“Even if we make mistakes, we can try to make things right,” – Newt Scamander (Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore).
Dua puluh lima tahun yang lalu, seluruh dunia terpikat oleh seorang penyihir muda bernama Harry Potter. Karakter ciptaan dari J.K. Rowling tersebut muncul dalam novel berseri sebanyak tujuh edisi dan berselang empat tahun kemudian Daniel Radcliffe muncul sebagai pemeran Harry Potter dalam film ‘Harry Potter and the Philosopher’s Stone’.
Setelah film pertamanya sukses dan dilanjutkan sampai dengan tujuh film lainnya, saga ‘Harry Potter‘ pun tetap menjadi ikon pop yang terkenal dan muncul dalam bentuk media lainnya seperti dalam video game dan wahana permainan di Universal Orlando Resort.
Dan untuk menjawab kerinduan tentang dunia sihir, J.K Rowling akhirnya membuat prekuel yang berjudul ‘Fantastic Beasts and Where to Find Them’ di tahun 2016.
Selang dua tahun kemudian film sekuelnya, ‘Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald’ dirilis ke publik. Akhirnya setelah lama mengalami penunandaan akibat pandemi dan perubahan casting seri ketiga dari ‘Fantastic Beasts’ kembali dirilis dengan sub judul ‘The Secret of Dumbledore‘ pada tahun ini.
Sinopsis Film
Masih dibintangi oleh Eddie Redmayne sebagai Newt Scamander, magizoologist yang ditugaskan oleh Albus Dumbledore (Jude Law) untuk mengalahkan Gellert Grindelwald (Mads Mikkelsen) bersama penyihir lainnya termasuk Jacob Kowalski (Dan Fogler), Muggle yang telah lama dikenal Newt.
Berusaha untuk memperluas kekuatannya, Grindelwald berusaha mengikuti pemilihan Presiden Konfederasi Penyihir Internasional. Yang Newt harus pastikan dia tidak menang sekaligus membongkar rencana jahatnya.
Metafora rumit dari kehidupan nyata soal rasisme
‘The Secret of Dumbledore’ berlatarkan tahun 1930-an, memadukan konsep rumit dan kejadian magis ke dalam sejarah kehidupan nyata.
Di era tersebut di Jerman (yang juga menjadi salah satu latar lokasi film ini) sedang terjadi gejolak perubahan politik dimana kebangkitan fasisme sedang pesat meningkat sebelum Perang Dunia II.
Hal ini juga terjadi secara paralel dalam dunia sihir, di mana ancaman dari Grindelwald semakin meningkat. Grindelwald juga sedang sibuk berkampanye untuk mengangkat supremasi penyihir dengan melenyapkan Muggle (kaum manusia) atau memperbudaknya.
Yang memposisikan Grindelwald sebagai seorang fasis yang membenci para Muggle dan mencerminkan xenophobia dalam dunia nyata.
Pertarungan Grindelwald versus Dumbledore
Mads Mikkelsen mengambil alih peran sebagai penyihir kuat nan jahat dari Johnny Depp sebagai Gellert Grindelwald, dalam film ketiga saga Fantastic Beasts ini kita akan melihat pertempuran antara dua penyihir terhebat pada masanya, yaitu Dumbledore dan Grindelwald.
Pertarungan yang tak mengandalkan kekuatan sihir tetapi juga mengadu cerdik dalam akal damn muslihat di antar keduanya untuk mengendalikan dunia sihir.
Mereka berdua mengumpulkan pengikut setia dalam permainan kucing dan tikus, Newt Scamander masih memainkan peran kunci.
Akan tetapi kali ini, Albus Dumbledore yang menjadi fokus di film ini, dan disinilah rahasia keluarga dan masa lalunya mulai terungkapkan.
Karakter pendukung di film ini pada dasarnya menjadi pion dalam pertandingan taktis di antara Dumbledore dan Grindelwald. Mereka masing-masing memiliki subplot yang berujung pada pertarungan final di antara keduanya.
Film ini berjalan lambat pada awalnya dengan memperkenalkan kembali masing-masing karakter terutama dari pihak Dumbledore. Di mana mereka saling bertemu dan kemudian berpisah lagi untuk menjalankan misi solo yang diamanatkan oleh Dumbledore demi menghentikan Grindelwald menguasai dunia sihir.
Newt yang diperankan oleh Redmayne masih tetap mempesona, dia tampil sebagai pribadi yang canggung secara sosial dan menawan sebagai seorang magizoologist.
Yang juga cukup menonjol di sini adalah penampilan Jessica Williams sebagai Eulalie Hicks seorang penyihir yang kuat dan cerdik yang dipasangkan dengan Jacob Kowalski seorang Muggle yang bekerja sebagai pembuat roti.
Tak tidak ketinggalan pula yang mencuri perhatian tentunya adalah Dan Foggler sebagai satu-satunya makhluk yang bukan berasal dari kalangan penyihir, ia tampil kocak dan penuh keberanian sambil tetap mengharapkan cintanya yang hilang kenbali, Queenie Goldstein (Alison Sudol).
‘Fantastic Beasts 3’ terlihat lebih kompleks dalam menyajikan alur ceritanya dan penuh kedalaman emosional. Membawa langsung audiens pada petualangan berliku dan merahasiakan gerakan langsung mereka dari mata Grindelwald yang punya kemampuan untuk menerawang masa depan.
Dengan cara itu ketegangan demi ketegangan terbangun secara perlahan dan menambah daya pikat cerita.
Sementara itu tampilan visualnya cukup memanjakan mata penonton, menciptakan dunia sihir yang beragam saat Newt dan kawan-kawan melakukan perjalanan ke berbagai tempat di dunia sihir. Yang membawa mereka dari mulai kota New York, Berlin dan Bhutan.
Sedangkan adegan pertempurannya kadang diperlambat dan diambil dari berbagai sudut untuk menambah ketegangan dan sekaligus memamerkan keahlian teknis semata.
Walau demikian tidaklah masuk akal bahwa karakter Tina Goldstein (Katherine Waterston) tidak terlibat dalam misi menghancurkan kejahatan Grindelwald karena dalam pasukan Grindelwald terdapat saudara perempuannya, Queenie yang berkhianat dan membantu visi dari Grindelwald.
Kesimpulan
Meski film ketiga, rencana lima film yang akan dibuat dari seri ‘Fantastic Beasts’ ini lebih baik dari film terdahulunya. Film ini juga memiliki beberapa kekurangan selain dari masalah plot yang cukup bisa diprediksi, ‘The Secret of Dumbledore’ juga memiliki kurangnya kedalaman karakter dan pengembangan karakter.
Tapi setidaknya film ini tetap memikat ditonton terutama bagi penggemar ‘Harry Potter’. Film ini bisa ditonton di seluruh bioskop di Indonesia pada 13 April 2022.
Director: David Yates
Cast: Eddie Redmayne, Alison Sudol, Katherine Waterston, Dan Fogler, Mads Mikkelsen, Jude Law, Ezra Miller, Jessica Williams, Callum Turner, Victoria Yeates, William Nadylam
Duration: 142 minutes
Total score: 6.9/10
WHERE TO WATCH
The Review
Fantastic Beasts: The Secret of Dumbledore
Newt Scamander ditugaskan oleh Albus Dumbledore untuk mengalahkan Gellert Grindelwald. Berusaha untuk memperluas kekuatannya, Grindelwald berusaha mengikuti pemilihan Presiden Konfederasi Penyihir Internasional. Yang Newt harus pastikan dia tidak menang sekaligus membongkar rencana jahatnya.