Simak 5 Adegan Mengharukan di Film Buya Hamka Vol. I

Film Buya Hamka Vol.I masih tayang di bioskop menemani libur lebaran Cilers

Simak 5 Adegan Mengharukan di Film Buya Hamka Vol. I

© Falcon Pictures

Dirilisnya film Buya Hamka dalam 3 Volume, membuat publik cukup penasaran mengapa kisahnya diceritakan cukup panjang dan detail.

Falcon Pictures menghadirkan kisah Buya Hamka (Vino G. Bastian) semasa hidupnya ke dalam tiga film yang tidak menampilkan kisah dengan runtut. Justru, di dalam Vol. I yang dirilis pada 19 April lalu ini, menceritakan bagaimana kehidupan Buya Hamka dengan sang istri dan anak-anaknya yang masih kecil pada saat awal ia menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan memajukan organisasi tersebut dengan pesat.

Di Volume pertama ini juga menceritakan bagaimana ia mencoba menulis buku-buku romansa yang dengan cepat menyebar dan menjadi bacaan di berbagai kalangan.

Sebagai salah satu film biografi dari seorang tokoh muslim berpengaruh di Indonesia, Buya Hamka juga tidak lupa menampilkan beberapa adegan mengharukan yang mampu membuat tangis haru maupun pilu penonton pecah. Kira-kira apa saja adegan tersebut? 

Berpisah dengan istri dan anaknya

© Falcon Pictures

Panggilan kepada Buya Hamka untuk menjadi pimpinan redaksi majalah Pedoman Masyarakat, membuatnya harus berpisah dengan istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Hal ini dikarenakan Buya Hamka mampu mengantarkan Muhammadiyah di Makassar menjadi maju dengan pesat.

Saat perpisahan Buya Hamka dan istrinya, Sitti Raham (Laudya Chintya Bella), ia begitu gusar dan bimbang atas keputusan ini. Dialog yang berjalan pelan dan hangat, ditambah akting dari Vino dan Laudya yang apik membuat adegan ini menjadi salah satu adegan mengharukan yang ada di film Buya Hamka Vol. I.

Kematian anaknya

© Falcon Pictures

Dalam kepergiannya ke Medan, Buya Hamka mendapat banyak sekali rintangan dalam membangun Pedoman Masyarakat. Korannya dianggap berbahaya, tulisan-tulisan beliau membuat ia harus berbenturan dengan Jepang, sehingga tentu perjalanannya tidak mudah. Di sisi lain, ia mendapat kabar bahwa salah satu anaknya meninggal karena sakit.

Dalam kisahnya, Buya Hamka diceritakan hanya bisa menangisi kepergian anaknya di Medan tanpa bisa kembali menemui anaknya meskipun para anggota yang lain menginginkan dia untuk pulang. Kisah ini mungkin dialami beberapa orang yang tidak bisa menemui orang terkasihnya di akhir hayat mereka sehingga adegan ini begitu mengharukan. 

Difitnah sebagai penjilat

© Falcon Pictures

Selain mengharukan, adegan ini juga membawa ketegangan pada penonton. Ia yang berusaha untuk mendekati Jepang dianggap sebagai penjilat dan berkhianat. Padahal, yang ia lakukan hanya berdiskusi dengan pihak Jepang dan teguh atas pendiriannya. Ia tidak terpengaruh dan mengikuti sedikitpun dengan apa yang pihak Jepang inginkan darinya. Kehidupannya begitu menyakitkan ketika yang bisa ia lakukan hanya berdiam dan menerima apa yang sudah orang-orang katakan tentangnya. 

Kabar kemerdekaan Indonesia 

© Falcon Pictures

Adanya harapan dari Jepang untuk memerdekakan Indonesia yang ia dengar tentu saja sangat membuatnya semakin gentar memperjuangkannya. Apalagi ia yang sudah berteman baik dengan Soekarno saat itu, membuat rasa nasionalisme-nya semakin besar. Saat adegan di mana Indonesia mengumumkan kemerdekaannya, Buya Hamka dan keluarganya yang sedang bersama, segera hormat pada Merah Putih dan membuat seisi ruangan merinding dan terhanyut dalam haru. 

Bertemu kembali dengan ayahnya

© Falcon Pictures

Kisah Buya Hamka dan ayahnya yang begitu keras mendidiknya membuat kehidupan masa kecilnya hingga remaja tidak memiliki hubungan yang dekat. Dalam Buya Hamka Vol.I, ayah Buya Hamka, Abdul Karim Amrullah diperankan oleh Donny Damara. Kisah hubungan antara ayah dan anak laki-lakinya dalam film ini tidak begitu banyak ditampilkan, hanya saja ada momen dimana Buya Hamka pergi untuk kembali menemui sang ayah untuk mempelajari ilmu Islam lebih dalam lagi.

Hubungan mereka terjalin begitu erat. Mereka belajar bersama dengan semangat Buya Hamka yang begitu menggebu. Dari kisah hubungan antara ayah dan anak ini, digambarkan bahwa sejauh apapun atau sekeras apapun didikan ayah Buya Hamka kepadanya, Buya Hamka akan selalu menghormati dan mengingat ayahnya sebagai guru untuk kehidupannya.   

Exit mobile version