Review Interceptor (2022)

Kisah Seorang Kapten yang Berpacu Melawan Waktu dan Pengkhianatan

“You may have won the battle, but not the war,” – Alexander Kessel (Interceptor).

 

Film aksi wanita solo kembali hadir di Netflix. Debut Matthew Reilly sebagai sutradara ‘Interceptor’, dibantu dengan bantuan penulisan naskah yang dikerjakan oleh Stuart Beattie. Proyek yang sudah dimulai sejak 2017 ini, akhirnya melaksanakan produksi di Australia dan turun di Netflix pada 3 Juni 2022.

Suami dari Elsa Pataky, Chris Hemsworth juga menjadi produser dalam film ini. Penuh taktik dan ketegangan Kapten Collins untuk menghentikan nuklir yang menuju negaranya. Elsa Pataky beradu akting dengan Luke Bracey, Aaron Glenane, Mayen Mehta, Colin Friels, Zoe Carides, Rhys Muldoon, Marcus Johnson, dan Belinda Jombwe.

Sinopsis

Kapten JJ Collins (Elsa Pataky) ditempatkan di pangkalan militer tengah laut untuk bertugas. Pangkalan tersebut ternyata menjadi pangkalan mengendali nuklir terakhir Amerika, setelah pangkalan lainnya telah dibajak invasi Rusia. Kapten Collins harus berjibaku melawan para penghianat negaranya.

Pangkalan militer tersebut ternyata juga terdapat beberapa penghianat untuk melumpuhkan pangkalan tersebut. Salah satu penghianat dalam pangkalan tersebut adalah Alexander Kessel (Luke Bracey), yang juga merupakan mantan marinir Amerika. Di bantu beberapa kawanan, mereka berhasil membunuh beberapa anggota penting di pangkalan militer tersebut.

review interceptor (2022) 1

Collins harus berjuang sendirian melawan komplotan pembajak pangkalan tersebut. Pentagon yang hanya bisa memonitor dari jauh bergantung pada Collins untuk menghentikan nuklir yang sudah diluncurkan menuju kota-kota besar di Amerika.

Pentagon mengirimkan bantuan pasukan NAVY SEAL, namun waktu peluncuran nuklir lebih sedikit ketimbang waktu kedatangan pasukan bantuan sampai di pangkalan. Collins terpaksa memutar otak melawan komplotan yang telah berhasil menguasai pangkalan. Bagaimana nasib Amerika di tangan seorang Kapten wanita ini?

Aksi superhero wanita prajurit militer

Elsa Pataky sukses membuat kita terpesona akan aksi solonya mempertahankan pangkalan militer hingga akhir laga. Terjangan peluru, hantaman kaki dan tangan, bahkan ombak di laut lepas juga dihadapinya.

© Netflix

Semua dibebankan pada karakter sentral, sebagian besar jatuh di pundak Elsa Pataky dan Luke Bracey, yang mejadi pusat kedua kubu. Adu tembak dan fisik meletus setiap kali Kessel mencoba menembus ruang kontrol.

Collins sang superhero wanita ini tak bisa sedikit pun ditembus terlalu kuat dan tabah, terutama di adegan pembuka. Hanya dengan berbekal rompi anti peluru, dirinya bahkan mendapat peluru panas tepat di tubuhnya.

© Netflix

Pemain utama tak akan kalah, misi inilah yang amat terlihat sepanjang waktu. Untuk aksi paruh kedua film Collins makin dipercaya sebagai pahlawan. Kubu lawan, Kessel bersandar pada karakternya yang dangkal, tanpa perlawanan berarti yang meningkatkan adrenalin.

Selain 2 karakter ini, Chris Hemsworth sebagai cameo akan mencuri perhatian kalian, mencairkan suasana yang memang tak begitu tegang. Sayangnya babak akhir, penyelesaian agak hambar untuk ketegangan yang sudah terjasi dari aksi-aksi Kapten Collins.

Berpacu waktu genting tak terasa

© Netflix

Debut penulis Matthew Reilly yang sudah menelurkan karya tulis dan novel, hanya menjadikan ini film kelas B untuk aksi menegangkan dari tema taktikal militer. ‘Interceptor’ tidak diatur sebagai film dengan banyak lika-liku, sehingga terlihat menjadi latihan Reilly dalam eksekusi film debutnya.

Cerita berlanjut bahwa Reilly sengaja ingin proyek pertamanya memasukkan anggaran menengah dengan beberapa anggota pemeran dan satu set. Penghubung awal yang langsung menampilkan konflik, tak nampak pembangunan plot dengan matang.

Kita dibawa langsung mendaki gunung ketegangan seiring dengan latar konflik yang masuk perlahan. Dipaksa untuk memihak ke arah Collins, satu latar yang tak seimbang membuat karakter prajurit superhebat dari Elsa Pataky terlihat begitu menonjol.

Setting tak maksimal

© Netflix

Anggaran yang tak begitu besar mungkin menjadi kendala utama film ini. Walaupun menggunakan latar pangakalan militer tengah laut, aksi-aksi tegang hanya tersaji dalam hangar ruangan kendali dan sekitarnya.

Saat-saat pangkalan ingin tenggelam dengan air masuk, jadi hal sia-sia mentah terkubur faktor ketegangan lainnya. Ruangan yang monoton, ditutupi dengan aksi-aksi cukup gila dari kedua kubu. Baku tembak di ruangan yang cukup sempit beberapa kali tampil.

© Netflix

Pentagon planga-plongo, seperti penonton yang tak mengerti apa yang harus mereka lakukan. Dialog-dialog tak penting dari pemerintah pusat seakan hanya menjadi tambahan adegan. Faktor ketegangan menurun drastis saat scene berpindah dari pangkalan militer.

Kesimpulan

Bak superhero wanita, Kapten JJ Collins dari Elsa Pataky sukses mempertahankan pangkalan militer tengah laut. Di mana aksi Kapten Collins terkesan begitu mustahil dengan semua aksi solonya. Dua kubu yang di titik beratkan pada sosok Collins dan Kessel (Luke Brucey) tak imbang dengan kubu lainnya, bahkan pemerintah pusat Pentagon menjadi sia-sia.

© Netflix

Latar laut lepas hanya sebagai embel-embel penambah ketegangan, aksi-aksi para jagoan ini mayoritas di dalam hanggar ruang kendali. Debut Matthew Reilly menjadikan film aksi penuh ketegangan ini masuk ke kelas B klasik. Semua unsur aksi heroik 1 karakter bak film laga 80an.

 

Director: Matthew Reilly

Cast: Elsa Pataky, Luke Bracey, Aaron Glenane, Mayen Mehta, Colin Friels, Zoe Carides, Rhys Muldoon, Marcus Johnson, Belinda Jombwe

Duration: 92 minutes

Score: 6.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Interceptor

6.6 Score

Kapten JJ Collins (Elsa Pataky) harus berjibaku menyelamatkan negaranya Amerika Serikat. Ketika serangan terkoordinasi mengancam pangkalan itu. Di mana pangkalan tersebut merupakan pangkalan militer terakhir untuk mencegah peluncuran nuklir ke Amerika. Collins berhadapan dengan Alexander Kessel (Luke Bracey) mantan perwira intelijen militer Amerika.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 6.5
  • Scoring 6.5
  • Story 6
Exit mobile version