“Solve the Problem one by one,” – Jonas Taylor (Meg 2: The Trench)
Meg 2: The Trench adalah sekuel dari The Meg yang sukses mencapai box office ketika dirilis di tahun 2018. The Meg aslinya dibuat berdasar adaptasi novel karya Steve Alten tersebut berjudul “Meg: A Novel of Deep Terror” dan terbit pada tahun 1997.
Steve Alten sendiri dikenal sebagai pengarang yang sukses dengan seri novel Meg-nya. Sejauh ini dia telah membuat 7 judul dari seri The Meg dan sekuel dari The Meg ini juga diadaptasi dari novel keduanya yang berjudul sama dan terbit di tahun 1999.
Film kedua The Meg ini kembali menampilkan Jason Statham sebagai ahli penyelam bernama Jonas Taylor dan juga kedua rekan kerjanya, Page Kennedy sebagai DJ dan Cliff Curtis sebagai Mac.
Juga kembalinya Sophia Cai tetap sebagai Meiying. Sementara itu di kursi sutradara sendiri mengalami pergantian, yang sebelumnya adalah Jon Turtelaub digantikan oleh sutradara asal Inggris, Ben Wheatley. Berikut Review Meg 2: The Trench (2023)!
Sinopsis
Meg 2: The Trench mengikuti petualangan dari Jonas Taylor ketika dia ditugaskan untuk memimpin tim penyelaman untuk menjelajahi bagian dasar laut dalam di Palung Mariana yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi.
Namun, keadaan dengan cepat berubah menjadi lebih buruk saat mereka berhadapan langsung dengan generasi baru hiu prasejarah yang lebih besar dan lebih menakutkan dari sebelumnya.
Plot Cerita Mudah Ditebak
Meg atau Megalodon adalah hiu prasejarah raksasa yang benar-benar hidup di jaman ketika dinosaurus masih berkeliaran di bumi jutaan tahun yang lalu.
Sekarang ini Megalodon hidup kembali dalam The Trench lebih besar, lebih menakutkan dan lebih banyak dari film pertamanya.
Tapi, Megalodon tidak hanya satu-satunya bahaya yang harus dihadapi oleh Jonas dan kawan-kawanya, karena kali ini mereka juga berhadapan dengan musuh baru yang muncul dari kedalaman laut dalam.
Seperti yang dikatakan Jonas kepada Meiying, masalah akan tetap ada dan terus bermunculan. Tapi, harus dihadapi satu persatu.
Meg 2: The Trench membagi plotnya menjadi 3 bagian cerita, sepertiga awal ceritanya tentu saja dipakai untuk eksposisi tujuan dan pengenalan masalahnya, sepertiga berikutnya tentunya mengeksplorasi masalah-masalah yang muncul.
Masalahnya, film ini membutuhkan banyak eksposisi dan terlalu berbelit-belit pada awal film. Tapi, untungnya urutan ceritanya cukup berhasil menguraikan tentang berbagai hal yang terjadi selanjutnya.
Penuh Aksi dan Komedi
Plot ceritanya sendiri tidak terlalu rumit dan mudah dicerna bahkan diprediksi, selain menjual adegan aksi mendebarkan, Meg 2: The Trench juga memberikan banyak humor sehingga membantu menyeimbangkan ketegangan.
Tentunya urutan aksi tersebut akan ada banyak hal yang tidak masuk akal terjadi, seperti halnya Jonas Taylor berhadap-hadapan dengan hiu raksasa hanya dengan senjata sederhana.
Menjadikan film ini tidak untuk dianggap serius dan membuatnya menjadi pelarian yang menyenangkan dari kenyataan.
Mengingat peringkat rating untuk film ini PG-13, membuat Meg 2: The Trench berusaha menjadi tontonan yang ramah keluarga dengan minim adegan darah yang berceceran atau minim aksi yang terlalu brutal.
Kesimpulan
Selain menawarkan aksi dan komedi, sekuel Meg ini juga menampilkan visual yang menarik terutama dari pemandangan bawah lautnya dengan efek visualnya yang digarap cukup mengesankan.
Di luar visual tersebut yang menjadi daya tarik lainnya adalah para pemerannya, selain ada Jason Statham yang kharismatik juga ada ‘dynamic duo’ dari Cliff Curtis dan Page Kennedy yang selalu memancing tawa dengan humornya yang penuh sarkas atau sindiran.
Meg 2: The Trench adalah film yang tujuannnya untuk menghibur semata, jadi nikmati saja tontonan ini tanpa perlu banyak berpikir dan kesampingkan dulu hal-hal yang logis ketika menontonnya.
Director: Ben Whitley
Cast: Jason Statham, Cliff Curtis, Page Kennedy, Ruby Rose, Sophia Cai, Wu Jing, Skyler Samuels
Duration: 116 minutes
Score: 6.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Meg 2: The Trench
Meg 2: The Trench mengikuti petualangan dari Jonas Taylor ketika dia ditugaskan untuk memimpin tim penyelaman untuk menjelajahi bagian dasar laut dalam di Palung Mariana yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi. Namun, keadaan dengan cepat berubah menjadi lebih buruk saat mereka berhadapan langsung dengan generasi baru hiu prasejarah yang lebih besar dan lebih menakutkan dari sebelumnya