“The next time that you see a flower sticking up out of the ground or in a vase just remember part of what makes it so beautiful is how long it took to grow.” – Stargirl.
Disney+ atau biasa kita sebut Disney Plus, merupakan layanan streaming milik Disney yang umurnya masih tergolong baru, yakni sejak November 2019. Namun layanan yang diperuntukkan sebagai kompetitor dari Netflix ini sudah meraup sebanyak 28,6 juta pelanggan per Februari 2020.
Di tahun 2019, film original Disney yang khusus tayang di Disney Plus memang sangat potensial dan dipuji audiens, sebut saja “Togo” ataupun remake dari film animasi klasik “Lady and the Tramp”.
Memasuki tahun 2020, film yang jadi perhatian adalah Stargirl. Jangan buru-buru menafsirkan ini adalah film tentang superhero DC yang juga dibuat tahun ini. Film yang satu ini diangkat berdasarkan novel dengan judul yang sama dari Jerry Spinelli. Novel ini memang mempunyai kisah yang sangat menarik. Dengan genre drama percintaan remaja, film ini mengeksplorasi kepribadian dengan nama yang unik dan penuh misteri dari seorang anak sekolah menengah yang ekspresif, namun sekaligus juga mampu menginsipirasi teman-teman sekolahnya.
Stargirl bercerita tentang seorang anak lelaki polos yang ingin mempunyai teman setelah ia pindah ke sekolah baru dan seorang gadis aneh membuat dirinya terpesona oleh caranya berinteraksi. Seperti kebanyakan film-film Disney lainnya, film ini memang family friendly dan ditujukan untuk semua jenis usia, namun ceritanya sendiri sebenarnya tak terlalu orisinil dan buat beberapa orang mungkin terasa membosankan, tapi film ini mempunyai daya tarik lainnya yang perlu kita tahu.
Kisah sebenarnya dimulai dari seorang anak SMP, Leo Bordock (Graham Verchere), yang pindah ke Mica, Arizona bersama ibunya setelah ayahnya meninggal dunia. Setelah kepindahannya ke sekolah itu, ia mencoba bergaul, tapi tampaknya ia tidak cocok dengan siapa pun. Leo memutuskan untuk menyendiri, dan memilih dalam berteman. Tetapi tiap setahun sekali saat ulang tahunnya, Leo menerima hadiah anonim dari seseorang yang tampaknya tahu dan menghargai dia apa adanya.
Pada ulang tahunnya yang ke-16, seorang gadis baru tiba di sekolah, Stargirl Caraway (Grace VanderWaal), yang memiliki selera gaya yang unik, bergaya bohemian, dengan ukulele tersampir di tas ranselnya dan mencoba bersikap baik kepada semua orang, dan lantas membuatnya menonjol.
Leo pun penasaran dengan Stargirl, dan mencoba mengikutinya sehabis pulang sekolah, sekali waktu ia tinggalkan, namun berikutnya ia mengikuti hingga ke rumahnya. Kedua remaja ini kemudian makin dekat dan makin terbuka satu sama lain. Di satu sisi, Leo makin terpesona, dan di sisi lainnya, Stargirl makin membuat teman-temannya berdecak kagum atas kemampuannya di segala bidang yang ia ikuti. Mulai dari menyanyi dengan ukulele saat istirahat pertandingan football, memenangkan lomba pidato dan banyak hal positif lainnya yang tak bisa Leo temukan pada teman sebayanya.
Karakter Stargirl di film ini memang unik, seorang remaja yang tampil dengan pakaian modis, berbeda dari teman-teman sekelasnya, namun hidup tanpa telepon dan tanpa teknologi (walaupun nantinya memiliki ponsel), namun banyak membantu orang mencapai apa yang diinginkan. Sebuah interpretasi lain dari peri baik hati yang banyak kita jumpai di dongeng klasik anak-anak. Namun manifestasi dari Stargirl ini tak serta merta dijelaskan apa maksudnya oleh penulis naskahnya, Kristin Hahn (Dumplin’) dan Jordan Horowitz (Fast Color).
Film yang disutradarai oleh Julia Hart (Fast Color) ini memang tak sekedar narasi romansa remaja masa kini, namun mampu berbicara lewat sejumlah lagu yang dinyanyikan oleh Leo dan Stargirl. Dan lagu-lagu tersebut dibawakan dengan sangat menarik, walaupun sayang porsinya tak terlalu banyak, bagian ini memang menjadi pembeda dari film sejenis yang murni hanya menjual dialog semata dan mudah ditebak ceritanya.
Pada akhirnya, film ini akan menuntaskan pengaruh apa yang telah diberikan Stargirl pada Leo dan sekolahnya, tampak seperti sebuah penebusan masa lalu yang tak mempunyai dasar kuat, hanya sebatas retorika sepihak yang menjual sisi magis dari karakter utamanya saja yang mampu menarik perhatian.
Namun misteri yang ditonjolkan dalam Stargirl memang sangat menghibur, khususnya bagi remaja dan keluarga, terlepas dari kekurangan minor yang telah disebutkan di atas. Sebagai film khas Disney, Stargirl tetap mengikuti ciri khasnya yang penuh dengan rasa nostalgia dan narasinya yang apik di awal dan akhir memberikan sebuah pencerahan akan makna seseorang yang berarti dalam hidup kita.
Director: Julia Hart
Starring: Grace VanderWaal, Graham Verchere, Giancarlo Esposito, Karan Brar, Darby Stanchfield, Maximiliano Hernández
Duration: 107 Minutes
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
TBA
The Review
Stargirl
Stargirl diangkat berdasarkan novel dengan judul yang sama dari Jerry Spinelli. Novel ini memang mempunyai kisah yang sangat menarik dan bercerita tentang munculnya Stargirl di kehidupan Leo yang pindah ke kota Mica, Arizona. Kehadirannya membawa perubahan bagi Leo dan teman-temannya. Satu keajaiban muncul diiringi keajaiban lainnya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Apakah hal ini nyata atau sekedar ilusi saja? Film iStargirl ii sudah bisa kalian tonton di layanan streaming Disney Plus