Review Air (2023)

Awal Mula Nike Air Menguasai Dunia Bola Basket dengan Pebasket Michael Jordan

“A shoe is just a shoe until someone steps into it,” – Rob Strasser (Air, 2023)

 

Film yang diambil dari kisah nyata, Air disutradarai oleh Ben Affleck dan ditulis oleh Alex Convery. Beberapa pasa dengan judul Air: Courting a Legend adalah sebuah film drama olahraga biografi tentang asal-usul Air Jordan, sepatu basket, di mana seorang karyawan Nike, Inc. berusaha membuat kesepakatan bisnis dengan pemain pemula Michael Jordan. Film ini dibintangi juga oleh sang sutradara Ben Affleck, selain itu peran lain diisi oleh Matt Damon, Jason Bateman, Marlon Wayans, Chris Messina, Chris Tucker dan Viola Davis. 

Air tayang perdana di dunia di South by Southwest pada 18 Maret 2023. Air dijadwalkan akan dirilis global oleh Warner Bros pada 5 April 2023, akan bersaing dengan film adaptasi video game Super Mario Bros Movie. Menjadikannya film pertama yang dirilis Amazon di bioskop tanpa tayang perdana secara bersamaan di Prime Video sejak Late Night (2019).

Sinopsis

Seorang scout atau perekrut bintang di perusahaan Nike bernama Sonny (Matt Damon) bersikukuh dengan pendiriannya untuk ingin merekrut Michael Jordan untuk menjadi ikon sepatu bola basket Nike. Divisi sepatu bola basket Nike sudah diambang kehancuran, di bawah 2 merek besar Adidas dan Converse, yang mendominasi NBA.

Phil Knight (Ben Affleck) sang CEO sempat ragu akan keputusan Sonny yang gila. Michael Jordan juga awalnya sudah tertarik dengan Adidas dan Converse. Langkah-langkah gila Sonny membuat para petinggi Nike seperti Rob Strasser (Jason Bateman) dan Howard White (Chris Tucker) menyerah dan mengikuti cara Sonny.

Akhirnya Nike memutuskan untuk mengambil 1 pemain basket saja untuk jangka panjang. Mereka bertaruh seluruh anggaran perusahaan di seorang pemain basket muda, rookie NBA Michael Jordan yang sempat diragukan dan hanya mendapat pick ke-3 di draft NBA ke tim Chicago Bulls.

Kegigihan Sonny Vaccaro

© Warner Bros

Peran Sonny dalam perusahaan Nike cukup complicated. Bahkan dirinya tidak mengerti apa posisinya dalam perusahaan. Dirinya yang sangat menyukai bola basket, terus berkeliling, mencari bakat muda untuk menjadi ikon sepatu Nike selanjutnya. Dalam kondisi divisi basket Nike terpuruk, ini menjadi masalah utama dalam film Air.

Sonny terlihat selalu bersitegang dengan para petinggi Nike. Lontaran dialog menghibur, jadi senjata utama film ini. Bagi pecinta bola basket dan sepatu ini, pasti akan penasaran bagaimana Sonny mengolah hal mustahil menjadi fenomena dunia. Semua bergulir dengan cepat.

© Warner Bros

Dari mulai ide dalam perusahaan, hingga persaingan dengan nama besar seperti Adidas merek besar dari German, dan penguasa Amerika yaitu Converse. Intinya hanya pada divisi bola basket. Sonny tidak mau idenya sia-sia ke pemain basket pilihan dewan direksi.

Tak hanya ide gila, tindakannya yang melawan agen juga menjadi adegan-adegan menyenangkan. Bahkan alotnya negosiasi terus tersaji. Melalui setting latar 80an, pesawat telepon kabel menjadi hal paling sering digunakan.

Sepatu ikonik sepanjang masa

Mungkin ini satu-satunya lini khusus atlet basket, bahkan seluruh olahragawan yang berhasil 2 dekade terakhir. Siapa yang tidak pernah melihat sepatu ini di publik? Mungkin hampir di setiap sudut tempat dan usia, mengakui sepatu basket yang mungkin lebih dikenal sneakers saat ini. Air Jordan menjadi sepatu yang paling berhasil, dan masih diburu para pecinta sepatu.

