Drama ‘Somebody Somewhere’ Ungkap Kehidupan di Usia 40an

‘Somebody Somewhere’ adalah drama yang mengusung tema kehidupan yang memberikan pandangan baru tentang faking it until you make it.

 

Drama ini akan menarasikan keyakinan di tengah ketidakstabilan. Dibintangi oleh Bridget Everett, yang juga pernah membintangi ‘Fun Mom Dinner’, ‘Somebody Somewhere’ adalah cerita tentang Sam, (Bridget Everett) perempuan yang sedang berduka, yang kembali ke Kansas City untuk sebuah penutupan. Drama ini adalah tentang kompleksitas hidup. 

Sayangnya, rumah adalah kota kecil yang tidak bisa menampung impian dan kepribadiannya yang cukup besar. Disana penampilan setiap orang diukur dalam penilaian dan belas kasihan yang sama. Namun, bagaimana ia bisa kembali ke rumah yang tidak terasa “rumah” baginya? “Rumah” yang ia pikir bisa menjadi tempat orang-orang yang ia cintai, terutama saudara perempuannya. Ia kehilangan saudara perempuannya yang ia rawat di tahun-tahun terakhirnya. 

Dalam drama ini, karakterisasi Sam berfokus pada aktualisasi diri, tidak hanya dalam kesedihannya, namun juga melalui siapa dirinya diluar kehidupannya di kota kecil. Gagasan di dalam sebuah kota kecil Sam dan keluarganya berbicara tentang kecemasan orang-orang saat ini. Lalu gagasan ketika memasuki usia tertentu dan mencari tahu menjadi lebih luas ketika Sam menjadi titik koneksi dengan penonton.

Ketika keluarganya mulai dituntut oleh eksternal dengan harapan yang begitu tinggi, Sam baru menyadari bahwa semua orang juga sama tidak yakinnya dengan masa depan. Mereka hanya lebih baik dalam menyembunyikannya. 

Sederhananya, drama ini akan menceritakan semua orang diluar sana yang sedang berjuang untuk kehidupan mereka. Terlepas dari usia dan tempat mereka tinggal, sikap berpura-pura berbicara banyak dalam memutuskan kemanusiaan melebihi apapun.

Saat kehilangan saudara perempuannya, Sam mendapatkan kekuatannya kembali dan mulai menyatukan lagi benang keluarganya. Ini semua adalah apa yang mereka katakan pada diri mereka sendiri untuk bertahan hidup di Kansas dan membohongi diri mereka sendiri untuk menyembunyikan rasa sakit. 

Rasa sakitnya bertambah ketika Sam mengetahui bahwa suami saudara perempuannya selingkuh dengan sahabatnya. Ibunya seorang pecandu alkohol yang selalu mabuk hingga pingsan tiap malam yang selalu disangkal oleh ayah Sam. 

© HBO Max

Kotanya juga berpura-pura komunitas LGBTQ+ tidak ada, padahal banyak bukti sebaliknya. Sorang karakter bernama Joel (Jeff Hiller), teman sekolah menengan atas Sam, yang identitasnya seorang gay menjadi sindiran yang ambigu. Dia terbuka dengan seksualitasnya di tengah masyarakat yang tidak ingin komunitas seperti dirinya ada. Ia harus menyembunyikan dirinya di gereja karena ketakutannya atas dirinya sendiri. Belum siap atas komunitasnya yang “ada” serta hubungan Joel dengan keimanan dan bagaimana ia menyelaraskan dengan seksualitasnya.

Krisis eksistensi Joel di usia 40an-nya, dan pembicaraan Sam soal kesalahan ekspektasi dari kedewasaan. Apakah kedewasaan diukur dari membayar hipotek atau bekerja sehari-hari? Ternyata kedewasaan bukan lagi soal material, namun juga bagaimana mendapatkan emosi dan finansial yang stabil. ‘Somebody Somewhere’ menjelaskan sebuah versi ideal dari kedewasaan dan menembus cara bagaimana manusia berkembang dan tumbuh. Acara ini memperluas narasi dari eksistensi dari karakter berusia 20-30 tahun dari pencarian jati diri yang tiada akhir. Mengetahui dirimu tidak linear, juga tidak menghentikan waktu tertentu dalam hidup.

Sam akhirnya tidak hanya mempelajari tentang keluarga dan kampung halamannya, tapi ia juga menemukan dirinya menyukai musik dan bernyanyi. Dia memulai kembali hubungan dengan saudara perempuannya yang terasingkan, dan membuat sebuah hubungan dengan mereka yang tinggal di pinggiran kotanya. Komunitas dan hubungan diri sendiri ia ciptakan atau ia perkuat. Membantu ayahnya menerima kenyataan atas ibunya yang alkoholik dan membantu keluarganya menghadapi kematian saudara perempuannya. Sam masih mencari jalan keluarnya, begitupun yang lain. Dia hanya lebih lelah untuk berpura-pura. 

© HBO Max

‘Somebody Somewhere’ akan mengupas ketakutan dari menjadi dewasa melalui kegiatan sehari hari, yang masih mengikat manusia bersama-sama. Tentang ketakutan menjadi tua dan berpura-pura kehidupan yang dijalani sempurna. Sam bukan karakter paksa yang tidak stabil untuk penonton, sebaliknya, ia adalah refleksi dari kecemasan semua orang atas ekspektasi dunia. 

Ketika orang membuat sebuah garis sebagai acuan untuk umur 40 atau 50 tahun, sebenarnya mereka keliru. Garis itu bisa berubah, dan apa yang Sam rasakan sebagai kekacauan adalah karena ia kembali ke rumah dengan tanpa pekerjaan tetap ataupun arah hidup. Ia hanya menjalani hidup mereka dan menemukan arti setiap hari daripada melihat ke masa depan tiap waktu. 

Dalam film, ia menyadari bahwa hidup itu singkat dan di luar kendali manusia, apalagi setelah kehilangan saudara perempuannya. Gagasan tentang “hidup yang berantakan” menjadi arti yang ambigu ketika didalam kehidupan tersebut juga juga ada keindahan dan kebahagiaan, serta kesepian dan menakutkan. Hidup berisi semua kata sifat yang tidak ada habisnya. 

‘Somebody, Somewhere’ tidak akan seperti sebuah pidato atau khotbah tentang kehidupan, ataupun bagaimana parameter yang harus dilalui manusia dalam menjalani kehidupan. Saat Sam menceritakan masa lalunya, masa kini yang akan mempengaruhi masa lalu, masa sekarang, dan masa depan hidupnya, terlepas dari apa yang mungkin ia lihat sebagai sebuah kekacauan dalam hidup.

‘Somebody, Somewhere Season 1′ sudah dapat kita saksikan di layanan streaming HBO Max. 

Exit mobile version