Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

‘The Call of the Wild’, Berpetualang Bersama Anjing CGI yang Menghangatkan Hati

Marvin Emir by Marvin Emir
February 25, 2020
in Featured, Movies
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“He’s been spoiled and he’d suffered, but he could not be broken.” – John Thornton.

Kami yakin pasti banyak dari kita yang pertama kali melihat trailer film yang disutradarai oleh Chris Sanders (How to Train Your Dragon, The Croods) ini, mengernyitkan dahi bahkan, mengeluarkan berbagai ejeken dari kedua bibir.

Yap bener banget. Pernyataan tersebut diarahkan pada tampian karakter anjing utamanya Buck, yang benar-benar kentara CGI nya. Namun pada akhirnya kami pribadi masih berpikir positif alias masih ingin nonton filmnya.

Pikir kami, toh mungkin saja nantinya CGI yang terlihat 3D kartunik itu nantinya akan diperbaiki. Toh, film ini dibintangi oleh aktor legendaris favorit kita semua, Harrison Ford (Star Wars, Indiana Jones).

The Call of the WildThe Call of the Wild

Dan ketika akhirnya kami menyaksikan filmnya, kami menjadi menyesal karena telah memiliki mind-set positif tersebut. Karena Buck masih kelihatan layaknya seperti anjing-anjing di film animasi milik Pixar dan Dreamworks.

Jadi dengan kata lain, karakter John Thornton-nya Ford dan karakter-karakter lainnya seperti si pengantar surat yang selalu terlambat mengantarkan surat di Antartika, Perrault (Omar Sy), di sepanjang filmnya, berinteraksi dengan anjing “green scene”.

Dan gokilnya bukan hanya Buck saja. Rekan-rekan anjing dan serigala yang ditampilkan, juga ditampilkan dalam format CGI. Teknologi CG-nya memang keren, halus.

Tapi c’mon dengan film drama antara persahabatan antara anjing dan manusia ini, bukankah jauh lebih baik apabila menggunakan anjing sungguhan saja? Kesan realistis dan emosionalnya dijamin akan jauh lebih terasa.

Namun ya sudahlah toh kita hanya penikmat saja alias bukan yang mendanai film ini bukan? Lagipula walau anjingnya ditampilkan dalam format CGI, kisah dan penampilan Ford cs tidaklah mengalami penurunan yang signifikan.

Malah Ford, Sy, cs terlihat seakan sedang berakting dan berinteraksi layaknya seperti Willem Dafoe di film Disney Plus, Togo (2019). Bahkan emosi yang dirasakan oleh Thornton cs terhadap Buck-nya juga terasa seperti sungguhan.

The Call of the Wild

Dan ngomong-ngomong soal Ford. WOW merupakan pilihan yang tepat banget yang diambil oleh Sanders dan 20th Century Studios. Ford dengan karismanya yang gokil itu sukses membuat kita tersihir.

Dirinya tidak meniru sama sekali aktor orisinil adaptasi film aslinya yang dirilis di tahun 1935, Clark Gable. Ford ya tampil dengan gaya Ford yang khas itu

Ketika ia sedang senang bersama Buck ia benar-benar terlihat antusias. Namun ketika ia sedang bersedih dan bermabuk-mabukan karena masih sangat bersedih atas kematian putranya, ia benar-benar terlihat sangat perih.

Dan ketika perih dan memutuskan untuk mabuk-mabukan, Buck langsung merasa risih dan kesal sendiri karena majikan barunya itu terlihat seperti sudah tidak ada harapan hidup lagi.

Alhasil ketika ia sudah muak, Buck pun memberikan kode ke Thornton untuk bersemangat dan mulai kehidupan barunya yang mana iapun kemudian menurutinya.

Dan yap kalau kamu lihat, plot kisahnya terlihat dan terasa seperti kisah drama petualangan anjing keren yang bisa disaksikan oleh satu keluarga tanpa harus mikir berat-berat.

