Ini Perbedaan Barang yang Dicari 4 Hantu di Hello Ghost

4 hantu di remake Hello Ghost ini mencari barang-barang yang berkaitan dengan mereka selama hidupnya

hello ghost ed1

© Falcon Pictures

Perbedaan barang yang dicari 4 hantu itu tentunya mengikuti budaya Indonesia yang jauh dari Korea, selain itu jarak film aslinya yang dirilis pada tahun 2010, sudah terlalu jauh dan membutuhkan sedikit penyesuaian dengan barang yang dicari di Hello Ghost versi Korea.

Hello Ghost telah tayang pada hari ini 11 Mei 2023, dan Cineverse kembali akan melanjutkan sejumlah trivia mengenai perbedaan mendasar antara film aslinya yang dirilis pada tahun 2010 dengan remake versi Indonesia ini. Setelah mengikuti acara press screening Hello Ghost yang diadakan minggu kemarin di Jakarta (5/5), ada sejumlah hal menarik terlebih jika kita mengikuti versi Koreanya. Ada beberapa perbedaan signifikan soal barang yang dicari oleh karakter utama di remake Hello Ghost. Perbedaan itu tentunya mengikuti budaya Indonesia yang jauh dari Korea, selain itu jarak film aslinya yang dirilis pada tahun 2010, sudah terlalu jauh dan membutuhkan sedikit penyesuaian dengan barang yang dicari di remake Hello Ghost versi Indonesia.

Sekarang kita bedah satu per satu perbedaan barang yang dicari oleh empat hantu ini:

Kita mulai dari karakter Hantu Kakek. Di versi Koreanya, Hantu Kakek (Lee Moon-su) mencari kamera tuanya. Mulai dari sejumlah toko kamera, dan terakhir di kantor polisi. Di tempat inilah hantu kakek merasuki tubuh Sang-man (Cha Tae-hyun) dan mengatakan kepada salah satu detektif untuk mengambilkan kamera miliknya di laci milik detektif itu. Tentu saja detektif itu bingung karena tidak mengenalnya. Sampai pada akhirnya kamera itu bisa diperoleh juga oleh Hantu Kakek.

Di versi remake Indonesianya, Hantu Kakek yang diperankan Indro Warkop mencari radio tuanya yang hilang. Ia mencarinya bersama Kresna (Onadio Leonardo) memasuki tempat barang bekas, hingga berakhir di tempat cukur rambut, karena ia ingat pernah menaruhnya di situ. Tarzan yang berperan sebagai tukang cukur tentu tidak mengenali Hantu Kakek yang merasuki Kresna, tapi dari situlah ia tahu kalau radio tua miliknya sudah berpindah tangan ke tangan Jaja Miharja yang memiliki semacam museum berisi benda-benda berhantu.

Hantu Bapak yang diperankan Ko Chang-seok di film aslinya, kini diperankan Tora Sudiro di remake Indonesianya. Perbedaan paling jelas adalah kalau versi aslinya Hantu Bapak mencari taksi lama, kalau versi remake yang dicari adalah angkot lama. Keduanya sama-sama dicari di tempat rongsokan mobil tua. Dan yang dicari kedua adalah berenang di pantai. Di sini ia mengajak Kresna yang notabene tidak bisa berenang.

Hantu Ibu yang diperankan Jang Young-nam di Hello Ghost versi Korea, kini di remake Indonesia diperankan Hesti Purwadinata. Walaupun nangisnya tidak sefrontal versi Korea, peran ini tetap memberi perbedaan di antara karakter hantu lainnya. Di sini Hantu Ibu meminta ditemani belanja di pasar, memasak dan makan bersama hantu lainnya. Tidak berbeda sama sekali dari versi aslinya. Sedikit perbedaan adalah hidangan yang disajikan saat ada Suster Linda. Di versi aslinya, tentu saja kimbap hadir sebagai pengganti bekal makan siang. Namun, di versi Indonesia, makanan ini digantikan kroket.

Yang terakhir adalah Hantu Anak Kecil. Kalau versi aslinya diperankan anak laki-laki (Cheon Bo-geun), kini di versi remake-nya diperankan Ciara Nadine Brosnan. Perbedaan gender ini mengakibatkan perubahan signifikan dari apa yang dicari keduanya. Di versi aslinya, anak laki-laki ini ingin diajak nonton film robot di bioskop, dibelikan mainan robot dan menginginkan bbop-ki (permen sirup maple berbentuk ikan besar dan biasanya diperoleh lewat hadiah). Namun di versi remake Indonesia, Hantu Anak Perempuan ini dandan bersama Kresna, menginginkan bermain sepatu roda, dan makan gulali yang secara tidak langsung mendekatkan Kresna dengan Suster Linda (Enzy Storia).

Pendekatan ala Indonesia ini ternyata sangat mulus dan bahkan bisa menyatu lewat narasi utamanya yang bahkan tidak berubah sama sekali. Memang versi Korea lebih rumit karena ada beberapa layer pendukung di luar karakter utamanya, namun di versi Indonesia, layer ini dihilangkan, tapi untungnya secara struktur cerita tidak ada perubahan yang signifikan.

Tonton segera Hello Ghost di bioskop Indonesia mulai 11 Mei 2023 di bioskop terdekat di kota kamu.

Exit mobile version