Mulai dari Film Indonesia, anime, hingga K-Drama, film-film bertema kesehatan mental ini hadir agar kita semakin peduli terhadap isu tersebut.
Gangguan kesehatan mental masih menjadi topik tabu yang jarang dibicarakan di masyarakat Indonesia, oleh karena itu, masih banyak yang kurang peduli dan kurang menyadari tentang isu tersebut.
Beberapa tahun ke belakang kesadaran akan pentingnya kesehatan mental kian meningkat di masyarakat.
Kesadaran ini semakin tinggi dengan banyaknya sutradara luar maupun lokal yang mengangkat cerita bertemakan gangguan mental. Ini deretan film-film tentang kesehatan mental yang dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap kesehatan mental.
1. Kukira Kau Rumah
Mengangkat tema penyakit mental, film besutan artis muda Umay Shahab ini berkisah tentang perempuan bernama Niskala (Prilly Latuconsina) yang mengidap penyakit Bipolar, dan Pram (Jourdy), pria yang kesepian setelah kepergian ayahnya dan ibunya yang sibuk bekerja.
Film ‘Kukira Kau Rumah’ akan mengikuti proses perjalanan Niskala dan Pram yang saling membantu satu sama lain untuk keluar dari masalah kehidupan yang menimpa mereka.
2. 27 Steps of May
Film nominasi Festival Film Indonesia 2019 ini menyoroti seorang gadis yang menjadi korban pemerkosaan dan seorang ayah yang terus bergulat dengan rasa bersalahnya. ‘27 Steps of May’ bermula saat May (Raihaanun), gadis SMA yang ceria, harus menghadapi kepedihan, luka, dan trauma akibat pemerkosaan oleh orang tak dikenal.
Sejak malam itu, ia tak pernah berbicara dan tak mau keluar kamar. Peristiwa traumatis yang menimpa May itu membuat ayah May merasa bersalah dan menyalurkan rasa bersalahnya dengan mengikuti pertarungan di atas ring tinju. Apakah May dapat melawan rasa traumanya?
3. Silver Lining Playbook
Film ini menceritakan kisah Pat Solitano, Jr. (Bradley Cooper) yang dikirim ke rumah sakit jiwa karena penyakit Bipolar. Sebelumnya Pat dipisahkan dari istrinya, Nikki, karena dia memukul selingkuhan istrinya hingga hampir tewas.
Setelah tinggal di rumah sakit selama 8 bulan, Pat kembali ke rumah orangtuanya, bertekad untuk memulai kembali, selalu berpikiran positif, dan ingin rujuk dengan Nikki.
Beberapa saat tinggal di rumah orangtuanya, Pat mengalami kesulitan beradaptasi. Pat kemudian bertemu seorang perempuan bernama Tiffany Maxwell (Jennifer Lawrence) yang ternyata sedang mengalami depresi lantaran telah kehilangan pekerjaan serta suaminya. Dengan permasalahan yang sama, akhirnya keduanya pun menjadi dekat.
4. A Beautiful Mind
‘A Beautiful Mind’ merupakan film berdasarkan kisah nyata dari seorang John Forbes Nash Jr. yang diangkat dalam sebuah novel biografi.
Berlatar tahun 1947, film ‘A Beautiful Mind’ bercerita tentang John Nash yang kala itu menerima Beasiswa Carnegie yang merupakan beasiswa bergengsi di bidang matematika.
Dengan kecerdasannya, siapa sangka ia harus berjuang melawan gangguan kejiwaan yang ia derita. John Nash menderita Skizofrenia Paranoid yang membuatnya tidak bisa membedakan realita dan khayalan.
Ia sering mengalamai halusinasi dan pikirannya dipenuhi oleh penglihatan dan pendengaran yang tidak bisa dilihat dan didengar orang lain.
5. All The Bright Places
‘All The Bright Places’ merupakan film yang diadaptasi dari sebuah kisah nyata yang diangkat dalam sebuah novel karya Jennifer Niven dengan judul yang sama.
‘All The Bright Places’ bercerita tentang Violet yang mengalami Post-Traumatic Disorder atau PTSD yang masih terus merasa bersalah atas kecelakaan yang menyebabkan kematian kakaknya.
