Setelah pada minggu sebelumnya kita membahas episode 1 dan 2 sekaligus, kini kembali lagi di episode 3 dari “The King: Eternal Monarch”. Adegan pembuka di episode 3 dimulai saat Jung Tae-eul (Kim Go-eun) membatalkan janjinya dengan Shin Jae dan bertemu dengan Lee-Gon (Lee Min-ho) di depan rumahnya. Lee Gon sendiri secara serius meminta Tae-eul untuk menjadi permaisurinya di Kerajaan Corea.
Hal itu ditolak Tae-eul, dan menantangnya untuk ke tempat portal tersebut, namun Lee-Gon belum tahu kalau ia harus membawa potongan seruling ajaib untuk membuka portal tersebut. Karena gagal membuka Tae-eul meminta Lee Gon tak mengganggunya lagi, karena ia masih menunggu bukti forensik terkait siapa dan darimana Lee-Gon ini berasal.
Adegan beralih ke rekan Tae-eul, Shin-Jae, saat dia sedang dekat kuda Lee-Gon, Maximus, dan mengatakan kalau dia pernah melihat lambang seperti itu sebelumnya. Tetapi Lee-Gon mengatakan kalau hal itu tidak mungkin, karena lambang itu berasal dari Kerajaan Corea.
Sang detektif juga masih disibukkan dengan kasus pembunuhan misterius yang belum bisa diungkap. Dan di kantor polisi, sejumlah kelucuan hadir saat anggota baru bernama Jang-Mi masuk sebagai polisi. Kembali ke Kerajaan Corea, hilangnya sang raja masih coba disembunyikan oleh para pengawal pribadi, sekaligus temannya, Jo-Young (Woo Do-hwan).
Kepala rumah tangga istana, Noh Ok Nam (Kim Young-ok) juga menyewa orang medsos baru untuk memberi kabar yang menenangkan lewat medsos istana. Di saat yang sama, Perdana Menteri Koo (Jung Eun-chae) juga membahas kenaikan gaji para anggota dewan yang memicu perselisihan.
Banyak idenya yang tidak cocok dengan dewan, dan menimbulkan kebencian dari seorang anggota yang selama ini menentangnya.
Kembali di istana, Ok-Nam menugaskan Jo-Young untuk menyelidiki Tae-Eul. Ketika ia melangkah ke ruang belajar Lee-Gon, ia seperti terlempar ke masa lalu, tepat ketika dirinya melihat ia dan Lee-Gon mendiskusikan soal hasil otopsi Lee Lim yang sangat janggal.
Scene berubah menuju sosok Lee Lim yang ternyata masih hidup, terus berjalan melalui Kerajaan Corea, langsung ke Toko Buku Eosu di mana ia menemukan secarik kertas bertuliskan ‘The King Left the Palace’ atau Raja Telah Meninggalkan Istana, di dalam sebuah buku.
Kemudian kembali ke Republik Korea, saat Jang-Mi, Shin-Jae dan Jung Tae-eul sedang mencari barang bukti pembunuhan yaitu linggis yang digunakan sebagai senjata.
Namun Shin-Jae meninggalkan Jang-Mi dan Tae-eul untuk menemui gangster. Sebuah hal yang tak disangka-sangka, gangster itu berusaha menyuap Shin-Jae dengan tas penuh uang.
Scene berikutnya memperlihatkan Tae-Eul yang bertemu dengan Lee-Gon untuk mencari tahu lebih dalam terus menyelidiki dan bertanya-tanya lebih dalam. Terlebih ketika Lee-Gon memberitahu tentang perubahan konstitusi yang terjadi di negaranya dan soal pemindahan kantor ke Busan pada tahun 1945. Hal yang tak masuk di akal bagi Tae-Eul itu langsung dibantahnya dengan spontan.
Keesokan harinya, mobil Tae-Eul mogok tetapi ketika dia menelepon dojo taekwondo, Lee-Gon mengangkat telepon dan bergegas untuk membantunya. Nah setelah mereka bertemu, sesuatu yang menarik terjadi. Ketika Tae-Eul akan memperbaiki rambutnya, dengan benar saat dia memperbaiki rambutnya. Tiba-tiba, waktu berhenti, tapi hanya Lee-Gon yang tidak. Tak lama, waktu berjalan kembali.
Sadar akan hal aneh tersebut, Lee-Gon langsung berpikir tentang kaitan potongan seruling yang ada di tangannya dengan portal antar dimensi tersebut. Dengan separuh lagi ada di tangan Lee-Lim, Lee-Gon menyadari kalau keduanya kini dapat melintasi dua dunia yang berbeda.
Kembali ke Republik Korea, Tae-Eul dan Shin-Jae kembali menyelidiki asal dari linggis tersebut di suatu tempat di gang, di mana sekelompok preman mulai melawan mereka. Tiba-tiba, Lee-Gon muncul dan melawan semua preman tersebut dengan mudahnya.
Setelah peristiwa itu, Lee-Gon mengucapkan selamat tinggal pada Tae-Eul dan memberitahunya kalau ia akan kembali ke dunianya, mengingat dia meninggalkan istana kosong terlalu lama.
Sempat berhenti di toko buku dan membaca buku puisi tersebut, Lee-Gon memanggil portal antar dimensi tersebut dan menyebrang bersama Maximus, untuk kembali ke Kerajaan Corea, sementara Tae-Eul tetap sendirian di Republik Korea, merenungi omongan Lee-Gon selama ini jelang episode ini berakhir.
Episode ini mulai berkembang dan menunjukkan perkembangan plot yang signifikan, walaupun ada beberapa hal seperti misalnya, waktu yang berhenti, dan guratan punggung Lee-Gon yang seperti bercahaya, menyisakan misteri yang pastinya akan dijelaskan lebih lanjut.
Lee-Gon sendiri tampaknya sudah mulai menyadari apa gunanya dari potongan seruling itu dan portal yang menghubungkan kedua Korea.
Secara visual, serial drama Korea ini memang sangat memanjakan mata. Sinematografinya digarap dengan serius dan editing-nya dari scene ke scene juga sangat mulus dan enak dilihat.
Kita nantikan berikutnya di episode berikutnya, semoga akan jauh lebih baik dari ini.
The Review
The King: Eternal Monarch - Episode 3
Eskalasi yang mulai meningkat, ditambah lagi dengan berhentinya waktu, membuat Lee-Gon mulai menyadari arti dari potongan seruling ajaib yang dimilikinya selama ini. Dan dia perlahan memahami kemana pembunuh ayahnya sekarang lari. Episode 3 ini juga sekaligus menandakan dia kembali ke Kerajaan Corea setelah selama ini berada di Republik Korea bersama detektif Jung Tae-eul.