sendiri-sendiri. Ada Awan dan adiknya, yang hidup sebatang kara tidak diketahui bagaimana cara keduanya bertahan hidup tanpa orang tua. Meski memiliki usaha, namun Awan sepertinya sering sekali meninggalkan sang adik sendirian.

© Vidio

Adapula Renata, yang memiliki usaha nail art kecil-kecilan, namun tak pernah terlihat adanya hubungan dengan orang tuanya. Kurangnya perhatian seperti ini membuat ‘Cupcake untuk Rain’ sedikit janggal untuk dipercaya. Namun, semua ini memang hanya fiksi bukan?

Kesimpulan

‘Cupcake untuk Rain’ hadir dengan cerita segar dan romantis, yang dikemas lewat perpaduan tone cerah ceria. Chemistry kuat antara Mariana dan Rain mampu membuat para penonton juga ikut jatuh hati dengan tingkah laku keduanya. Tidak seperti cerita cinta pada umumnya, serial ini membangun perasaan secara perlahan dan tidak terlalu terbuka.

Meski begitu, masih ada beberapa kekurangan dalam serial tersebut, termasuk karakter pendukung yang kurang bersinar. Tapi secara keseluruhan, ‘Cupcake untuk Rain’ sepertinya bisa jadi hiburan di kala waktu luang.

 

Director: Dinna Jasanti

Episode: 6

Cast: Michelle Ziudith, Abidzar Al-Ghifari, Farhan Rasyid, Denira Wiraguna

Score: 6.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Cupcake Untuk Rain Season 1

6 Score

Mariana (Michelle Ziudith) memutuskan membuka toko cupcakes untuk mengenang kakaknya yang telah tiada. Bersama dengan sahabatnya, Renata (Denira Wiraguna), ia membangun bisnis tersebut secara perlahan. Keduanya juga dibantu oleh teman lelaki mereka, Awan (Farhan Rasyid), yang diam-diam menyukai Mariana.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 6
  • Entertain 6
  • Scoring 6
  • Story 6
Exit mobile version