Film ‘Satria Dewa: Gatotkaca’ sampai membangun sebuah kota buatan di Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta, untuk keperluan syuting.
Sutradara Hanung Bramantyo mengungkap lokasi-lokasi syuting ‘Satria Dewa: Gatotkaca‘, di mana salah satunya terletak di Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta.
Di desa itu, ia bersama kru memutuskan untuk membangun sebuah kota buatan setelah persetujuan dari produser film, Celerina Judisari.
“Kita kumpul di desa. Desa Gamplong, Sleman. Kita membuat kota. Saya bilang [ke] Mbak Ai (Celerina Judisari) sebagai produser, ‘Mbak Ai, kita buat kota gimana, Mbak Ai?’,” kata Hanung ketika jumpa pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Senin (06/06).
View this post on Instagram
Permintaan itu pun diiyakan oleh sang produser. Meski demikian, Hanung mengatakan bahwa kota buatan ini tidak untuk dibandingkan dengan yang biasa dilakukan di Hollywood.
“Ya, ngga seperti Hollywood, ya, kita bikin kotanya. Namanya juga dalam keadaan terbatas. Boro-boro bikin kota seperti Hollywood gitu, kan. Orang tukang kayu tukang batu aja juga [ikut melakukan] lock down. Gimana? Jadi susah,” jelasnya.
Sebelumnya, ‘Satria Dewa: Gatotkaca’ sempat ingin melakukan produksi di Semarang. Namun, kota tersebut saat itu masuk ke dalam zona merah Covid-19 yang membuat mereka tak bisa syuting di situ.
View this post on Instagram
‘Satria Dewa: Gatotkaca’ telah melewati banyak penundaan pada perilisannya. Selain itu, film ini juga sempat berganti sutradara di tahun 2020 sebelum akhirnya dipegang oleh Hanung.
Film ini memiliki dasar cerita tokoh pewayangan Gatotkaca, namun menceritakan tentang titisan dari tokoh tersebut. Satria Dewa Studio sendiri akan memproduksi delapan film yang akan melengkapi ‘Satria Dewa: Gatotkaca’.
Rizky Nazar berperan sebagai pria bernama Yuda yang menyadari bahwa ia memiliki kekuatan misterius di dalam tubuhnya. Kekuatan itu pun mengantarkan Yuda untuk melindungi orang-orang di sekitarnya.
‘Satrai Dewa: Gatotkaca’ juga dibintangi oleh Omar Daniel, Yasmin Napper, Cecep Arif Rahman, Yayan Ruhian, Edward Akbar, Sigi Wimala, Ali Fikry dan Yatti Surachman.
Tak hanya mereka, ada Jerome Kurnia, Zsazsa Utari, Axel Matthew, Butet Kertaradjasa, Indra Jegel, Rigen, Gilang Bhaskara, Max Metino, Luis Jocom dan Nizam Tazkia.