Review Para Betina Pengikut Iblis (2023)

Rayuan Maut Iblis ke Tiga Perempuan dengan Balutan Gore nan Ekstrem

para betina pengikut iblis 001

© Falcon Black

“Tunjukkan siapa pembunuh adikku, aku akan membalaskan dendamnya malam ini,” – Sari (‘Para Betina Pengikut Iblis’)

 

Bioskop Indonesia kembali kedatangan film horor dari negeri sendiri yang agak beda dari biasanya yang selama ini relatif hanya mengandalkan jumpscares.

Film ‘Para Betina Pengikut Iblis’ yang diproduksi oleh Falcon Black ini baru saja melangsungkan gala premiernya pada Jumat (10/2) di Jakarta. Dengan jajaran pemain yang bisa dikatakan tak main-main, film yang disutradarai Rako Prijanto ini dibintangi  Mawar Eva de Jongh, Hanggini, Sara Fajira, Adipati Dolken, dan Hans de Kraker.

© Falcon Black

Premisnya bisa dikatakan sederhana untuk sebuah film horor, karena ‘Para Betina Pengikut Iblis’ tidak mengusung kompleksitas narasi yang tidak akan dipahami penonton kita. Pembedanya adalah film ini sarat akan adegan gore di mana-mana dan mungkin hal ini akan membuat para penonton kita yang tidak terbiasa, akan banyak menutup mata bahkan mungkin akan mual sendiri saat membayangkannya. Dikutip dari Merriam Webster, gore diartikan sebagai gruesomeness depicted in vivid detail yang bila kita terjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah kengerian yang digambarkan dengan detail yang nyata.

Penulis juga sempat mengingat saat film ‘Rumah Dara’ (2009) yang disutradarai Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto masuk ke Indonesia pada tahun 2010. Saat itu film yang dikenal di luar negeri dengan judul ‘Macabre’ ini begitu mengguncang dunia perfilman horor Indonesia dengan keberaniannya memainkan narasi yang dipadukan dengan begitu banyak kebrutalan yang sangat berdarah-darah. Kini di ‘Para Betina Pengikut Iblis’, horor dengan sentuhan gore seperti ini kembali lagi, dan hadir dengan narasi berbeda, tentunya akan kembali membuat mata kita terbelalak melihatnya.

‘Para Betina Pengikut Iblis’ berkisah tentang tiga perempuan yang bersekutu dengan iblis untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Di kisah pertama, Sumi (Mawar Eva de Jongh), seorang gadis yang tinggal di sebuah desa, harus merawat sang ayah yang baru saja dipotong kakinya karena sakit yang dideritanya. Tak kunjung sembuh, ia terpaksa bekerjasama dengan iblis yang datang membujuknya untuk menukar kesembuhan ayahnya. Namun, apa yang ditawarkan sang iblis tentu bukan sekedar permintaan belaka. Sumi harus memberi makan sang ayah dengan daging manusia. Ia juga bertahan hidup dengan berjualan gulai yang dibuat dari daging manusia dari orang yang ia bunuh atau ia ambil dari kuburan.

© Falcon Black

Di sisi lain, Sari (Hanggini) kembali menjadi dukun santet setelah kematian adiknya yang ditemukan mati terbunuh di hutan dan setelah dikubur, mayatnya hilang dari kuburan. Rasa dendamnya untuk mencari pencuri mayat adiknya membuatnya ia juga bersekutu dengan iblis.
Sementara itu, Asih (Sara Fajira) memerankan karakter perempuan gila penuh misteri yang mulai terlihat peran sesungguhnya setelah paruh pertama film. Selain ketiga karakter perempuan itu, ada karakter penting yang perannya mencuri perhatian, yaitu dokter Freedman (Hans de Kraker) yang menjadi dokter kampung di dareah itu. Karakter dokter bule ini juga sama misteriusnya dengan Asih. Perannya nanti akan terkuak lebih besar berbarengan dengan Asih.

