Apa Itu The Great Experiment di Serial Queen Charlotte?

Queen Charlotte: A Bridgerton Story mengikuti kisah romansa penuh tantangan dari pasangan Kerajaan Inggris

Pernikahan Queen Charlotte dan King George mengubah tatanan sosial masyarakat dunia Bridgerton, yang dijuluki sebagai “The Great Experiment.”

[Artikel ini mengandung spoiler dari Queen Charlotte: A Bridgerton Story]

Queen Charlotte: A Bridgerton Story merupakan spin-off dari serial hit Netflix, Brigerton. Spin-off-nya mengikuti Queen Charlotte dan King George di masa muda mereka dan di masa-masa awal pernikahan mereka.

Bagaimanapun, menjadi orang kulit berwarna pertama yang menjadi ratu tentunya bukan hal yang lumrah pada masa itu. Charlotte, putri asal Jerman yang berusia 17 tahun dinikahkan dengan Raja Inggris, King George, dan harus siap menjadi seorang ratu di usia muda.

Kisahnya akan memicu kisah cinta yang hebat yang berdampak besar kepada perubahan sosial London yang dijuluki sebagai “The Great Experiment.” Tak pernah dijelaskan secara langsung, kami akan membahas apa itu “The Great Experiment” yang terjadi di Queen Charlotte: A Bridgerton Story.

The Great Experiment

© Netflix

Sudah menjadi hal yang wajar jika pernikahan bangsawan merupakan pernikahan bisnis, terlebih pernikahan seorang Raja Inggris. Dalam episode pertama, kita mengetahui bahwa pernikahan Charlotte merupakan pernikahan yang tidak didasarkan oleh cinta, melainkan pernikahan antar-negara.

Keluarga Charlotte merupakan keluarga bangsawan dari negara Jerman. Untuk membentuk aliansi, Adolphus, saudara laki-laki Charlotte, mengadakan perjanjian dengan Inggris Raya agar kerajaannya dapat bekerja sama dan dilindungi oleh Inggris dengan syarat sebuah pernikahan.

Keluarga Charlotte tidak punya pilihan selain menerima syarat tersebut. Perjanjian ini lah yang menjadi asal dari kisah cinta Queen Charlotte dan King George.

© Netflix

Sebelum pernikahan Queen Charlotte dan King George, seluruh bangsawan Inggris berkulit putih. Oleh karena itu, ibu King George, Lady Augusta terkejut saat melihat Charlotte yang berkulit hitam. Ia bahkan mengatakan bahwa Charlotte “terlalu cokelat” dan sempat ingin membatalkan pernikahan. Bagaimanapun, perjanjian telah ditandatangani, dan pernikahan itu harus tetap terjadi.

Mengetahui King George akan menjadi Raja Inggris pertama yang menikahi wanita yang berasal dari ras berbeda, itu tandanya kerajaan Inggris juga akan dipimpin oleh Ratu berkulit berwarna pertama. Dengan itu, Lord Bute menyebut pernikahan mereka sebagai The Great Experiment atau Eksperimen Besar karena tidak pernah terjadi sebelumnya.

© Netflix

Untuk membuat Eksperimen Besar ini berhasil dan bukan menjadi sebuah konflik, Lady Augusta dan parlemennya, atau House of Lords, memikirkan cara bagaimana untuk membuat Charlotte diterima di Inggris, di mana stigma tentang rasnya tidak menguntungkannya.

Akhirnya, Lady Augusta berupaya untuk mencampurkan kedua sisi masyarakat. Menggabungkan kedua ras yang tidak pernah bersatu sebelumnya dan memberikan kesan bahwa, melalui Eksperimen Besar, para penguasa berusaha membuat masyarakat lebih inklusif dan menyatu.

Padahal, hal ini ia lakukan dengan enggan untuk menyelamatkan muka dan untuk menghindari masyarakat luas menyadari bahwa mereka tidak mengetahui etnis Charlotte sebelum kedatangannya.

Mengangkat pangkat orang kulit berwarna dengan gelar bangsawan

© Netflix

Upaya Lady Augusta dimulai pada hari pernikahan kerajaan. Ia mengirimkan undangan pernikahan kepada orang kulit berwarna yang berpengaruh, termasuk keluarga Danbury dan Smythe-Smiths. Lady Augusta memberikan gelar kepada orang kulit berwarna, seperti keluarga Danbury, yang kini menjadi Lord dan Lady Danbury, untuk menaikkan derajat Charlotte di mata masyarakat.

