Review Land of Bad (2024)

Perjuangan Seorang Penyintas Perang untuk Kembali Menuntaskan Misinya

land of bad 2

© The Avenue Entertainment

 “Our priority is protecting the men and women who serve this country,” – Reaper (Land of Bad, 2024)

Hari ini kita kedatangan salah satu film aksi thriller unggulan yang mungkin sebagian besar dari kita sudah menunggunya. Film berjudul Land of Bad ini disutradarai William Eubank yang sebelumnya menyutradarai Underwater (2020) dan Paranormal Activity: Next of Kin (2021).

Apakah Land of Bad nantinya bisa memuaskan kita?

© The Avenue Entertainment

Sinopsis

Operasi pasukan khusus Delta Force yang sedang melakukan misi rahasia mereka di Filipina Selatan, tiba-tiba disergap di wilayah musuh dan ketika salah satu pasukannya, Kinney (Liam Hemsworth) menolak untuk meninggalkan tim yang sedang diserang habis-habisan.

Harapan Kinney sekarang ada di pilot drone, Reaper (Russell Crowe) yang membimbing mereka melalui pertempuran 48 jam untuk bertahan hidup.

Mengingatkan pada tiga film perang

Sebagai film aksi, tentunya Land of Bad mempunyai premis yang tidak terlalu rumit, dan mudah diikuti. Melihat film ini saat media screening (19/1), Cineverse jadi teringat tiga film, Tears of the Sun (2003), Lone Survivor (2013), dan Eye in the Sky (2015).

Tone warnanya sekilas mengingatkan kita pada Tears of the Sun yang didominasi hutan belantara di kegelapan malam. Sedangkan sebagai penyintas, Land of Bad lekat sekali dengan Lone Survivor. Aksi operator drone tak pelak lagi jadi teringat Eye in the Sky.

Ketiga film di atas bisa mewakili Land of Bad yang menggabungkan aksi operator drone dan aksi penyintas di medan pertempuran. Tentu saja dari segi naratif ada perbedaan signifikan antara Land of Bad dengan ketiga film di atas.

© The Avenue Entertainment

Alurnya tergolong lambat namun menyentak

Land of Bad tidak terburu-buru menyajikan aksi perangnya, secara perlahan tapi pasti kita akan diperkenalkan dengan beberapa karakter utamanya seperti Kinney, Reaper dan karakter lain di sekeliling mereka.

Baru di menit ke-30, kita akan dikejutkan oleh tembakan pertama yang dilakukan tim elit ini ke sasaran mereka. Aksi ini seolah tak ada putusnya, silih berganti sampai tinggal tersisa Kinney seorang. Peran Reaper sebagai operator drone sangat penting dalam memandu tim ini mengetahui posisi musuh dan juga memberi bantuan misil yang dibutuhkan.

Peran Reaper menjadi krusial saat harus memandu Kinney seorang diri menuju titik evakuasi. Walaupun pada akhirnya gagal dijemput karena kembali diserang, Kinney tetap berjuang lagi menuju titik evakuasi berikutnya, sesuai arahan Reaper.

Dengan alur yang cukup rapi dan dialog yang sangat teknikal, ditambah dengan “harsh jokes”, situasi seperti ini memang sangat lazim dieksekusi di beberapa film perang sejenis.

Kesimpulan

© The Avenue Entertainment

Land of Bad menawarkan perspektif baru dari film perang yang menggabungkan pasukan di medan pertempuran dengan operator drone selama baku tembak terjadi.

Memang alurnya cenderung lambat, namun aksinya sangat eksplosif, dan juga berdarah-darah. Kita juga hanya melihat dari satu perspektif saja, yaitu dari sudut pandang tentara Amerika.

Tapi secara keseluruhan, rasanya film ini bisa masuk jajaran film perang terbaik di awal tahun. Buat kita penyuka film aksi perang, Land of Bad sangat layak ditonton.

Land of Bad sudah bisa kita saksikan di jaringan bioskop XXI.

 

Director: William Eubank

Cast: Russell Crowe, Milo Ventimiglia, Liam Hemsworth, Luke Hemsworth, Chika Ikogwe, Daniel MacPherson, Robert Rabiah

Duration: 110 Minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Land of Bad

7.4 Score

Land of Bad mengisahkan seorang penyintas perang yang berjuang sendirian dengan panduan operator drone untuk menuntaskan misinya

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 8
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version