Troy Kotsur Raih Oscar Sebagai Aktor Pendukung Terbaik

Hebatnya Troy Kotsur mencetak sejarah sebagai aktor pendukung terbaik sebagai pria tunarungu pertama dalam sejarah yang berhasil menangkan Piala Oscar.

 

Troy Kotsur telah mencetak sejarah dengan berhasil memenangkan piala penghargaan Oscar sebagai aktor pendukung terbaik – pria tunarungu pertama, sekaligus aktor tunarungu kedua, yang mendapatkan Academy Award untuk akting.

Kemenangan Troy Kotsur atas perannya dalam ‘CODA’, sebagai seorang nelayan Massachusetts yang tuli bernama Frank Rossi. Pada tahun 1986 silam, Marlee Matlin, co-star Troy Kotsur di ‘CODA’ adalah pemain tuli pertama dan terakhir yang berhasil memenangkan piala Oscar untuk perannya dalam ‘Children of a Lesser God’.

Penghargaan ini didapatkan oleh sang aktor pada akhir musim penghargaan, sebelumnya ia mendapatkan nominasi aktor pendukung terbaik di Gotham Award, Independent Spirit Award, Critics Choice, BAFTA, dan Screen Actors Guild.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua panggung teater tunarungu yang luar biasa, di mana saya diberi kesempatan untuk mengembangkan keahlian saya sebagai seorang aktor,” tutur Troy Kotsur dalam pidato penerimaannya setelah ia menerima piala tersebut, dari pemenang aktris pendukung tahun lalu Youn Yuh-jung.

Troy Kotsur adalah pemain lama dengan Deaf West, sebuah organisasi pertunjukan yang berbasis di Los Angeles yang memproduksi teater yang terinspirasi oleh budaya Tuli, yang berada di bawah naungan Our Town, Spring Awakening, dan American Buffalo.

Film keluaran Apple yang berjudul ‘Sian Heder’ menceritakan Rossis, keluarga nelayan kerah biru di Gloucester, Massachusetts, ketika putri mereka yang dapat mendengar (Emilia Jones), yang juga bertindak sebagai penerjemah keluarga, sedang mempertimbangkan keputusannya untuk kuliah.

‘CODA’ telah menjadi kesayangan penghargaan, dinominasikan untuk beberapa penghargaan di Academy Awards 2022, termasuk film terbaik.

“Saya hanya ingin membangun koneksi yang dapat memberi Hollywood lebih banyak ruang untuk mendongeng, berpikir out of the box, berkreasi, bercerita,” ucap Troy Kotsur, di belakang panggung setelah menerima penghargaannya.

“Kami memiliki sejarah yang kaya dalam komunitas tunarungu, komunitas penyandang cacat, dan komunitas CODA. Kami telah melalui banyak hal. Saat ini adalah kesempatan bagus untuk menceritakan kisah-kisah ini dan ini baru permulaan.”

Troy Kotsur dinominasikan dalam kategori bersama Ciarán Hinds (Belfast), Jesse Plemons (The Power of the Dog), Kodi Smit-McPhee (The Power of the Dog), dan JK Simmons (Being the Ricardos).

Troy Kotsur mengakhiri pidatonya di atas panggung dengan mengucapkan, “Ini didedikasikan untuk komunitas tunarungu. Komunitas CODA. Komunitas penyandang disabilitas. Ini adalah momen kita.”

Exit mobile version