“We will eat both of your arms, and then both of your legs, and then we will eat your face right off your head. You will be this armless, legless, faceless thing, won’t you, going down the street like a turd in the wind!” – Venom.
Satu lagi karakter anti-hero diangkat ke layar lebar. Sebagai musuh utama Spiderman, Venom merupakan karakter villain terkenal milik Marvel yang kini diangkat lewat film stand-alone terpisah dari Spiderman dan mempunyai kisah tersendiri.
Eddie Brock (Tom Hardy), seorang jurnalis investigasi, menikmati kehidupannya yang menyenangkan bersama tunangannya Anne Weying (Michelle Williams) yang bekerja sebagai pengacara di San Francisco. Eddie pun juga memiliki acaranya sendiri di stasiun TV local dan meraih pujian dalam pekerjaannya. Namun dalam wawancara investigasi yang ditugaskan bosnya ke Life Foundation, Eddie membuka dokumen rahasia yang disimpan tunangannya dan menemukan kalau Life Foundation yang dipimpin oleh Carlton Drake (Riz Ahmed) memulai eksperimen rahasia di angkasa luar yang menimbulkan korban jiwa.
Sontak wawancara yang semestinya berlangsung akrab, langsung diputus saat itu juga oleh Drake dan Eddie pun dipecat dari acaranya akibat mengabaikan arahan bosnya. Anne pun pada akhirnya ketahuan dan ikut dipecat, tak hanya itu pula, saat itu juga Anne pun memutuskan tunangan dengan Eddie akibat interview itu.
Berbulan-bulan kemudian, kehidupan Eddie mulai kacau, tidak bisa menemukan pekerjaan yang cocok dengannya, sampai suatu hari ia didekati oleh salah satu ilmuwan Life Foundation Dr. Dora Skirth (Jenny Slate) yang memberitahu kalau Drake memang benar seperti apa yang dituduhkan Eddie selama ini.
Sementara Drake terus bereksperimen dengan mahluk asing yang ia dapat dari luar angkasa sebut symbiote. Symbiote ini tidak dapat hidup di bumi sehingga ia harus terikat dengan inangnya dan Drake berusaha menyatukan simbiosis symbiote dengan manusia sebagai cara untuk bertahan hidup di ruang angkasa (walaupun pada setiap eksperimen, elemen ini sering gagal dan membunuh inangnya).
Ketika Dr. Skirth menyelinap bersama Eddie masuk ke dalam Life Foundation, salah satu symbiote bernama Venom terlepas dari inangnya dan menyatu dengan dengan Eddie. Keduanya bahkan ter-connect satu sama lain walaupun pada awalnya Eddie merasa terganggu dengan suara yang tiba-tiba muncul dari dalam kepalanya.
Masalah besar muncul kemudian ketika symbiote terkuat yang pertama kali lolos ternyata menyimpan amarah dan mencoba kembali ke luar angkasa untuk memanggil rekan-rekannya dan kemudian menaklukkan bumi.
Film yang disutradarai oleh Ruben Fleischer (Zombieland, Gangster Squad) ini sebenarnya sudah lama ditunggu. Kehadiran Venom ke dalam layar lebar tentunya memunculkan pro dan kontra. Memang premis liar yang dikembangkan sejak awal cenderung monoton dan membosankan. Penonton akan merasa jenuh dengan dramatisasi dengan sedikit bumbu romansa yang terbilang pasaran dan mudah ditemui dalam banyak film. Namun memasuki paruh kedua, film ini menyuguhkan adegan action yang menghibur, walaupun tidak seheboh film Marvel lainnya. Rating PG-13 yang disematkan ke film ini banyak disayangkan oleh para fansnya, mengingat karakter Venom merupakan tokoh antagonis yang sadis dan tak akan ragu-ragu untuk membunuh.
Yang teramat unik adalah penggambaran karakter Venom yang divisualisasikan dengan amat baik oleh Tom Hardy. Dialog yang dilakukan Hardy kepada Venom (yang suaranya seolah-olah muncul dari dalam kepalanya) memang brilian. Penokohan Venom yang dimunculkan dalam sosok Eddie memang tampak nyata. Sosok Hardy memang mampu memerankan karakter sulit di berbagai film mulai dari Inception (2010), The Dark Knight Rises (2013), The Revenant (2015) hingga Mad Max (2015) memang sangat memorable.
Justru yang jadi permasalahan adalah dialog Venom dan Eddie yang terkadang bisa diajak bertukar pikiran dan dapat diarahkan untuk tidak membunuh orang sesukanya. Venom yang tadinya sangat antipati terhadap inangnya malah berbelok drastis dengan tindakan simpatik take and give yang lebih personal. Selain itu terkadang dialognya pun terkadang disajikan dengan cara jenaka.
Persepsi seperti ini untuk sebagian orang yang membaca komiknya, merasakan film ini telah kehilangan pesona dan rohnya, namun buat orang yang menonton ini lepas dari komik, akan merasa senang dan terhibur dengan action dan jokes yang dilontarkan. Terlebih dengan karakter Eddie yang aneh dan cenderung impulsif dapat menyatu dengan Venom yang “lebih ramah” akan menambah pesona Venom itu sendiri, terutama bagi orang yang baru mengenal karakter anti-hero terkenal dari Marvel ini.
Venom telah bisa Chillers saksikan di bioskop-bioskop terdekat di kota kamu mulai 3 Oktober 2018.
Director: Ruben Fleischer
Starring: Tom Hardy, Michelle Williams, Riz Ahmed, Jenny Slate, Sam Medina
Duration: 112 Minutes
Score: 6.8/10