Review Rumah Kaliurang (2022)

Saat 5 Sahabat Terjebak dalam Rumah Menyeramkan di Kaliurang.

“Semua yang ada di rumah ini terasa aneh” – Rini (Rumah Kaliurang)

Sesuatu yang berhubungan dengan dunia mistis masih menjadi hal yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Tak terkecuali tentang legenda yang sudah sangat terkenal dari Jogjakarta, di mana sebuah bangunan peninggalan Belanda disebut-sebut berpenghuni makhluk halus alias angker. Hingga kini, tempat tersebut terkenal dengan julukan rumah tua di kawasan Kaliurang.

Berangkat dari topik tersebut, Dwi Sasono dan Dondy Adrian kemudian mengangkat sebuah cerita berjudul Rumah Kaliurang yang menceritakan sisi mistis rumah tersebut, di mana orang yang datang tidak akan bisa keluar dari sana.

Namun, apakah film ini menjadi representasi yang baik dari urban legend yang santer beredar di telinga masyarakat?

Sinopsis

Lima orang sahabat, Bram (Randy Pangalila), Rani (Shareefa Daanish), Kinan (Erika Carlina), Aji (Wafda Saifan Lubis), dan Anom (Khiva Iskak) mewujudkan rencana mereka untuk pergi berlibur. Ketika masih berada di perjalanan, mereka tidak sengaja menabrak sesuatu. Namun anehnya, ketika diperiksa, tidak ada hal apapun yang mereka tabrak.

Di tengah interupsi tersebut, Kinan tiba-tiba ingin buang air kecil dan meminta pacarnya, Bram, untuk menemani. Karena sudah tak tahan, keduanya pergi ke dalam hutan dan singgah di sebuah rumah besar di Kaliurang.

Tak kunjung datang, ketiga teman lainnya pun menyusul dan menunggu bersama di rumah misterius itu. Tanpa mereka pahami, semuanya telah terjebak dalam teror Rumah Kaliurang.

Durasi singkat dengan cerita yang cepat

© Bioskop Online

Perjalanan yang awalnya diiringi dengan lagu asik, nyatanya tidak berlangsung lama di film ‘Rumah Kaliurang’. Para karakter diperkenalkan dalam waktu yang cukup singkat, lewat dialog mengalir tanpa terkesan memaksa. Meski begitu, sangat sedikit informasi yang penonton terima agar bisa berempati dengan karakter di dalam film tersebut.

Bram, Rani, Kinan, Aji, dan Anom, diketahui merupakan teman satu sekolah yang akhirnya bisa liburan bersama kembali. Entah mau kemana dan berada di mana, semuanya tersesat dalam hutan yang tak berujung. Barulah, posisi jelas ditunjukkan ketika para karakter memasuki rumah putih besar yang merupakan rumah Kaliurang.

Hal ini mungkin dikarenakan durasi waktu yang dimiliki oleh film agaknya terlalu singkat. Kurang dari 65 menit, film ini tidak mengulik lebih dalam unsur-unsur yang membangun cerita, termasuk bangunan Kaliurang serta karakternya.

Uniknya, Rumah Kaliurang melewati seluruh ekspektasi sejak permulaan cerita. Di awal film, sang sutradara sudah berani menampilkan sosok menyeramkan. Namun hingga akhir cerita, kesan menyeramkan yang telah dibangun sejak pertama justru perlahan memudar.

Film yang mempermainkan pikiran

© Bioskop Online

Rumah Kaliurang bukan lagi menyajikan keseraman lewat sosok hantu atau jumpscare yang biasa dijumpai dalam film horor. Meski muncul, namun hantu-hantu itu hadir dalam batasan kecil, melalui bayangan atau bentuk yang tiba-tiba menghilang.

Film ini lebih mempermainkan pikiran, mengedepankan emosi dan logika para karakternya. Mereka – dan juga penonton, dibuat bingung akan bangunan angker tersebut. Baru ketika Rani dirasuki, misteri penyebab keanehan rumah Kaliurang bisa dijelaskan.

Agaknya, para sutradara ingin bermain dengan pemikiran dan konspirasi dari para penonton. Karena tidak banyak sumber yang beredar tentang rumah Kaliurang, maka Dwi dan Dondy menampilkan cerita terbuka dan ending yang dapat diasumsikan oleh siapa saja.

Kesimpulan

Siapa yang tidak tertarik dengan cerita urban legend? Segala mitos di Indonesia hidup beriringan dengan setiap masyarakat. Ada banyak tradisi atau legenda adat yang masih tidak dipahami oleh akal manusia.

Hal inilah yang sepatutnya membuat Rumah Kaliurang menjadi menarik di mata para penonton. Namun sayangnya, film ini gagal memenuhi ekspektasi. Rumah Kaliurang bisa saja memiliki durasi film yang lebih panjang dan mengeksplorasi cerita lebih dalam lagi. Selain fokus pada penyelamatan diri, hendaknya para sutradara juga membuat penonton lebih berempati terhadap karakter serta bangunan tersebut.

Ruang yang digunakan juga tidak luas, hanya di tempat itu-itu saja. Padahal, jika dilihat dari luar, rumah Kaliurang merupakan bangunan besar berwarna putih yang seharusnya memiliki banyak ruangan. Entah mengapa, keadaan tersebut membuat film ini terkesan biasa dan tidak istimewa.

 

Director: Dwi Sasono dan Dondy Adrian

Cast: Randy Pangalila, Shareefa Daanish, Erika Carlina, Wafda Saifan Lubis, Khiva Iskak

Duration: 64 minutes

Score: 5.5/10

WHERE TO WATCH

The Review

Rumah Kaliurang

5.5 Score

Lima sahabat berencana berlibur bersama ke sebuah tempat. Namun di tengah perjalanan, mereka menepi dan singgah ke sebuah rumah besar di daerah Kaliurang. Sayangnya, usai memutuskan keluar dari rumah tersebut, mereka tak bisa pergi kemana-mana.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 5
  • Entertain 5.5
  • Scoring 6
  • Story 5
Exit mobile version