Pembukaan waralaba film ‘Scream’ (2022) pada box office akhir pekan, cukup kuat dan kemungkinan besar diproyeksikan bisa mengeser posisi ‘Spider-Man: No Way Home’ dari posisi puncak.
Terlepas dari judulnya yang menyesatkan, ‘Scream’ adalah film kelima dalam waralaba yang telah berjalan lama yang dimulai dengan film klasik Wes Craven dengan nama yang sama pada tahun 1996. Craven kembali menyutradarai Scream 2 hingga 4 tetapi secara tragis meninggal hanya empat tahun setelah film terakhir. ‘Scream’ kali ini diisi digarap oleh sutradara Tyler Gillett dan Matt Bettinelli-Olpin, dengan karya sebelumnya film ‘Ready or Not’ (2019).
Tiga film ‘Scream’ pertama masih berada di 4 film slasher terlaris sepanjang masa, memegang tiga tempat teratas selama hampir dua dekade hingga digeser oleh ‘Halloween’ (2018), yang masih duduk di peringkat 1. Meskipun Scream 4 tertinggal di belakang di posisi 22, waralaba ini pasti masih memiliki taji di box office.
Mungkin ini akan membangkitkan kembali nama waralaba ‘Scream’, mengingat nama besar ini mungkin yang masih bisa bertahan walau muncul di tengah pandemi. Film ini menjadi kancah nostalgia pecinta waralaba dengan nama besar, seperti film lain sebelumnya yang sukses di box office yaitu ‘Ghostbusters: Afterlife’ dan ‘Cruella’.’
Kali ini ‘Scream’ diproyeksikan menghasilkan pendapatan kotor akhir pekan pembukaan di atas 20 juta dollar Amerika. Meskipun jumlah kasus pandemi karena varian Omicron sangat mengkhawatirkan lebih banyak penonton di bioskop bulan ini, itu akan mendapat dorongan dari akhir pekan saat perayaan ‘Martin Luther King, Jr. Day’ empat hari.
Jika mencapai kisaran yang diprediksi, ‘Scream’ akan menjadi film pertama yang memecahkan rekor ‘Spider-Man: No Way Home’ berada di puncak selama empat pekan sejak tayang perdana 17 Desember 2021.
‘Spider-Man’ sendiri telah mencapai angka yang sangat kuat dan siap untuk menempati posisi ke 5 dalam sepuluh film domestik teratas sepanjang masa. Angka minggu demi minggu telah berkurang dan akhir pekan lalu hanya meraup 32 juta dolar Amerika, mengalami penurunan 24 juta dolar Amerika dari akhir pekan sebelumnya.
‘Scream’ seharusnya tidak akan kesulitan mencapai targer tersebut. Meskipun pada pembukaan mendapatkan lebih rendah dari 2 film ‘Scream 2’ dan ‘Scream 3’, masih terbilang bagus karena rilis di saat pandemi, dan masih menjadi yang terbaik ketiga dari waralaba ini. Secara historis, Januari adalah bulan yang dianggap buruk bagi sebagian studio film untuk mendapatkan hasil yang baik, terutama dalam hal horor.
Pandemi yang datang lagi, kembali menggeser jadwal film yang akan rilis di awal tahun 2022. Namun ‘Scream’ tetap rilis dan seharusnya tidak membuat para pecintanya mengurungkan niat menonton. Jika film ini terus menunjukan hasil positif, hal ini bisa menggeser ‘Spider-Man: No Way Home’ dari peringkat pertama, karena tidak ada lagi saingan film yang dapat menggeser dominasi pahlawan super berjaring ini.