Ini Deretan Film Horor Garapan Sutradara ‘KKN di Desa Penari’

Selain menggarap KKN di Desa Penari, Awi Suryadi juga arahkan trilogi horor ‘Danur’, ‘Asih’, ‘Badoet’ dan film horor lawas ‘Sumpah Pocong di Sekolah’.

 

Setelah tertunda dua tahun lamanya, karya terbaru dari Awi Suryadi yang diangkat berdasarkan kisah viral di twitter, ‘KKN di Desa Penari‘ resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia pada hari ini. Promosi yang dilakukan oleh sang produser, Manoj Punjabi, pun tak main-main.

Selain mengadakan gala premier yang ramai, pembelian tiket ‘KKN di Desa Penari’ juga mendapat respon yang positif. Terbukti, pembelian Advance Ticket Sales dari film ini sudah terjual hingga 100 ribu tiket. Sangat mengesankan bukan?

Namun, sebelum mengeluarkan film terbarunya, kalian tahu tidak film-film bergenre horor apa saja yang pernah digarap oleh Awi Suryadi? Jika Cilers mengikuti trilogi ‘Danur’ maka sudah pasti kalian tidak asing dengan sentuhan khas Awi, kan? Yuk, tanpa berlama-lama lagi, mari simak rekomendasi film horor hasil arahan Awi Suryadi!

Sumpah Pocong di Sekolah (2008)

© Maxima Pictures

Film horor yang diproduksi pada tahun 2008 ini dibintangi oleh Marcell Darwin, Fandy Christian, Hardi Fadhillah, Herichan, Joshua Pandelaki, dan Henidar Amroe. Film ini sempat ramai disaksikan, karena memiliki kisah yang menarik untuk ditonton pada masa itu.

Kisahnya bermula di sebuah sekolah khusus laki-laki, tiga sekawan bernama Ramon (Marcell Darwin), Evan (Hardi Fadhillah), dan Dimas (Fandy Christian), sedang kedatangan guru cantik berpenampilan menarik bernama Ibu Sonya. Karena kecantikannya, membuat Evan dan Dimas menyewa seorang penari berpakaian minim yang didandani seperti Ibu Sonya.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan hadiah ulang tahun buat Ramon, sayangnya tiba-tiba video yang menampilkan kesenangan mereka tersebar luas hingga membuat semua murid heboh. Karena video tersebut, ketiga sahabat itu terancam dikeluarkan dari sekolah.

Namun, ketika diinterogasi mereka sepakat menolak kejadian yang sebenarnya, sampai tercetuslah perintah untuk sumpah pocong. Setelah kejadian itu, mulai banyak teror menyeramkan yang datang dari sekolah. Akankan mereka berhasil mencari asal muasal dari teror tersebut?

Badoet (2015)

© MVD Entertainment

Setelah menyutradarai film horor ‘Sumpah Pocong di Sekolah’, Awi Suryadi kembali duduk di bangku sutradara untuk mengarahkan film horor berjudul ‘Badoet’ yang tayang di tahun 2015.

Film ini bercerita tentang seorang badut misterius yang membunuh 3 orang anak dalam waktu yang berdekatan. Misteri ini mengundang rasa penasaran dari tiga anak muda yang mencoba menyelidiki alasan dibalik kematian para korban tersebut.

Mereka adalah Donald (Daniel Topan), Farel (Christoffer Nelwan) dan Kayla (Aurelie Moeremans) dan juga terdapat seorang ibu tunggal bernama Raisa (Ratu Felisha) serta anaknya Vino (Fernandito Raditya) yang juga menyelidiki kasus tersebut.

Dalam penulusuran yang mereka lakukan, ternyata nyawa Vino juga diteror dan diincar oleh badut misterius tersebut. Donald, Farel, Kayla dan Raisa pun akhirnya mendapatkan bantuan dari seorang anak indigo bernama Nikki (Tiara Westlake) untuk menjauhkan Vino dari incaran si badut misterius.

Beragam teror menghampiri mereka semua hingga pada akhirnya mereka sadar bahwa mereka berhadapan dengan kekuatan jahat yang tidak berbahaya yang dipenuhi kekejaman mengerikan. Berhasilkah mereka semua menghadapi sosok badut misterius tersebut?

Trilogi ‘Danur’ (2017-2019)

© MD Pictures

‘Danur’ adalah waralaba film horor yang diproduksi oleh MD Pictures. Waralaba ini dimulai dengan film pertamanya yang berjudul ‘Danur: I Can See Ghosts’ (2017), ‘Danur 2: Maddah’ (2018), dan film ketiganya yang berjudul ‘Danur 3: Sunyaruri’ (2019).

