Bukan kartun, Winnie The Pooh & Piglet hadir sebagai penjahat utama dalam film ‘Winnie the Pooh: Blood and Honey’.
Karakter beruang madu terkenal dari dongeng klasik anak-anak kembali diangkat ke layar kaca. Alih-alih menjadi cerita menggemaskan ramah keluarga, Winnie the Pooh hadir sebagai pembunuh berantai dalam sebuah film horor slasher baru berjudul ‘Winnie the Pooh: Blood and Honey’.
‘Winnie the Pooh: Blood and Honey’ menggemparkan internet dengan merilis gambar pertama yang menunjukkan Pooh dan Piglet yang jahat akan menerkam seorang wanita muda yang sedang bersantai di bak mandi air panas.
Menurut wawancara dengan Variety, Sutradara Rhys Waterfield yang juga telah menyutradarai beberapa film seperti ‘Firenado’ dan ‘Demonic Christmas Tree’ mengatakan bahwa dia dan timnya akan mulai mempercepat pengeditan dan menyelesaikannya melalui pasca produksi secepat mungkin setelah melihat antusias warganet dan pers, dengan tetap memprioritaskan kualitas yang bagus.
‘Winnie the Pooh: Blood and Honey’ akan melihat Pooh dan Piglet sebagai penjahat utama yang menyeramkan dan mengamuk setelah ditinggalkan oleh Christopher Robin yang sibuk dengan urusan perguruan tinggi.
Kata sutradara yang juga menulis naskah dan memproduseri film itu, “Christopher Robin diambil dari mereka, dan mereka tidak (diberi) makanan, itu membuat hidup Pooh dan Piglet cukup sulit.”
“Karena mereka harus berjuang dengan susah payah sendiri, mereka pada dasarnya menjadi liar,” lanjut Waterfield. “Jadi mereka kembali ke akar hewani mereka. Mereka tidak lagi jinak dan kembali seperti beruang ganas dan babi yang ingin berkeliling dan mencoba mencari mangsa.”
Difilmkan dalam 10 hari di Inggris, Waterfield mengatakan penonton “tidak seharusnya mengharapkan ini menjadi produksi tingkat Hollywood.”
Film ini juga dibuat dengan kesadaran bahwa Disney masih memiliki penggunaan interpretasi eksklusif Pooh dan teman-temannya. Itulah mengapa mereka mengganti kemeja merahnya yang biasa dengan setelan penebang kayu, dan Piglet yang berpakaian serba hitam.
Itu juga mengapa karakter lain yang masih dalam hak cipta, seperti Tigger, tidak akan muncul meskipun ada adegan yang menampilkan batu nisan Eeyore, keledai malang yang telah dimakan oleh Pooh dan Piglet yang kelaparan.
“Tidak ada yang akan salah mengira ini film ini adalah film Disney” kata Waterfield. “Ketika Anda melihat poster, trailer, dan gambarnya, tidak mungkin ada orang yang akan berpikir ini adalah versi anak-anak.”
