Review Autobiography (2023)

Kisah Pemuda yang Mencoba Lepas dari Belenggu Kuasa

“Kib, jangan gampang percaya,” – Amir (‘Autobiography’)

 

Setelah berlayar ke banyak festival internasional, ‘Autobiography’ akhirnya bisa dinikmati oleh pecinta film Indonesia. Rilis pada 19 Januari 2023, judul ini merupakan debut film panjang dari sutradara Makbul Mubarak.

Meski begitu, para pemainnya tidak sembarangan. Mulai dari Arswendy Bening Swara, yang kemarin sukses lewat judul ‘Ngeri-Ngeri Sedap; Kevin Ardilova, sang bintang muda yang banyak hadir di serial terkenal; Lukman Sardi, tokoh penting perfilman Indonesia, hingga Yusuf Mahardika, aktor muda yang juga tengah naik daun.

Deretan cast terbaik ini agaknya mendukung jalan cerita film yang menarik perhatian. Perpaduan menarik antara pemain, sutradara berbakat, dengan cerita original, akhirnya menjadikan ‘Autobiography’ harta karun terbaru dari industri perfilman Indonesia.

Sinopsis

Rakib (Kevin Ardilova) merupakan penjaga turun temurun, dari rumah kosong milik seorang pensiunan bernama Purna (Arswendy Bening Swara).

Suatu hari, Purna pulang kampung untuk mencalonkan diri menjadi bupati di daerah kampungnya. Rumah yang Rakib jaga kini tidak lagi kosong. Ia seringkali menemani Purna ketika melaksanakan sejumlah kegiatan sebagai calon bupati, termasuk berkampanye dan memasang spanduk.

Ketika Rakib melihat sosok seorang ayah yang ia dambakan dalam diri Purna, sebuah kejadian tak terduga mengubah semua pandangannya.

Cerita sederhana yang memukau

© KawanKawan Media

Sebuah film tidak perlu alur cerita meriah untuk menghibur penonton. Begitulah istimewanya ‘Autobiography’. Meski dipenuhi nama terkenal, seperti Lukman Sardi, Yusuf Mahardika, hingga Rukman Rosadi, namun film ini sejatinya hanya menyorot dua interaksi utama antara Jendral Purna dan Rakib.

Dua tokoh utama ini bak perumpamaan dari seluruh inti cerita. Mulai dari kuasa, ketakutan, hingga pertentangan. Meski plot berjalan lambat, tetapi Makbul sukses mengembangkan dua karakternya secara memukau.

‘Autobiography’ mampu menghadirkan kesan sejarah tanpa dengan gamblang menunjukkan secara spesifik. Masa dimana kuasa adalah segalanya, ketika rakyat tertindas dibungkam tanpa bisa melawan. Jenderal Purna, merupakan sosok ternama yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Ia memiliki koneksi, kekuasaan, uang, dan trik manipulatif untuk membuat orang-orang menyukainya.

Ketika Rakib tidak memiliki panutan – ayahnya berada di penjara, ia melihat sang Jenderal dengan hormat. Sebagai seorang yang dipuja, Rakib kerap mengikuti apapun keinginan pak Purna yang sudah dianggap seperti “Bapak”.

© KawanKawan Media

Bisa dikatakan, karakter Rakib cukup menarik dalam film ini. Setelah banyak menyerap pelajaran baru dari Jenderal, ia mulai merasakan pengaruh dari privilese. Seperti cerminan, Rakib mencoba kesenangan dengan kuasa yang dimilikinya.

Sayangnya, semua berubah ketika Rakib mengetahui sifat buruk Jenderal. Kuasa begitu mengerikan, seakan bisa mengontrol apapun di belakangnya. Rakib lantas merasa takut dengan pelajaran yang sekarang ia pahami.

Ketika keadaan semakin tak wajar, ia tidak bisa kabur dari apapun. Bahkan saat benteng terakhir sudah dimiliki oleh sang Jenderal.

