7 Film Ini Ternyata Pernah Dibintangi Putri Marino, Pemeran Kinan di ‘Layangan Putus’

Berkat perannya sebagai Kinan, Putri Marino banjir pujian akting dan kini namanya semakin terkenal.

 

Siapa yang belum mengenal sosok Kinan dalam serial ‘Layangan Putus’. Serial ini sendiri sedang tayang di layanan streaming WeTV, dan kini tengah hangat diperbincangkan. Setiap episode yang menguras emosi juga perasaan, mampu membuat penonton dibuat penasaran akan kelanjutan ceritanya.

Serial ini sukses menjadi buah bibir di Indonesia salah satunya berkat suatu adegan yang fenomenal dalam beberapa episode, salah satunya adalah adegan yang diperankan oleh Putri Marino yang berperan sebagai Kinan. Kualitas akting Putri sangat memukau pada adegan tersebut, membuat para penonton ikut merasakan apa yang Kinan rasakan.

Berkat fenomenalnya adegan tersebut, nama Putri Marino semakin dikenal dan paling dicari saat ini. Banyak orang yang belum begitu mengenal Putri, dan juga latar belakang kehidupan berkarirnya selama ini. Untuk diketahui bersama, Putri Marino memulai karirnya sebagai pembawa acara di salah satu stasiun televisi dan juga model.

Secara pibadi, Putri Marino mulai dikenal publik sejak menikah dengan aktor kenamaan Indonesia, Chiccho Jerikho yang kini telah dikarunia seorang anak perempuan yang jarang terekspose.  Kehangatan dan keharmonisan keluarga kecil ini bisa dilihat di halaman sosial media Chicco dan Putri sendiri. Sejauh ini tidak ada kabar miring yang mengganggu rumah tangga keduanya.

‘Layangan Putus’ sendiri merupakan serial pertama bagi Putri, setelah sebelumnya ia malang melintang diberbagai film sukses Indonesia. Untuk mengenal lebih dalam, berikut daftar film dan karakter yang diperankan Putri Marino Selma berkarir

Posesif (2017) – Lala Anindhita

© Palari Films

Film ‘Posesif’ merupakan film drama psikologis karya Edwin yang ditulis oleh Gina S. Noer, film ini merupakan debut layar lebar pertama bagi Putri dan langsung dipasangkan dengan Adipati Dolken. Sebagai seorang pendatang baru, akting Putri dalam film ini cukup diacungi jempol, mengingat film ini masuk ke dalam 10 nominasi dalam Festival Film Indonesia.

Kemudian film ini memenangkan 3 penghargaan yakni Sutradara Terbaik, Aktris terbaik untuk Putri Marino, dan Aktor Pendukung Terbaik untuk Yayu Unru. Selain dalam ajang Festival Film Indonesia, Putri Marino juga mendapatkan penghargaan dalam ajang Piala Maya sebagai Aktri Pendatang Baru Terpilih dan i-Cinema Award sebagai Aktris Utama Terbaik.

Putri yang berperan sebagai Lala Anindhita sendiri, dalam film ini merupakan seorang anak SMA yang juga seorang atlet loncat indah. Lala tengah mengalami masalah dengan cinta pertama nya Yudhis (Adipati), sebab cinta yang tadinya berjalan saling melindungi, lama kelamaan berubah menjadi hubungan yang berbahaya.

Lala pun terjebak dalam kisah cinta yang rumit karena Yudhis salah mengartikan cinta mereka, Yudhis berubah menjadi sosok yang posesif dan justru membahayakan hubungan mereka. Bahkan Yudhis berjanji akan memberikan pelangi kepada Lala, asalkan Lala terus bersamanya selamanya.

Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara (2018) – Syarifah

© Drelin Amagra Pictures & Jelita Pictures

Dalam film yang sangat mewakili perasaan istri para abdi negara tersebut, chemistry yang coba di bangun oleh Putri dan juga lawan mainnya Wafda Saifan sangatlah menarik. Bagaimana keduanya bertemu disebuah warung kecil yang dijaga oleh Syarifah. Pertemuan tersebut membawa keduanya pada pertemuan yang semakin dekat.

Akhirnya, keduanya memilih untuk bersama sebagai sepasang suami istri. Film ini mencoba memperlihatkan bagaimana proses yang harus dilalui sebagai sepasang suami istri prajurit, sekaligus memperlihatkan lika-liku yang harus dijalani sebagai istri dari seorang kesatria Negara. Bagaimana harus menunggu sang suami, tanpa batas waktu yang ditentukan.

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018) – Lembayung Muda

© Mooryati Soedibyo Cinema

Putri Marino juga pernah bermain dalam film dengan genre drama dan sejarah, yang dimana film ini merupakan karya besutan Hanung Bramantyo dan Putri berperan sebagai tokoh Lembayung Muda. Dalam film ‘Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta’ ini, Putri sampai harus mempelajari budaya Jawa demi masuk ke dalam karakter yang ia perankan.

Putri sendiri mengaku karakternya dalam film ini cukup menantang, sebab ia harus menjadi wanita dengan emosi yang meluap-luap disaat umurnya yang masih belia. Berjalan nya waktu, ia akan berubah menjadi wanita yang lebih sabar, tegar dan kuat karena keadaan. Lembayung adalah seorang wanita yang menemani Sultan Agung di saat keadaan apapun, Lembayung merupakan sosok wanita pejuang yang hebat.

