Mengenal genre film Whodunit, mencari pelaku dalam sebuah misteri pembunuhan.
Cilers, siapa disini yang suka film-film mengasah otak dan menguak sebuah misteri? Ingin mengetahui film-film seperti Sherlock Holmes, Murder on The Orient Express, dan Knives Out, tapi nggak tau genrenya apa? Yuk mengenal genre whodunit di film-film misteri.
Apa itu Whodunit?
Secara harfiah, whodunit berasal dari Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari “Who has done it” atau “Siapa yang melakukannya.” Pada dasarnya, whodunit adalah film misteri pembunuhan di mana teka-teki mengenai siapa yang melakukan kejahatan menjadi fokus utama film.
Film-film whodunit biasanya identik dengan misteri pembunuhan yang kompleks, adanya detektif atau karakter yang ingin menyelidiki dan memecahkan masalah, dan beberapa petunjuk yang disebar disepanjang film.
Dalam upaya untuk menemukan siapa pelakunya, penonton diajak terlibat untuk berpikir dan menerka-nerka siapa dalang di balik pembunuhan tersebut seperti halnya para penyelidik itu sendiri.
Cerita Whodunit yang menarik menawarkan misteri teka-teki yang rumit untuk dipecahkan. Meskipun pada akhirnya penonton mungkin tidak bisa menemukan pelakunya sebelum penyelidik menemukannya, tetapi jika melihat ke belakang, penonton sadar bahwa mereka memiliki semua potongan teka-teki dan ikut merasakan apa yang dirasakan sang penyelidik.
Dan bagi para penggemar film, itulah mengapa genre ini sangat memuaskan dan tidak pernah menjadi tua.
Asal-usul genre Whodunit
Istilah whodunit pertama kali diciptakan oleh Donald Gordon dengan ulasannya tentang Half-Mast Murder karya Milward Kennedy pada tahun 1930.
Namun, hal itu diperdebatkan oleh Variety yang menyatakan bahwa istilah tersebut pertama kali dimunculkan dalam edisi ke-28nya dalam headline, “U’s Whodunit: Universal sedang merekam Recipe for Murder, drama Arnold Ridley “.
Meskipun begitu, istilah whodunit benar-benar berkembang pada saat Perang Dunia I dan II, dengan penulis asal Inggris yang paling terkenal, yaitu Agatha Christie.
Ia dianggap sebagai ahli dalam genre tersebut bersama dengan Nicholas Blake, GK Chesterton, Gladys Mitchell dan banyak lainnya.
Novel-novel Agatha Christie mendapatkan banyak ulasan positif setelah diadaptasi ke layar kaca, bahkan hingga saat ini, adaptasi dari novel milik Agatha Christie masih menghiasi layar kaca kita, salah satunya adalah ‘Death on The Nile’ karya sutradara Kenneth Brannagh yang mulai tayang pada 9 Februari 2022 di bioskop.
Genre Whodunit dalam film klasik
Film klasik dengan genre whodunit salah satunya yaitu ‘And Then There Were None’ (1945). Disutradarai oleh Rene Clair dan ditulis oleh Dudley Nichols, film tersebut merupakan sebuah adaptasi dari novel Agatha Christie dengan nama yang sama.
Film tersebut menceritakan tentang para tamu yang berkumpul di sebuah pulau terpencil. Sementara mereka menunggu tuan rumah misterius muncul, seseorang mulai membunuh mereka satu per satu, dan yang selamat harus bekerja sama untuk mencari tahu siapa pembunuhnya yang pastinya merupakan salah satu dari mereka.
Dalam ‘The Big Sleep’ (1946) yang ditulis oleh William Faulkner dan Leigh Brackett, Humphrey Bogart berperan sebagai detektif swasta Philip Marlow yang disewa untuk menyelidiki kasus kompleks di mana pembunuhan, pemerasan, dan cinta tampaknya berbaur dengan mulus.
Film terakhir dalam list whodunit klasik yaitu ‘Murder on The Orient Express’ (1974), salah satu karya Agatha Christie paling populer yang diadaptasi untuk layar lebar.
Dengan skenario yang ditulis oleh Paul Dehn dan disutradarai oleh Sidney Lumet, ‘Murder on The Orient Express’ benar-benar sukses besar pada masanya dan menjadikan film tersebut pembahasan yang tak terlewatkan setiap kali membahas film dengan genre whodunit.
Genre Whodunit dalam film modern
Berbeda dengan film klasik, Whodunit modern dan kontemporer telah membawa genre tersebut ke era baru di mana karakter lebih beragam, meningkatkan elemen kekerasan dan elemen thrill ke dalam misteri. Seiring berubahnya waktu, film-film whodunit menjadi lebih kompleks dan menyajikan cerita yang semakin menarik.
Bukan hanya sukses besar di box office, film Scream (1996) yang ditulis oleh Kevin Williamson dan disutradarai oleh Wes Craven juga menyuguhkan pandangan baru tentang genre Whodunit, membengkokkan genre dan menambahkan unsur horor inovatif ke dalam film.
Meskipun secara signifikan lebih muda dari pemeran Whodunit biasanya, karakter utama berhasil membuat hati kita terpompa dari awal hingga akhir. Scream sukses menjadi terobosan dari generasi horor baru, tanpa meninggalkan fitur utama dari Whodunit kuno.
Selain itu ada The Hateful Eight (2015) yang ditulis dan disutradarai oleh Quentin Tarantino. Berlatar di Wyoming, The Hateful Eight mengikuti seorang bounty hunter dan buronan tawanannya dalam perjalanan ke dalam kabin.
Disambut di sana oleh empat orang asing, mereka segera mengetahui bahwa mereka mungkin tidak berhasil mencapai tujuan mereka.
Kembali dipopulerkan berkat Rian Johnson dengan karyanya berjudul Knives Out (2019). Film Whodunit tersebut berfokus pada upaya detektif untuk menyelidiki kematian Harlan Thrombey.
Rian Johnson mampu membuat misteri pembunuhan berdasarkan ide orisinal dan mendapat nominasi Oscar untuk Skenario Asli Terbaik.
Knives Out menawarkan perjalanan yang menyenangkan dan dipenuhi dengan tersangka potensial dan motif pembunuhan.
Yang terbaru dari angsuran adaptasi novel Agatha Christie adalah A Haunting in Venice (2023). Berbeda dengan Murder on the Orient Express dan Death on the Nile, angsuran ketiga ini menyisipkan genre supranatural dalam film terbarunya.
Meskipun sudah banyak adaptasi dan penambahan unsur baru ke dalam genre ini, tetap ada satu kesamaan penting dalam genre Whodunit yaitu misteri menarik untuk kita pecahkan.
Itu dia pembahasan tentang genre whodunit mulai dari asal-usul, hingga film-film dengan genre tersebut. Film whodunit apa nih yang menjadi favorit kalian?