Exhuma yang minggu kemarin sudah tayang di Indonesia, dibintangi Choi Min-sik, Kim Go-eun, Yoo Hae-jin, & Lee Do-hyun
Film horor thriller tentang okultisme terbaru dari Korea, Exhuma, makin dominan saja di box office Korea Selatan pada minggu kedua peluncurannya. Hal ini membuat Dune: Part Two yang baru dirilis tertinggal cukup jauh di minggu pertamanya.
Exhuma yang mengisahkan dua dukun, ahli feng shui dan petugas pemakaman yang berupaya mengungkap peristiwa misterius yang terjadi pada keluarga Korea yang tinggal di Amerika Serikat. Film ini berhasil meraih pemasukan 17,2 juta dolar AS antara Jumat dan Minggu, dengan meraup 69% pangsa pasar box office secara keseluruhan.
Tidak seperti biasanya, kinerja akhir pekan keduanya juga 19% lebih tinggi dibandingkan skor pembukaannya sebesar 14,5 juta dolar AS pada minggu sebelumnya. Itu berarti Exhuma memperoleh total 43,5 juta dolar AS sejak debutnya di bioskop pada 22 Februari, menurut data dari Kobiz, layanan pelacakan yang dioperasikan oleh Dewan Film Korea (Kofic).
Total durasi 11 hari tersebut menjadikan Exhuma sebagai film Korea terlaris tahun ini, menyalip Wonka (yang rilisnya tertunda di Korea pada tahun 2024) dengan pendapatan 23,8 juta dolar AS. Dalam hal penerimaan tiket (digunakan Korea untuk melihat grafik peringkat film), Exhuma berhasil menjual 2,33 juta tiket selama akhir pekan dan hingga saat ini telah mengumpulkan total 6,03 juta tiket.
Exhuma dibintangi oleh veteran Choi Min-sik dan bintang baru Kim Go-eun dan disutradarai oleh Jang Jae-hyun, yang sebelumnya membuat Svaha: The Sixth Finger. Film ini memulai debutnya di Festival Film Berlin baru-baru ini dengan slot di luar kompetisi.
Dune: Part Two memperoleh 4,68 juta dolar AS dari 552.000 penjualan tiket, dan di tempat kedua. Selama lima hari pembukaan penuh, film ini berhasil mengunpulkan 6,78 juta dolar AS. Wonka merosot ke posisi ketiga dengan pendapatan 1,23 juta dolar AS pada akhir pekan.
Penampilan kuat dari trio teratas ini memberi bioskop Korea pendapatan akhir pekan senilai 24,9 juta dolar AS, skor yang setara dengan penayangan perdana The Roundup: No Way Out pada Juni tahun lalu.
Film animasi buatan Korea Bread Barbershop: Celeb in Bakery Town menempati posisi keempat. Film ini mengumpulkan 550.000 dolar AS selama akhir pekan dan 681.000 dolar AS di lima hari pembukaannya.
The Birth of Korea, sebuah film biopik tentang seorang pastor Katolik pada abad ke-19, merosot ke posisi keempat. Film ini memperoleh 415,000 dolar AS selama akhir pekan.
Film animasi anak-anak Tiongkok, The Tyrannosaurus Rex dibuka di posisi keenam dengan 212,000 dolar AS pada akhir pekan dan 225,000 dolar AS selama lima hari pembukaannya.
Animasi Jepang, Demon Slayer Kimetsu No Yaiba – To the Hashira Training, film terbaru Demon Slayer, melemah menjadi 240,000 dolar AS pada akhir pekan ketiga di Korea. Film ini memperoleh 3,92 juta dolar AS setelah diputar sejak 14 Februari.
Film drama Korea, Picnic memperoleh 61.000 dolar AS di tempat kedelapan. Setelah empat minggu dirilis, ia memiliki kumulatif 2,17 juta dolar AS.
Sound of Freedom, yang telah menjadi hit indie besar-besaran di AS dan berupaya memanfaatkan daya tarik berbasis agama, merosot ke posisi kesembilan pada akhir pekan kedua di Korea. Film ini hanya menghasilkan 40.000 dolar AS pada akhir pekan dan memiliki kumulatif 360.000 dolar AS setelah 12 hari tayang di bioskop Korea.
Nominasi Oscar The Holdovers bertahan di posisi kesepuluh pada akhir pekan kedua di Korea. Ia menghasilkan 23.000 dolar AS dengan kumulatif 174.000 dolar AS.