‘The Hatching’ adalah film horor biologis asal Finlandia yang akan tayang di CGV dan Cinepolis pada tanggal 29 Juni.
Siapa yang akan menyangka bahwa telur yang ditemukan di hutan mampu menetaskan sebuah monster yang kelak akan menghadirkan ancaman bagi sang penemu?
Itulah yang terjadi di ‘The Hatching’. Film asal Finlandia ini disutradarai oleh Hanna Bergholm dari skenario yang dibuat oleh Ilja Rautsi.
Deretan pemeran di film ini ada Siiri Solalinna, Sophia Heikkilä, Jani Volanen, Reino Nordin dan Saija Lentonen. ‘The Hatching’ diproduseri oleh Silva Mysterium.
Film ini sudah memulai casting-nya sejak tahun 2018. Casting untuk peran Tinja digambarkan sebagai tantangan karena menjadi peran ganda yang menuntut sang pemeran untuk memerankan Tinja dan monster dari dalam telur yang kelak akan menjadi doppleganger dan mampu meniru emosi Tinja.
Pada Juni 2020, IFC Midnight memperoleh hak distribusi film. Rencana perilisan adalah saat festival internasional besar pada tahun 2022, sebelum merilisnya di bioskop dan platform VOD.
‘The Hatching’ sendiri sudah memulai syutingnya pada 2019, dan ditayangkan perdana di Sundance Film Festival 2022 pada 23 Januari.
Karena ‘The Hatching’ adalah film horor biologis, mereka menggaet perias visual efek peraih nominasi Oscar, Conor O’Sullivan.
Monsternya sendiri dimainkan dengan boneka animatronik yang dibuat oleh perancang animatronik, Gustav Hoegen dan tim. Saat monster sudah berevolusi, baru dimainkan oleh beberapa pemeran berbeda.
Sinopsis
‘The Hatching’ mengikuti kisah seorang gadis berusia 12 tahun yang putus asa untuk belajar senam. Dia sering gagal saat latihan, tetapi bertekad untuk bangkit agar bisa mengesankan ibunya.
Suatu hari, Tinja berjalan jauh ke dalam hutan dan menemukan telur. Dia mengambilnya dan menyimpan telur tersebut di dalam kamarnya.
Dia merawat telur itu seperti bayi, namun tidak menyadari apa yang akan terjadi usai menetas. Ketika telur akhirnya menetas beberapa hari kemudian, monster mengerikan keluar dari dalam.
Tinja sadar bahwa membawa telur tersebut pulang ke rumah adalah sesuatu yang salah. Kesalahan itu menyebabkan para anggota keluarga di rumah menjadi takut.
Meski demikian, Tinja tetap membangun hubungan dengan sang monster. Perlahan, monster itu mulai berubah menjadi sesuatu di luar nalar Tinja.