Bermain dengan simbol dan warna

Selaku sutradara, Makbul dengan berani bermain bersama simbol dan warna. Apabila diperhatikan, seluruh benda terasa bercerita. Sebagai contoh permainan catur. Ketika Rakib tidak banyak menguasai permainan, Jenderal mengajarkan strategi terbaik secara perlahan. Seakan menurunkan warisan atau karakter sang penguasa bidak kepada lawan main.

Adapun ‘Autobiography’ banyak menampilkan warna hijau dan merah, serta selingan putih dan biru gelap. Tidak asal, keempat warna tersebut memiliki beragam makna karena dihadirkan dalam keadaan-keadaan tertentu.

© KawanKawan Media

Di babak awal, warna hijau banyak mendominasi pakaian Rakib. Menafsirkan karakternya yang masih polos, belum matang, dan tidak berpengalaman. Ketika itu, ia masih menerima dengan mentah semua pesan yang diberikan oleh Jenderal. Tak menghiraukan nasehat ayah kandungnya untuk tidak mempercayai siapapun.

Saat keadaan mulai tak terkendali, Makbul sempat bertransisi melalui adegan rumah sakit yang didominasi oleh warna putih. Sebuah tanda netral, perdamaian, serta kebebasan. Sangat sempurna bagi sosok Agus (Yusuf Mahardika) yang akhirnya tak merasa kesakitan lagi.

Perlahan, Rakib mulai berani mengenakan pakaian merah. Tanda bahwa dirinya telah berkembang, tak takut untuk melawan. Warna tersebut juga dapat berperan sebagai simbol berbahaya, karena Rakib sendiri telah menjadi cerminan dari sang Jenderal. Bahkan agak menakutkan, ketika Rakib menutup film ini lewat senyum tipisnya.

Sementara itu, warna biru gelap beberapa kali muncul ketika kedua tokoh ini diliputi kegelisahan atau ketakutan. Menjelang pagi, keduanya merenungkan masalah yang berkecamuk dalam kepala.

Katanya, horor tanpa hantu

© KawanKawan Media

Meski tidak menampilkan hantu, namun film ‘Autobiography’ sukses menghadirkan keseraman dan ketegangan secara psikis. Baik sinematografi dan skoring mendukung suasana mencekam, sehingga menimbulkan rasa sesak karena terkurung kuasa.

Akting yang memukau dari Kevin Ardilova mampu menyampaikan perasaan takut dan frustasi dengan baik. Begitu pula dengan Arswendy Bening, yang bersikap tenang namun mengerikan.

Kesimpulan

Sebagai debut film panjang, ‘Autobiography’ adalah karya personal yang memukau. Kesan menyeramkan dan rasa tegang benar-benar terjaga di sepanjang alur cerita. Makbul juga tidak banyak mendikte. Ia bermain lewat simbol dan warna, serta berani memainkan kisah sejarah melalui caranya sendiri.

Sebenarnya, film ini cukup sederhana. Tapi sang sutradara mampu memberikan gambaran yang mempesona dari berbagai hal. Kuasa, status sosial, dan identitas diri merupakan sekian masalah yang terlihat dari ‘Autobiography’.

Sangat disayangkan apabila film Indonesia sebaik ‘Autobiography’ tidak mendapat perhatian istimewa di negeri sendiri. Meski tidak jarang beberapa film terbaik akan masuk ke layanan streaming, namun film ini memiliki nilai lebih jika dinikmati melalui layar lebar. Sinematografi dan skoring jelas akan terasa berbeda apabila penonton menyaksikan film ini di rumah.

 

Director: Makbul Mubarak

Cast: Kevin Ardilova, Arswendy Bening Swara, Yusuf Mahardika, Lukman Sardi, Yudi Ahmad Tajudin, Rukman Rosadi, Haru Sandra, Gunawan Maryanto

Duration: 115 minutes

Score: 9.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Autobiography

9 Score

Seorang pemuda bernama Rakib melihat sosok ayah yang ia dambakan dalam diri Purna. Namun, sebuah kejadian tak terduga mengubah semua pandangannya.

Review Breakdown

  • Acting 9
  • Cinematography 9
  • Entertain 9
  • Story 9
  • Scoring 9
Exit mobile version