Apa Saja Isu Menarik di Film ‘Dear David’?

Selain kisah cinta, ‘Dear David’ juga hadirkan isu menarik.

apa saja isu menarik di film dear david (2)

© Netflix

Meski mendapatkan beragam ulasan positif atau negatif, ‘Dear David’ suarakan beberapa isu menarik yang jarang diperhatikan.

 

‘Dear David’ resmi tayang di layanan streaming Netflix sejak tanggal 9 Februari kemarin. Mendapatkan beragam respon dari netizen, film tersebut mengangkat beberapa isu krusial yang hangat dibicarakan.

Film ini mengikuti kisah seorang murid cemerlang pemegang beasiswa bernama Laras (Shenina Cinnamon) yang memiliki blog rahasia berisi berbagai fantasinya tentang David (Emir Mahira), bintang sepak bola sekolah yang ia sukai.

Reputasi dan masa depan Laras menjadi pertaruhan saat blog tersebut terbongkar dan kisah-kisahnya dibaca oleh seluruh murid sekolah.

Namun selain kisah cinta, ‘Dear David’ juga hadirkan isu menarik seperti yang berikut ini:

Krisis identitas

© Netflix

Di film ini, para karakter utama berada dalam rentang usia yang menuntut mereka untuk mengenali siapa diri sesungguhnya. Laras dan Dilla, dua tokoh penting di ‘Dear David’, tampil sebagi remaja dengan pergulatan batinnya masing-masing.

Sembari mencoba mengenali diri sendiri, Laras berhadapan dengan latar belakangnya yang datang dari keluarga kelas menengah. Sebagai peraih beasiswa, ia harus tunduk pada sekolah meskipun ada hal-hal yang ia tak suka dari peraturan tersebut. Kisah fantasi Laras bisa menjadi pelarian, yang tersimpan rapat-rapat hanya untuk dirinya sendiri.

Sementara itu, ada si cuek Dilla yang ternyata juga memendam amarah dan perasaannya. Semenjak persahabatannya menegang, ia kehilangan teman dan sering diperlakukan tidak baik oleh orang-orang sekitar.

Padahal, karakter Dilla sendiri cukup unik. Meski terlihat seperti antagonis, namun kepribadiannya memiliki berbagai lapisan. Hal inilah yang mungkin terasa asing bagi teman-temannya. Terlihat bebas dan berani, sesungguhnya Dilla menutupi ketakutan besar dalam dirinya.

Eksplorasi seksualitas

© Netflix

Sekilas, ‘Dear David’ memperlihatkan kisah cinta segitiga yang cukup sederhana. Laras menyukai David, sementara David menyukai Dilla. Namun ternyata?

Film remaja yang satu ini secara halus menghadirkan sebuah proses pencarian jati diri dan orientasi seksual dari salah satu karakter. Takut kehilangan sahabat, tidak diterima masyarakat, serta anggapan yang sudah buruk membuat karakter ini harus berjuang dengan pilihannya.

Sangat jarang film Indonesia berani menampilkan konflik seperti ini. Menuai pro dan kontra, patut diapresiasi bagaimana ‘Dear David’ mencoba tampilkan sudut pandang berbeda dalam sebuah perfilman nasional.

Pelecehan seksual terhadap laki-laki

© Netflix

Ketika foto dan nama David tersebar, langsung saja ia menjadi objek seksual baik dari teman-teman, guru, hingga orang tua.

Cukup menyedihkan, namun film ini memberikan pandangan bahwa laki-laki juga bisa menjadi korban pelecehan seksual. Mirisnya, David bahkan juga diperlakukan secara tidak baik oleh rekan sesama laki-laki.

Privasi dan sekolah

© Netflix

Hal yang satu ini juga sangat jarang menjadi perhatian, bagaimana sekolah terkadang sering ikut campur dalam ranah privasi para siswa. Dalam kasus ‘Dear David’, sang guru kerap meminta handphone murid untuk disimpan dan diperiksa. Bahkan, Laras sang murid kebanggaan, tidak menyukai ide tersebut.

Belum lagi, perlakuan tidak adil para guru terhadap murid-murid yang mereka anggap buruk. ‘Dear David’ bisa jadi sentilan menarik.

Agaknya, kejadian ‘sita-menyita’ ini juga bukan hal asing di beberapa sekolah. Tidak jarang para guru merasa harus menghukum muridnya dengan cara tersebut. Lantas, mereka memeriksa isi dan percakapan handphone. Mencari masalah di ranah personal para siswa/i.

Menghargai diri sendiri

© Netflix

Di babak akhir, ketiga tokoh menemukan penyelesaian dari konfliknya. Proses ini dihadirkan dengan nyata dan menyentuh, hingga kemudian mereka mencintai diri sendiri.

Laras pun meminta maaf kepada dirinya yang terlalu keras dan lebih mementingkan orang lain. Sementara itu, Dilla juga berhasil mengakui pilihannya, betapa pun keras usahanya untuk menyangkal.

Nah, itulah beberapa isu menarik yang ada di film ‘Dear David’. Bagaimana menurut Cilers? Apakah film ini layak untuk ditonton?

Exit mobile version