Dominasi adegan gore yang muncul lewat berbagai aksi brutal

Tadinya penulis berekspektasi kalau ‘Para Betina Pengikut Iblis’ hanyalah film horor mistis dengan sentuhan jumpscares. Namun, 15 menit setelah film berjalan, semua anggapan itu ternyata salah! Film ini bukanlah seperti apa yang telah disebutkan di atas. Saat dokter Freedman datang untuk menggergaji kaki ayah Sumi, tampaklah sisi gore yang perlahan mulai ditampakkan satu-satu lewat sejumlah adegan. Kita tak akan membahas secara detail kebrutalan apa saja yang ada di film ini, biarlah itu menjadi kejutan bagi penonton. Buat kita yang telah biasa menonton film horor gore, mungkin sudah bisa dibayangkan adegan apa saja yang muncul. Yang ingin penulis katakan adalah jangan terkejut kalau adegan mistis yang muncul lewat jumpscares sangat minim, dan kita malah diberikan adegan berdarah-darah hingga akhir.

© Falcon Black

Karakter Iblis yang Mencuri Perhatian

Poin berikutnya yang menjadi daya tarik film ini adalah munculnya karakter iblis. Karakter yang satu ini secara luar biasa berhasil diperankan dengan sangat apik oleh Adipati Dolken. Esensi iblis yang sesungguhnya berhasil merasuki karakter ini lewat narasinya yang brilian. Bahkan ada pepatah lama dari Spanyol yang mengatakan, “Iblis tahu lebih banyak karena dia lebih tua dan karena dia adalah iblis. Pengalamannya merupakan keuntungan yang tak ternilai, dan banyak film bergulat dengan usianya yang sangat tak terduga.” Pepatah itu bahkan merefleksikan tingkah laku iblis yang dimainkan dengan sangat baik dalam film ini, bahkan tindak tanduknya pun sangat luwes dan cenderung menyebalkan.

Rayuannya selalu datang di saat manusia lemah dan putus asa. Di situlah ujian sesungguhnya bagi manusia itu muncul. Sebuah hal absolut yang diajarkan di setiap agama apapun, tinggal bagaimana kita menyikapi godaan tersebut, menolaknya atau menerima dengan sejumlah konsekuensi. Pilihan yang tampaknya mudah namun sulit untuk dilakukan oleh siapapun.

Kesimpulan

© Falcon Black

‘Para Betina Pengikut Iblis’ tentunya akan menjadi pemuas dahaga bagi kamu pecinta film horor gore. Buat yang belum terbiasa, pastinya akan mengalami pengalaman baru yang membuat mata miris dan rasa campur aduk saat melihatnya. Falcon Black sepertinya berhasil mengeksplorasi genre horor sampai seekstrem ini ke layar lebar. Narasinya yang solid, akting Mawar Eva de Jongh dan Adipati Dolken yang sangat menawan, skoringnya pun juga mencekam dan senada dengan adegan yang disuguhkan, dan secuil plot twist yang nantinya akan berlanjut ke sekuel berikutnya, tentunya akan membuat rasa penasaran penonton berlipat-lipat setelah habis menonton film ini.

‘Para Betina Pengikut Iblis’ akan tayang serentak pada 16 Februari 2023 di bioskop seluruh Indonesia. Jadi nantikan segera film ini di bioskop terdekat di kota kamu. Perlu diingat, film ini masuk rating 21+ karena sejumlah adegan sadisnya, jadi perhatikan umur juga ya saat menonton film ini.

 

Director: Rako Prijanto

Cast: Mawar Eva de Jongh, Hanggini, Sara Fajira, Adipati Dolken, Hans de Kraker

Duration: 90 Minutes

Score: 7.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Para Betina Pengikut Iblis

7.6 Score

Para Betina Pengikut Iblis mengisahkan tiga perempuan yang tergoda oleh rayuan maut iblis dan konsekuensinya yang menakutkan

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 8
  • Story 8
Exit mobile version