Tak hanya tertantang menjadi sosok yang kuat, dalam karakternya ini Putri Marino juga sampai harus mempelajari bahasa Jawa dan kebudayaan Jawa kuno agar bisa menyesuaikan tema dari film tersebut.

Terimakasih Cinta (2019) – Eva Meliana Santi

© Bintang Pictures

Film ini bercerita tentang Eva yang diperankan oleh Putri Marino, seorang gadis SMA yang berkenalan dengan Ryan (Achmad Megantara), sama-sama masuk ke dalam kelikelo anak-anak yang memiliki penyakit ketika sedang berlangsung di sekolahnya. Ryan mengira Eva hanya pura-pura sakit seperti dirinya dan beberapa anak lain agar saat MOS tidak diberikan tugas berat.

Hingga sebuah kejadian akhirnya membuat Ryan membawa Eva ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kedua orang tua Eva, Sugiarti (Cut Mini) dan Badarudin (Gary Iskak) panik mendengar kabar anaknya yang dirawat. Selama ini mereka menganggap pingsan yang dialami Eva penyakit biasa. Sangat terkejut ketika dokter memvonis Eva mengidap penyakit lupus.

Losmen Bu Broto (2021) – Mbak Pur

© Paragon Pictures

Film adapatasi dari serial TVRI ini sukses mencuri perhatian saat penayangannya 2021 lalu, sang produser Andi Boediman mencoba mengajak penonton untuk bernostalgia pada serial teleisi tersebut. Dibalik itu, seluruh proses syuting dilakukan di Yogyakarta dan sekitarnya, yang menampilkan destinasi wisata yang kaya akan budaya

Dalam ‘Losmen Bu Broto’ ini, Putri Marino berperan sebagai anak sulung dari keluarga Broto yang mengurusi urusan dapur para tamu-tamu di losmennya. Selain itu ia juga memiliki saudara lainnya bernama Jeng Sri yang diperankan oleh Maudy Ayunda dan Tarjo.

‘Losmen Bu Broto’ menceritakan drama keluarga yang berpusat pada keseharian Bu Broto (Maudy Koesnaedy) dan Pak Broto (Mathias Muchus) yang memiliki sebuah losmen dengan tingkat paling sering dikunjungi wisatawan. Keduanya dikenal ramah kepada semua orang sehingga membuat mereka bisa dekat dengan tamu-tamu losmennya.

Dibalik keramahan keluarga pak Broto, tidak menutup kemungkinan untuk tidak adanya sebuah konflik. Cerita semakin seru saat sosok pria yang merupakan seorang seniman bernama Jarot (Marthino Lio) hadir dalam kehidupan Jeng Sri dan mencoba mendekatinya.

One Night Stand (2021) – Lea

© Bioskop Online

Sebuah film karya sutradara Adriyanto Dewo yang tayang di Bioskop Online 2021 lalu. Dalam film ini, Putri Marino sendiri berperan sebagai Lea dengan lawan mainnya Jourdy Pratama sebagai Baskara. Meskipun secara jalan cerita mengisahkan tentang film drama romansa, namun film ‘One Night Stand’ ini dapat dikategorikan sebagai film yang bukan hanya sekedar film jatuh cinta pada umumnya.

Keduanya memiliki karakter dengan latar belakang yang berbeda, Lea memiliki karakter yang cenderung bebas, ramah, dan apa adanya, membuat Baskara mulai terdorong untung mencoba hal hal yang ia inginkan. Sedangkan Baskara bukan sosok yang bisa sebebas Lea, ia penurut dan selalu merasa takut.

Hal tersebut membuat perjalanan kisah cinta mereka bukan hanya pertemuan satu malam yang biasa, akan tetapi satu hari bersama Lea sedikit demi sedikit membuka mata Baskara untuk menyadari hal hal yang sebelumnya ia ragukan dalam hidupnya.

Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga (2021) – Asia

© Starvision Plus

Dalam film terbarunya yang baru tayang 6 Januari lalu, Putri Marino sebagai Asia bermain dengan aktor muda Angga Yunanda yang berperan sebagai Raja. Chemistry yang coba dibangun keduanya dalam film ini sedikit intim, bahkan sebelum pembuatan film dimulai Angga Yunanda harus izin terlebih dahulu kepada suami Putri, Chiccho Jerikho.

Keduanya akan berperan sebagai anak tunggal dari dua orang tua tunggal yang berbeda, Raja tinggal bersama ayahnya sementara Asia bersama ibunya. Film ‘Cinta Pertama, Kedua & Ketiga’ ini sendiri mengisahkan tentang tanggung jawab utamanya anak-anak, dalam merawat orang tua tunggal.

Setelah perkenalan orang tua mereka, Raja merasa bahwa ibu Asia bernama Linda cocok dengan ayahnya. Raja coba meyakinkan Asia bahwa kedua orang tua mereka cocok, namun keduanya malah terjebak di perasaan yang sama, dan perlahan-lahan mulai saling jatuh cinta. Apakah keduanya akan melanjutkan perasaan mereka? Atau membiarkan kedua orang tua mereka bersatu?

Yak! Itu dia ketujuh film layar lebar yang pernah Putri Marino mainkan, bakatnya sebagai seorang aktris yang berkecimpung di dunia seni peran sudah tidak dapat diragukan kembali, dukungan yang ia dapat juga semakin banyak berkat akting nya yang memukau. Bagi Cilers yang penasaran dengan serial ‘Layangan Putus’, segera tonton di layanan streaming WeTV ya! Selamat menonton!

Exit mobile version