Tetapi, upaya penyatuan ini tidak mungkin langsung berjalan mulus. Seperti kata Betsy Beers (Eksekutif Produser) kepada Netflix, “Sekelompok orang yang dianggap tidak pantas untuk bergaul dengan kelompok lain diberitahu bahwa mereka sekarang dapat bergabung, yang tentu saja akan menimbulkan konflik.”

© Netflix

Meskipun orang kulit berwarna telah mendapatkan gelar, mereka masih tidak diterima oleh anggota bangsawan berkulit putih lainnya. Lord Danbury tidak diizinkan masuk ke klub pria atau diundang ke perburuan seperti pria lainnya.

Bahkan saat Lady Danbury ingin menggelar pesta, Lady Augusta menentang hal itu. Para bangsawan lainnya juga menolak untuk menghadiri pestanya. Lady Danbury khawatir orang kulit berwarna lainnya mungkin tidak akan pernah diterima. Apalah arti sebuah gelar jika mereka tetap tidak menerima privilege bangsawan seperti yang lain.

Revolusi Inggris

© Netflix

Queen Charlotte yang masih muda belum mengerti tanggung jawabnya dan beban yang harus ia tanggung sebagai Ratu. Ia terlalu sibuk mengurus pernikahannya dan bulan madunya yang gagal, sampai akhirnya Lady Danbury meminta Queen Charlotte untuk menangani hal ini. Dia membuat Queen Charlotte sadar akan tugasnya sebagai Ratu pertama dari kaummnya dan tanggung jawabnya 

Queen Charlotte memutuskan untuk ikut campur sebagai Ratu. Tugasnya adalah untuk membuat orang kulit berwarna mendapatkan hak yang sama dalam masyarakat. Dia mengirimkan catatan pribadi kepada bangsawan lainnya untuk memberi tahu mereka bahwa dia akan menghadiri pesta keluarga Danbury.

Karena Raja dan Ratu akan hadir, keluarga yang sebelumnya menolak undangan menghadiri pesta tersebut akhirnya turut hadir. Tidak hanya itu, ketika King George dan Queen Charlotte berdansa bersama, yang lain didorong untuk berdansa dengan orang yang selalu mereka tak anggap.

Di pesta Danbury, semua orang menyaksikan pemandangan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh siapa pun. Pada akhirnya, pernikahan mereka membawa perubahan yang selamanya mengubah masyarakat Inggris.

© Netflix

Eksperimen Besar mungkin tidak akan pernah berhasil membuat dunia Bridgerton benar-benar inklusif jika bukan karena upaya Lady Danbury, yang melakukan berbagai cara untuk memastikan bahwa Eksperimen Besar tidak hanya janji-janji palsu kerajaan.

Karena keberhasilan Eksperimen Besar itulah masyarakat di dunia Bridgerton bersatu, dan bahwa generasi berikutnya dari orang kulit berwarna, seperti Duke of Hastings, menikmati status yang sama dalam masyarakat seperti anggota bangsawan lainnya.

Apakah Eksperimen Besar itu nyata? 

© Netflix

Seperti kata Shonda Rhimes kepada Netflix, Eksperimen Besar ini tidak terjadi di kehidupan nyata Inggris. “Ini bukan pelajaran sejarah. Ini adalah fiksi yang terinspirasi oleh fakta. Sangat penting bagi saya bahwa orang-orang memahami itu,” kata kreator serial ini. “Saya menceritakan kisah Ratu Charlotte dari Bridgerton, bukan Ratu Charlotte dari Inggris.”

Jadi, Eksperimen Besar bukanlah peristiwa yang benar-benar terjadi, tetapi didasarkan pada bukti sejarah di mana Queen Charlotte asli Inggris yang merupakan istri King George III adalah orang kulit berwarna. Bukti ini juga menunjukkan bahwa etnis Queen Charlotte asli dirahasiakan dan diabaikan.

Seperti sebuah adegan di acara netflix ini, lukisan Queen Charlotte asli memiliki kulit lebih terang, sehingga masyarakat percaya bahwa dirinya berasal dari kulit putih.

Exit mobile version