Dokumentasi industri film porno di Amerika yang dibungkus dalam cerita ‘Pleasure’ karya Ninja Thyberg.
Film-film seperti ‘Boogie Nights’ telah berusaha untuk menggambarkan industri porno dalam sebuah film layar lebar, tetapi tidak ada film yang pernah menunjukkan betapa hal yang porno secara mentah, mengejutkan, dan mengganggu bisa sangat mirip dengan ‘Pleasure’ karya Ninja Thyberg.
Film ini didasarkan pada film pendek ‘Thyberg’ tahun 2013 tentang seorang wanita muda dari Swedia yang pindah ke Los Angeles dan mencoba menjadi bintang porno.
Sofia Kappel membintangi peran utama Linnéa, yang bekerja sebagai bintang porno dengan nama panggung ‘Bella Cherry’. Banyak aktor yang berperan dalam ‘Pleasure’ yang memang berasal dari industri porno dalam dunia nyata, dan Thyberg mengatakan dia meneliti film dengan membenamkan dirinya dalam adegan porno.
Menurut sutradara, sebagian besar insiden mengejutkan yang dilihat penonton di film didasarkan pada hal-hal yang dia saksikan. Thyberg baru-baru ini dinominasikan untuk sutradara terbaik di Independent Spirit Awards.
Sinopsis resmi Neon untuk film ‘Pleasure’ berkisah pada film fitur debut Ninja Thyberg ‘Pleasure’ adalah perjalanan ke industri porno Los Angeles melalui lensa dari pendatang baru Bella Cherry (Sofia Kappel). Kuat, percaya diri, dan bertekad, Bella memulai misi untuk menjadi yang terbaik dengan cara apa pun.
‘Pleasure’ awalnya sudah ditayangkan perdana di Festival Film Sundance pada tahun 2020 silam. Namun, penantian penayangannya ke ranah publik akhirnya akan datang ke bioskop tahun ini berkat distribusi Neon. Neon akan membuka ‘Pleasure’ di bioskop terpilih pada 13 Mei 2022 mendatang.
Dalam ulasannya tentang penayangan film ini Sundance Film Festival, Owen Gleiberman kritikus film dari Variety menulis bahwa ‘Pleasure’ mengutip:
“Sebuah penggambaran yang nyata dan mengganggu ke dalam dunia porno yang telah menjadikan ‘Pleasure’ memiliki tampilan dan nuansa klinis dari sebuah film dokumenter yang dipatok pada bingkai sebuah cerita fiksi. Ini adalah bagian dari “voyeurisme antropologis” yang sangat artistik dan eksplisit, dan subjeknya adalah apa yang telah menjadi pornografi (Apa itu? Apa yang dijualnya? Mengapa orang-orang yang tampil di dalamnya tertarik padanya? Apa yang dilakukannya untuk mereka? Apa yang dilakukannya untuk mereka? Dan apa yang dilakukannya untuk kita semua?”