Trilogi ini diangkat berdasarkan buku karya Risa Saraswati, yang ditulis berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang indigo. Keseluruhan film ini dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Sandrinna Michelle, Shreefa Daanish, Indra Brotolaras, dan Kinaryosih.

Film pertamanya berkisah tentang pertemuan seorang gadis indigo bernama Risa Saraswati (Prilly Latuconsina) dengan sahabat-sahabat hantunya. Di hari ulang tahunnya ke-8, Risa meminta seorang teman agar ia tidak kesepian lagi.

Film keduanya berkisah tentang perjalanan Risa bersama 3 sahabat hantunya; Peter, William, dan Jansen. Risa yang kala itu tinggal bersama adiknya Riri, dan keluarga pamannya, Ahmad, bersama istrinya, Tina dan Angki, mengalami kejadian mengerikan ketika bertemu dengan sosok hantu perempuan yang menakutkan.

Film ketiganya menceritakan tentang Risa yang memilih menutup mata batinnya karena ingin menjalani kehidupan normal bersama pacar barunya, Dimas.

Namun, kedamaian yang ia cari harus dihancurkan ketika ia mencium aroma Danur yang memasuki rumahnya. Bukan hanya dirinya, tapi Peter dan teman-temannya juga terancam oleh kehadiran hantu yang membawa aura jahat tersebut.

Sedangkan untuk film keempatnya, sedang dalam tahap produksi. Film keempat ‘Danur’ masih disutradarai oleh Awi Suryadi dan dibintangi Prilly Latuconsina.

Asih (2018)

© MD Pictures

Film ‘Asih’ hadir setelah ‘Danur’ yang pertama tayang. Film ini menceritakan kisah asal-usul dari karakter hantu Asih dalam film ‘Danur: I Can See Ghosts’. Sama seperti yang lainnya, ‘Asih’ juga diadaptasi berdasarkan novel karya Risa Saraswati yang berjudul sama.

Kisah di dalamnya, bermula ketika seorang perempuan bernama Asih, memilih untuk mengakhiri hidupnya karena telah banyak mengalami kejadian tragis dan memilukan yang menimpa dirinya. Dia diusir dari rumah oleh ibu dan bapaknya, karena seorang laki-laki menghamilinya namun lari dari tanggung jawab.

Keluarga Asih jelas tidak akan menerima anak Asih yang baru lahir, karena dianggap sebagai aib keluarga. Semua orang kampung mencemooh Asih. Hal itu membuat Asih menjadi gila dan kemudian tega membunuh anaknya sendiri yang baru lahir, kemudian membunuh dirinya sendiri.

Sehari setelah Asih wafat, Puspita yang sedang hamil besar tinggal tidak jauh dari lokasi tempat Asih mengakhiri hidupnya. Tinggal bersama suaminya, Andi, dan ibu mertuanya, sekilas keluarga ini tampak bahagia.

Namun, kejadian kejadian aneh terus menghantui Puspita dan keluarganya. Setelah Puspita melahirkan bayinya, teror Asih semakin menjadi-jadi, karena ternyata Asih menginginkan sesuatu dari bayi yang baru lahir.

Sunyi (2019)

© MD Pictures

Film horor ini mengangkat tema cerita tentang senioritas dan bullying atau perundungan yang sering terjadi di kalangan remaja di sekolah.

Alex (Angga Aldi) termasuk salah satu siswa yang hampir setiap hari dirundung oleh seniornya. Tak ada hari yang menyenangkan untuk Alex di sekolah itu. Sampai suatu hari, Alex bertemu dengan Maggie (Amanda Rawles) yang sama-sama sering dirundung oleh seniornya.

Karena kesamaan tersebut membuat Alex dan Maggie menjadi dekat, mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk saling berbagai cerita. Senior bernama Andre (Arya Vasco), Erika (Naomi Paulinda), dan Fahri (Teuku Rizki), yang sering merundung Alex mengetahui Alex sering memakai kalung yang tampak aneh.

Setelah ditelusuri ternyata Alex merupakan anak paranormal, karena hal itu ia diminta oleh para seniornya untuk melakukan ritual pemanggilan arwah. Setelah peristiwa pemanggilan arwah itu, satu persatu siswa yang ada di sekolah tersebut meninggal dunia. Berhasilkah Alex mengatasi kejadian misterius tersebut?

Nah, sembari menunggu ‘KKN di Desa Penari’ tayang di bioskop, Cilers bisa menyaksikan terlebih dahulu beberapa film horor garapan sutradara Awi Suryadi. Jadi, film horor mana yang ingin kalian saksikan, Cilers?

Exit mobile version