Review Mechamato Movie (2022)

“Mereka adalah robot Jenderal Grakakus. Mereka diperintahkan untuk memburu aku,” – MechaBot (Mechamato Movie)

Bioskop Indonesia akan kedatangan film animasi dari Negeri Jiran Malaysia. Tentu karakternya sudah banyak yang mengenalnya. Film yang berjudul Mechamato Movie ini merupakan prekuel dari serial BoBoiBoy yang populer lebih dulu di Indonesia. BoBoiBoy pertama kali disiarkan di Global TV pada pertengahan tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2013, menyusul berakhirnya musim 2. Di musim ke-3, BoBoiBoy kembali ditayangkan di MNCTV pada Oktober 2014, dan sejak Desember 2020, BoBoiBoy bersama BoBoiBoy Galaxy, disiarkan di RTV.

Sama halnya seperti BoBoiBoy, serial Mechamato yang diproduksi oleh Animonsta Studios, merupakan bagian dari waralaba BoBoiBoy dan sudah hadir di Indonesia mulai 30 Oktober 2022 di MNCTV. Seri ini juga ditayangkan di Netflix mulai 1 Oktober 2022, YouTube mulai 7 Oktober 2022, dan Vidio mulai 21 Oktober 2022.

Film yang akan rilis di Indonesia mulai 1 Maret 2023 ini sudah tayang lebih dulu di Malaysia pada 8 Desember 2022, dan menuai banyak reaksi positif.

Mechamato Movie sendiri kisahnya berpusat pada Amato, yang merupakan ayah dari BoBoiBoy dan film ini mengisahkan perjuangan Amato sewaktu mudanya.

Sinopsis

Amato yang menguasai pencak silat sejak kecil, secara tidak sengaja menemukan sebuah pesawat ruang angkasa yang merupakan penjara berisi robot-robot penjahat, dan pesawat itu telah jatuh ke bumi. Salah satu robot yang ada di penjara tersebut adalah MechaBot yang memiliki kemampuan mechanize (mengubah objek sehari-hari menjadi perangkat berteknologi tinggi-red) baik berupa senjata atau benda apapun yang diinginkan. Amato yang tadinya tidak ingin menjadi tuan atau master untuk MechaBot dan akhirnya berhasil mengakali menjadi master MechaBot. Sejak itu, MechaBot dan Amato mulai bekerja sama dan menyingkat nama mereka menjadi Mechamato. Konflik kemudian timbul saat Jenderal Grakakus datang dari luar angkasa dan ingin merebut MechaBot dari tangan Amato, dan sekaligus membunuh Amato. Bisakah keduanya mengalahkan Jenderal Grakakus yang ukurannya sangat besar itu?

Unggul di segala aspek

Sebagai sebuah prekuel, kita yang mungkin awam terhadap BoBoiBoy akan menikmati animasi ini. Bagaimana tidak? Animasi ini di luar dugaan tampil solid di berbagai aspek, terutama segi naratifnya yang sangat mature, tidak terlalu kekanak-kanakan, namun masih bisa menyelipkan humor dan keseruan di berbagai adegannya. Banyak penonton screening yang didominasi anak-anak bahkan bisa tertawa sekaligus menikmati film yang durasinya menyentuh 2 jam. Durasi yang terbilang panjang untuk film animasi anak-anak, namun sama sekali tidak membosankan dan bahkan bisa menghibur penonton dewasa yang buta sama sekali terhadap waralaba ini. Walaupun memiliki Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, namun subtitle Bahasa Indonesia juga disertakan untuk penonton kita.

Bahkan kalau kita bandingkan dengan film animasi Indonesia terbaru yang belum lama tampil di layar lebar, Mechamato Movie jauh lebih unggul dan rasanya animasi kita masih tertinggal jauh dari negara tetangga. Tentunya hal ini sangat disayangkan.

Kesimpulan

Mechamato Movie sangat direkomendasikan Cineverse untuk ditonton semua kalangan termasuk orang dewasa, karena ceritanya mature, animasinya juga sangat dinamis, tidak terlalu kekanak-kanakan, serta solid dari awal hingga akhir, dan sempat menyelipkan sedikit plot twist yang mudah dipahami. Buat penggemar berat BoBoiBoy, film ini merupakan tontonan wajib yang harus ditonton. Namun, buat penggemar film animasi, film ini sangat bagus untuk dijadikan bahan referensi terhadap animasi lainnya yang beredar di luar sana.  Mechamato Movie akan tayang serentak pada 1 Maret 2023, jadi nantikan kehadirannya tak lama lagi. Jangan lupa juga ada satu post credit scene yang akan membuat para fanboy BoBoiBoy melonjak kegirangan.

Director: Nizam Razak

Cast: Armand Ezra, Muhamad Noradzlan Mohamad Nazir, Ilham Iskandar, Fadzli Mohd Rawi, Marissa Balqis, Mohd Fazreen bin Mohd, Mohamed Feroz bin Mohamed Faizal, Anas Abdul Aziz, Mohamad Hazzley bin Abu Bakar

Duration: 122 Minutes

Score: 8.0/10