“Terima kasih, karena tidak pernah melepaskanku.” – Yu-fan (Antikalpa)
Bagaimana jika harapan untuk menemukan seseorang yang telah hilang justru berakhir malapetaka? Meski sudah berusaha sekuat tenaga, mereka terhubung dengan doa-doa yang saling bertabrakan. Akhirnya, Dewa terjahat dan terkuat lah yang menang.
Antikalpa merupakan film asal Taiwan yang diarahkan oleh Wen-Han Shih. Ia sebelumnya telah menyutradarai film Black and White (2019) dan Reaper (2014). Naskah ditulis oleh Jing Ling (The Twins’ Code).
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 23 Agustus, bersama dengan beberapa judul Asia menarik lainnya.
Bagaimana ulasan lengkap dari Cineverse? Simak di bawah ini
Sinopsis
Yu-fan sangat ingin menemukan bibinya yang hilang. Karena putus asa, ia kemudian dibantu oleh Ah Dai yang berasal dari keluarga pengelola kuil ortodoks terkenal.
Mengingat usaha kerasnya demi menemukan sang Bibi, Ah Dai kemudian setuju untuk berpartisipasi dalam ritual khusus. Selain Ah Dai, ternyata beberapa teman klub karate juga ingin mengikuti ritual. Alasan utamanya, karena mau meminta doa kepada para Dewa agar mengabulkan keinginan mereka.
Namun, Yu-fan dan teman-teman malah diperdaya untuk berdoa kepada kekuatan jahat. Saat mereka mati satu demi satu, Ah Dai mencoba menggunakan bakatnya untuk mengusir kejahatan guna menyelamatkan teman-temannya.
Pada akhirnya, dia menghadapi Yu-fan yang sepenuhnya dirasuki setan dan harus melawannya untuk melepaskan kekuatan jahat selamanya. Apakah Ah Dai mampu menyelamatkan Yu-fan kembali ke kehidupan semulanya?
Adakah harga yang harus mereka bayar?
Film romantis dengan bumbu horor

Antikalpa sebenarnya cukup menjanjikan dari segi premis cerita. Namun entah kenapa, film ini sangat memperlihatkan unsur romantis hingga mengganggu kisah seramnya.
Berawal dengan cepat, Yu-fan dikenalkan sebagai teman Ah Dai yang sedang menanti Bulan Hantu untuk melakukan ritual. Sebelumnya, ia sendiri sudah pernah mengadakan ritual demi mencari bibi yang hilang. Namun, itu tidak membuahkan hasil dan hanya mencelakakan Ah Dai.
Karena perasaan cinta remaja yang menggebu, Ah Dai tidak pernah menghiraukan kata orang tuanya. Unsur api dan air bukan penghalang, kejadian tragis tidak bisa memisahkan mereka, Ah Dai harus membantu Yu-fan demi memenangkan hatinya.
Namun, Yu-fan tidak bisa sabar lagi. Ia akhirnya menjalani ritual tanpa adanya Ah Dai yang lebih paham tentang Dewa/Dewi. Oleh karena kecerobohan ini, mereka melakukan ritual dan menyembah Dewi yang salah. Ah Dai pun harus menyelamatkan Yu-fan.
Kejadian aneh semakin lama mulai bermunculan. Mulai dari bibi Yu-fan yang benar-benar kembali hingga kematian teman-teman yang melakukan ritual satu per satu. Ketegangan mulai dirasakan penonton, hingga adegan romantis Yu-fan dan Ah Dai muncul.
Sadis yang tidak berguna

Secara garis besar, film Antikalpa sebenarnya masih bisa menghibur penonton jika kesan horor lebih dikuatkan. Jalan cerita yang klise dan kacau ini terjalin dengan ketidakpahaman penonton tentang asal usul atau pengetahuan ritual tersebut. Mengapa seseorang bisa mendapatkan lengan terkutuk? Apa itu sebenarnya Bulan Hantu? dan siapa Dewi yang seharusnya mereka sembah? Sebagai penonton yang tidak paham tentang sejarah budaya religius Taiwan, maka Antikalpa menjadi tidak bermakna.
Dalam film ini, ada banyak adegan sadis yang terlalu dilebih-lebihkan. Penggunaan benda tajam atau kekerasan seperti tidak berdasar tanpa alasan jelas. Antikalpa hanya menjadi cerita dengan adegan berdarah, di mana tidak ada kesan-kesan istimewa.
Kesimpulan

Premis yang menarik ternyata tidak bisa menyelamatkan film Antikalpa untuk menjadi hiburan para penonton. Jalan cerita yang berantakan masih harus dihancurkan oleh kisah romantis klise yang mengganggu sepanjang film. Setelah suasana seram dibangun dengan baik, maka akan ada iringan nada cinta yang mengisyaratkan bahwa dua pemeran utama kita tidak terpisahkan oleh apapun. Bahkan tidak oleh kedua orang tua.
Apabila membandingkan dengan beberapa film yang tayang di tanggal serupa, maka Antikalpa bisa menjadi pilihan terakhir bagi para penggemar horor. Namun, silahkan menyaksikan dan nilai sendiri bagaimana film Antikalpa, di bioskop CGV Indonesia.
Director: Wen-Han Shih
Cast: Huang Kuan-chih, Vicky Tseng, Regina Lei
Duration: 94 minutes
Score: 4,4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Antikalpa
Yu-fan sangat ingin menemukan bibinya yang hilang. Karena putus asa, ia kemudian dibantu oleh Ah Dai yang berasal dari keluarga pengelola kuil ortodoks terkenal.