Sedangkan Theodore sedang menderita depresi dan bipolar yang membuatnya selalu dikucilkan oleh teman-temannya. Mereka berdua pun akhirnya berjuang bersama untuk berdamai dengan masa lalunya masing-masing.
6. Perfect Blue
Bagi pencinta film psychological thriller, film animasi Jepang berjudul ‘Perfect Blue’ adalah film yang tidak boleh terlewatkan. Film yang berlatar belakang 90-an ini menceritakan seorang idol pop yang mundur dari grupnya yang bernama CHAM! untuk mengejar karier di dunia akting.
Transisi menjadi seorang aktris membuat tokoh utamanya, yaitu Mima, kehilangan jati dirinya sendiri. Mima terjebak antara ilusi dan kenyataan yang ada di dunianya.
Misteri dimulai ketika orang-orang di sekitar Mima bekerja dibunuh. Di sinilah Mima mulai kehilangan pegangan dengan realita dan terus berhalusinasi.
7. Joker
Film psychological thriller lainnya yaitu film ‘Joker’ yang mengisahkan sosok villain terkenal dalam seri ‘Batman’.
Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) adalah pria penderita Pseudobular Affect yang kerap mendapatkan perlakuan kurang baik dari orang-orang di sekitarnya.
Pseudobulbar Affect adalah gangguan yang mengakibatkan penderitanya kerap merespon peristiwa dengan tawa atau tangis tak terkendali.
Arthur yang sering mengalami kekerasan dan berbagai kejadian buruk akhirnya berakibat pada memburuknya kondisi mentalnya. Akibatnya, ia pun mulai berubah menjadi orang jahat.
Ia tak segan untuk menyakiti ataupun membunuh orang-orang yang dulu pernah menyakitinya.
8. Mary and Max
Berkisah tentang dua sahabat pena beda benua, Mary and Max menceritakan kisah Mary, seorang anak berusia delapan tahun di Australia yang kerap ditinggalkan oleh ayahnya yang gila kerja dan ibunya yang alkoholik, yang bersahabat dengan Max, pria berusia 44 tahun yang tinggal di New York dan menderita sindrom Asperger yang membuatnya dapat dengan mudah terkena serangan kecemasan.
Mereka lantas terhubung secara emosional sebagai sahabat pena dan dapat mengurangi rasa kesepian satu sama lain.
9. To The Bone
Film ‘To The Bone’ bercerita tentang seorang gadis berumur 20-an yang menderita Anoreksia. Ia menyadari bahayanya memiliki gangguan anoreksia dan berusaha mencari pertolongan.
Namun, berat badannya terus turun sampai ia bertemu dengan organisasi yang memiliki cara tak biasa yang ternyata bisa membantunya keluar dari masalah mental tersebut.
Film ini tak hanya menyorot masalah tentang Anoreksia, namun juga tentang bagaimana menjadi lebih peka dengan teman dan keluarga yang sedang berjuang menjalani hidupnya.
10. It’s Okay To Not Be Okay
Serial drama Korea Selatan yang berhasil mendapatkan nominasi Emmy Award ke-49 ini merupakan serial yang sarat akan pembahasan isu kesehatan mentalnya.
Berkisah tentang Moon Kang Tae (Kim Soo-hyun) yang menjadi pekerja sosial di rumah sakit jiwa dan harus berhadapan dengan pasien-pasien bergangguan mental, yang jatuh cinta kepada Ko Mun-young (Seo Yea-ji), seorang penulis yang dikenal tidak memiliki empati terhadap orang di sekitarnya karena mengidap gangguan anti-sosial.
Ia kerap bertindak kejam dan tega mencelakai orang lain untuk kepentingan sendiri. Bagaimana perjalanan kisah Kang tae yang mengalami trauma masa lalu dan Mun-young yang tidak berperasaan?
Itu dia film-film yang mengangkat isu kesehatan mental, Cilers! Semoga dengan maraknya film-film bertemakan isu tersebut dapat menambah kepedulian kita terhadap kesehatan mental dan memberi dukungan kepada orang-orang yang sedang berjuang melawan penyakit-penyakitnya.