Review Paradise Highway (2022)

“You don’t understand, I don’t take people,” – Sally (‘Paradise Highway’)

Salah satu film Netflix terbaru yang muncul minggu ini adalah Paradise Highway. Film ini masuk tontonan top 10 yang banyak ditonton, dan membuat kita tentunya penasaran untuk me-review film ini. Selain dipenuhi bintang yang bisa dibilang cukup ternama, kita malah tertarik melihat Juliette Binoche bermain di film ini. Selain Binoche, ada nama Frank Grillo dan Morgan Freeman menemani sang aktris yang namanya sempat melambung lewat film Three Colors: Blue (1993). Seperti apa filmnya, kita bahas di bawah ini.

Paradise Highway sebenarnya mempunyai premis yang biasa saja. Bisa dibilang sangat pasaran untuk tema seperti ini. Isu human trafficking atau perdagangan manusia dalam hal ini perempuan muda yang masih di bawah umur, memang bukan hal yang baru di dunia film. Makin maraknya perdagangan manusia di dunia nyata membuat banyak pembuat film terinspirasi untuk membuat film dengan tema serupa.

Sinopsis

Kita akan dibawa fokus ke karakter Sally (Juliette Binoche), yang bekerja sebagai supir truk tronton antar lintas negara bagian. Ia terpaksa menyelundupkan barang-barang terlarang yang diatur kakaknya di penjara, agar nyawa kakaknya, Dennis (Frank Grillo) bisa selamat saat bebas dari penjara nantinya.

Namun, tugas terakhir dari kakaknya ini membuatknya terkejut. Setelah terbiasa menyelundupkan barang terlarang, ia malah ditugaskan untuk menyelundupkan seorang gadis bernama Leila. Ketika perjalanan mereka dimulai, seorang agen FBI muda yang bertugas bersama seorang konsultan, Gerick (Morgan Freeman) mengikuti jejak mereka, dan berusaha untuk melakukan apa pun untuk menghentikan operasi perdagangan manusia yang kasusnya mereka tangani. Sally dalam masalah besar sekarang. Bisakah ia melarikan diri dari kejaran FBI dan membebaskan kakaknya dari penjara?

Akting para cast yang impresif dan sinematografinya menjanjikan

Paradise Highway merupakan film perdana dari Anna Gutto, di mana ia memulai debut film panjangnya, dan juga menulis naskahnya. Kelebihan yang dilihat orang pertama kali adalah susunan pemainnya yang terbilang lumayan menjual. Ia berhasil memadukan pemain senior dengan pemain muda yang chemistry-nya bisa terjalin dekat dan intim. Terlihat dari Sally dan Leila yang padu menjaga chemistry dari awal, ataupun Gerick bersama Yale, sang agen FBI muda yang dinamis. Semua itu sangat rapi dikemas. Sayangnya, screen time Frank Grillo tak banyak dan dialognya cenderung berantakan.

Sinematografinya juga membuat mata kita bisa menikmati film ini. Angle-nya juga tak biasa, perpindahan scene by scene juga mulus untuk ukuran film perdana, bak dikerjakan oleh sutradara berpengalaman. Bisa dikatakan Anna berhasil dari sisi ini.

Durasinya terlalu panjang dan gagal menjaga tensi

Di banyak kasus, film perdana yang dibuat oleh sutradara muda biasanya cenderung banyak kesalahan, dan durasi Paradise Highway yang mencapai 115 menit, cukup panjang untuk film bergenre seperti ini. Ada beberapa adegan yang semestinya dipotong dan tak diperlukan. Bahkan seharusnya Anna bisa menjaga tempo agar tidak turun di tengah jalan, tapi nyatanya permainan tensi tak bisa ia pertahankan, yang membuat film cenderung mudah ditebak dan makin membosankan di akhir cerita. Malah film ini cenderung klise dengan dialog yang mengada-ada. Membuat film ini kehilangan semua daya tarik yang telah dibangunnya dari awal.

Salah satu daya tarik yang terasa hilang dan membuat film ini adalah tak dimunculkannya antagonis utama. Siapa biang kerok dari semua masalah ini malah tak nampak. Kita hanya melihat antek-anteknya saja, dan diakhiri dengan cepat oleh basa-basi yang tak perlu.

Kesimpulan

Paradise Highway masih menarik untuk ditonton. Kekuatannya ada di kualitas akting yang mumpuni dari para pemainnya. Eksekusinya lumayan walaupun tidak bisa menjaga tensi hingga akhir film. Ide ceritanya mungkin terlihat pasaran, tapi sekaligus hal tersebut juga mengingatkan penonton kalau masalah perdagangan manusia masih ada selama permintaannya masih besar. Hal tersebut bisa terjadi di mana saja di belahan dunia manapun, dan bahkan bisa menimpa kita dan mungkin orang-orang yang kita kenal.

Director: Anna Gutto

Cast: Juliette Binoche, Frank Grillo, Morgan Freeman, Hala Finley, Cameron Monaghan

Duration: 115 Minutes

Score: 5.8/10