Faktanya adaptasi novel Jack London (bukan adaptasi film Gable) ini memang terasa demikian. Kisah seekor anjing baik hati yang siap membantu siapapun yang sedang menghadapi kesulitan yang alhasil, membuat dirinya disukai baik oleh manusia maupun sesama kaumnya.

Memang sih film ini tidak lantas super sempurna. Terdapat beberapa aspek klise yang sekali lagi, kerap kita tonton di film-film drama keluarga dan juga, villain yang juga bermotif super pasaran itu.

Untung saja si villain, Hal, diperankan dengan cukup bengis dan menyebalkan oleh si aktor super berbakat Dan Stevens (The Guest). Kalau saja bukan Stevens, dijamin sosoknya akan terlihat jauh lebih kartunik dan lebih boring.

Sinematografi dan terutama efek visual yang tampil pun juga terlihat sangat indah. Pokoknya membuat kita jadi ingin cepat-cepat liburan juga ke salah satu lokasi yang ditampilkan di dalam filmnya.

Entah mengapa nih Chillers, walau memang long shot, tapi kami memiliki feeling saja kalau Ford, sinematografi, naskah adaptasi dan efek visual film ini, nantinya akan masuk nominasi Oscar tahun 2021 mendatang.

The Call of the Wild

Ya,ya. The Call of the Wild memang bukan Star Wars atau film-film epik, maha box-office lainnya.

Tapi seperti telah kita lihat di penghargaan-penghargaan Oscar sebelumnya, tak sedikit juga film-film yang level-nya “oke-oke” saja, masuk nominee, bahkan memenangkan penghargaan prestisiusnya.

Dan sekali lagi, The Call of the Wild berpeluang banget untuk mendapatkannya.

Jadi secara keseluruhan, memang film ini terganggu oleh keputusan penerapan full CGI terhadap Buck dan hewan-hewan lainnya yang membuat efek realistis yang ingin dirasakan, menjadi terbuang percuma.

Tapi kalau kamu memang bukan tipe audiens yang memasalahkan hal seperti itu, dijamin kamu bakalan enjoy dengan filmnya ini. Tak usah memiliki ekspektasi berlebih ini dan itu.

Anggap saja film ini sebagai film untuk menghilangkan “kegabutan” yang sedang dialami.

Atau anggap saja ini bagaikan film Beethoven (1992) atau Snow Dogs (2002) yang sedang kamu saksikan di kapal laut atau pesawat terbang sembari menunggu berlabuh di kampung halaman.

 

Director: Chris Sanders

Starring: Harrison Ford, Dan Stevens, Omar Sy, Karen Gillan, Bradley Whitford

Duration: 100 minutes

Score: 7.0/10

The Review

The Call of the Wild

7 Score

Terlepas tampilan CGI Buck dan hewan-hewan hutan lainnya yang sangat obvious, namun The Call of the Wild tetap terasa sangat fun dan menghibur. Begitu pula dengan penampilan Harrison Ford yang masih tampak prima di usia senjanya, sinematografi, dan efek visual nya yang terbilang indah, membuat film ini terasa sangat asyik dan cukup emosional terlebih di bagian ending-nya.

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Scoring 0
  • Story 0
Tags: AdaptasianjingAnjing CampuranBradley WhitfordbuckCGIChris Sandersdan stevensFilm KeluargaHarrison Fordjack londonKaren GillanMelali Newsomar syReviewthe call of the wild
Marvin Emir

Marvin Emir

"Life is always an unsolved mystery, so just embrace it to the fullest"

Related Posts

Chip 'n Dale: Rescue Rangers

Review Film – ‘Chip ‘n Dale: Rescue Rangers’

No Exit

Review Film: ‘No Exit’

Dual

Inilah Sinopsis ‘Dual’, Film Karen Gillan Terbaru

May 20, 2022
Helen Mirren dan Harrison Ford

Harrison Ford & Helen Mirren Bintangi Spin-off ‘Yellowstone’

May 19, 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cineverse Banner Cineverse Banner Cineverse Banner
ADVERTISEMENT

Cineverse

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Follow Us

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In