© Warner Bros

Menjadi keputusan tepat, Nike membuat Air Jordan lengkap dengan siluet Michael Jordan melompat. Gebrakan ini, belum mampu dicapai atlet manapun lagi. Sepatu ikon atlet sudah banyak saat ini, tapi Air Jordan tetap mendapat hati para pecinta sepatu khususnya sneakers.

Dengan design khas Nike, logo centangnya melintang di dua sisi. Dengan awalan produk khusus pebasket terbaik sepanjang masa, berwarna merah putih dan hitam. Dobrakan warna khas Bulls ini padahal melanggar aturan warna sepatu di NBA. Namun, itu menjadi awalan sepatu para pebasket menjadi lebih berwarna dan beragam. Terima kasih untuk Nike yang berani melanggar aturan.

Tidak hanya aturan NBA, bahkan aturan bisnis juga mereka gebrak. Di tiap sepatu Air Jordan yang terjual, Michael Jordan akan mendapat bagian sebagai penghasilan pasifnya. Setiap tahun Air Jordan rata-rata mendapat 4 milyar dolar AS sebagai keuntungannya. Hal ini menjadi contoh baik bagi para atlet untuk mengembangkan yayasannya sendiri, membantu banyak orang. Terbukti banyak atlet sukses mengikuti hal ini membangun yayasannya sendiri.

Otak di balik kesuksesan Air Jordan

© Warner Bros

Mungkin POV utama film ini adalah Sonny. Dirinya sampai menghampiri rumah Michael Jordan langsung, dan bertemu ibunya Deloris Jordan (Viola Davis) untuk meyakinkan anaknya untuk mau bergabung dengan Nike. Namun, bukan hanya Sonny, tanpa Phil Knight, keputusan untuk menggunakan semua anggaran ke Michael Jordan tidak akan terpenuhi.

Ditambah kemampuan negosiasi kocak kulit hitam dari White memudahkan semuanya. Perpaduan Sonny dan Strasser yang sempat tidak klop di awal, seperti roller coaster menuju detik akhir Michael Jordan menyetujui kontrak gila ini. Semua berkat Peter Moore (Matthew Maher) sang designer sepatu. Ide mereka bertiga jadi gebrakan melenceng, namun akhirnya berhasil di pasar, dengan mengedepankan estetika penampilan ketimbang fungsi.

Kesimpulan

© Warner Bros

Penampilan para aktor veteran berhasil menunjukan bagaimana sepatu Air Jordan berhasil di pasaran. Dialog padat yang menyenangkan bergulir di terus-menerus di negosiasi alot. Persaingan bisnis sepatu di divisi basket, khususnya NBA ternyata menyimpan banyak historis rumit, yang mungkin kita belum ketahui.

Sepatu ikonik Air Jordan akhirnya muncul dari ide gila para petinggi Nike, yang dengan tulus mempertaruhkan banyak hal bahkan karir mereka semua. Naik turun negosiasi tidak akan terasa, karena hiburan akan tersaji dari dialog kocak tipis di tiap adegan.

 

Director: Ben Affleck

Cast: Matt Damon, Ben Affleck, Jason Bateman, Marlon Wayans, Chris Messina, Chris Tucker, Viola Davis, Matthew Maher, Julius Tennon,

Duration: 112 minutes

Score: 7.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

Air

7.2 Score

Sonny (Matt Damon) berusaha mendapatkan Michael Jordan sebagai ikon sepatu basket Nike. Namun, sang CEO Nike Phil Knight (Ben Affleck) dan marketing Rob Strasser (Jason Bateman), tidak mau mengambil resiko, kerena divisi basket Nike jauh di bawah Adidas dan Converse.

Review Breakdown

  • Acting 9
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 6
  • Story 7
Exit mobile version