Intip 5 Fakta Menarik Dari Film Buya Hamka

Film Buya Hamka merupakan salah satu tayangan menarik yang akan segera menghibur penonton.

Mengapa Film Buya Hamka Harus Jadi Tiga Bagian?

© Falcon Pictures

Segera tayang pada tanggal 19 April 2023, inilah 5 fakta menarik dari film Buya Hamka.

 

Film Buya Hamka merupakan salah satu tayangan menarik yang akan segera menghibur penonton. Seperti judulnya, drama sejarah ini akan menghadirkan cerita tentang kisah hidup Buya Hamka, sebagai tokoh penting di Indonesia.

Sebelum menyaksikan di bioskop, ada baiknya Cilers menyimak beberapa hal menarik tentang film Buya Hamka. Apa saja, ya?

Terbagi jadi tiga volume

Tentu akan sulit menghadirkan biografi salah satu tokoh penting Indonesia, hanya dengan 120 menit. Maka untuk menghilangkan ambiguitas dan menghadirkan fakta sejarah yang akurat, Falcon Pictures membagi film Buya Hamka menjadi tiga volume.

© Falcon Pictures

Volume pertama akan menceritakan periode dimana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya.

Lanjut ke volume kedua dan ketiga, perjalanan Buya Hamka akan mundur ke belakang. Bagian dua mengikuti Buya Hamka dan keterkaitannya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, saat kemunculan agresi militer. Sementara itu, di bagian ketiga, penonton akan disuguhkan masa kecil Hamka yang besar di Maninjau, Sumatera Barat.

Diperankan bintang ternama Indonesia

Selain ceritanya yang menarik dengan tiga bagian, film ini juga diperankan oleh bintang-bintang ternama Indonesia.

© Falcon Pictures

Mulai dari Vino G Bastian sebagai sang pahlawan Buya Hamka, Laudya Chintya Bella sebagai Siti Raham, Desy Ratnasari sebagai ibu Hamka bernama Shafiah, dan Donny Damara sebagai ayah Hamka bernama Abdul Karim Amrullah.

Ada pula Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Anjasmara, Marthino Lio, Reybong, Mawar De Jongh, Mathias Muchus, Verdi Solaiman, Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Wafda Lubis, Ferry Salim, Donny Kesuma, Cok Simbara, Roy Sungkono, Yoriko Angeline, Ajil Ditto, Zayyan Sakha, hingga Yoga Pratama.

Film Buya Hamka bangun surau dan kincir air

Biaya produksi film Buya Hamka memakan biaya yang besar. Salah satu peruntukannya adalah membangun set, berupa surau (musholla) dan kincir air. Set tersebut dibangun untuk kebutuhan scene yang ada didalam film ini.

© Falcon Pictures

Sutradara film Buya Hamka, Fajar Bustomi mengungkapkan, butuh waktu lama untuk membangun set surau dan kincir air untuk wudhu tersebut.” Lokasi ini dipersiapkan selama 30 hari. Yang digunakan untuk masa syuting selama sekitar 7 hari,” katanya.

Kendala yang dialami saat membangun set inipun tidaklah mudah. Mulai dari derasnya air sungai yang membuat poros kincir bergeser, sehingga pada saat syuting crew art harus menyelam dan memutar kincirnya secara manual.

Set ini dibangun untuk mendukung adegan saat Buya Hamka masih belia.” Pada masa inilah, Hamka, belajar mengaji, belajar pencak silat, saat itu Hamka berusia belasan tahun,” tambah Fajar.

Set kapal uap film Buya Hamka dibangun di Jakarta

Berukuran 520 m² pembangunan set kapal uap ini memakan waktu 45 hari. Lokasi Kapal Uap ini bercerita ketika Hamka pergi berhaji pada tahun 1928. Serangkaian interaksi di atas geladak kapal tersebut juga mewarnai adegan demi adegan menarik di film Buya Hamka.

© Falcon Pictures

Diakui oleh sutradara, mustahil mengganti set lokasi kapal uap menggunakan kapal bekas. Terutama karena kapal yang diperlukan adalah kapal yang beroperasi di tahun tersebut (kapal tua).

Karenanya, tim produksi lebih baik membangun sebuah kapal untuk proses syuting. Demikian, riset yang dilakukan menjadi sangat penting untuk mendukung agar set terlihat alami.

“Lucunya, awalnya para pemain ketika melakukan syuting biasa saja ketika mendengar kapal akan dibangun di studio. Namun setelah kapal jadi, mereka semua kaget dan surprise melihatnya”, kata Fajar Bustomi.

Para pemain dan pendukung hingga lakukan ziarah ke makam Buya Hamka

Tepatnya 30 Maret lalu, para pemain dan pendukung Film Buya Hamka bahkan lakukan ziarah ke makam Buya Hamka, demi menghormati sang pahlawan.

© Falcon Pictures

Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengirim doa kepada Almarhum Buya Hamka dan Siti Raham serta mengenang jasa Buya Hamka kepada bangsa.

Selain itu, para pemain juga ingin menginformasikan kepada masyarakat. bahwa di tempat ini, dimakamkan seorang pahlawan bangsa, ulama, sastrawan, dan jurnalis, yang semasa hidupnya banyak berjasa kepada bangsa dan negara.

Exit mobile version