Sebuah gebrakan baru akan muncul di dunia perfilman Indonesia. Bukan saja sembarang film, namun sebuah film yang mengangkat karakter superhero dari kearifan lokal kita yang sudah melegenda. Ya, nantinya sejumlah film akan mengangkat setiap karakter yang ada di dunia perwayangan Mahabharata. Berbeda dari film yang pernah dibuat di Indonesia, film ini akan dikemas untuk kaum milenial. Agar nantinya para penonton tidak bosan dengan cerita Gatotkaca yang disuguhkan.
“Sebagai bangsa yang besar, Indonesia punya kekayaan budaya yang luar biasa. Kita ingin menggali budaya ini lebih jauh lagi untuk kemudian dibangkitkan dan disebarkan ke kaum milenial, agar pengetahuan tentang khasanah budaya Indonesia yang mulai memudar itu dapat diteruskan lagi.” kata Rene Ishak, selaku eksekutif produser saat membuka peluncuran teaser ‘Satria Dewa: Gatotkaca’ di Djakarta Teater, Jakarta (21/2).
Yang luar biasa, ‘Satria Dewa: Gatotkaca’ akan dibuatkan movie universe layaknya Marvel atau DC ke depannya nanti. Movie Universe ini merupakan bagian dari Intelectual Property (IP) yang sudah dirancang yaitu Jagad Satria Dewa (Satria Dewa Universe) yang mencakup movie universe, merchandise, mobile game, komik, website, on-ground activation, serial TV dan bahkan ke depannya theme park.
Universe ini akan dimulai dari film ‘Satria Dewa: Gatotkaca’, yang mana film ini akan dibuat sangat serius, mengingat pembuatan teaser trailer filmnya saja memakan durasi selama setahun dan menghabiskan dana lebih dari Rp 1 miliar.
Film yang nantinya digarap oleh Charles Gozali ini melakukan perkenalan perdana teaser trailer-nya dalam press conference yang berlangsung di Djakarta Theater, Jakarta (21/2). Trailer yang aslinya berdurasi pendek selama tujuh menit, dipangkas lagi menjadi dua menit untuk mendapatkan feel dari karakter wayang yang diwujudkan dalam dunia modern ini.
“Budgetnya sangat serius untuk membuat teaser film seperti ini dan tidak main-main. Untuk tujuh menit teaser trailer, biayanya mencapai di atas Rp 1 miliar. Proses pengerjaan short movie ini dikerjakan selama setahun.” kata Charles Gozali saat ditemui setelah peluncuran teaser.
Untuk syuting filmnya sendiri, film ini baru akan memulainya sekitar bulan Juli. Mengingat filmnya akan dibuat delapan seri, jadi untuk pengerjaan skenario-nya harus dimatangkan lagi. Delapan seri yang akan dibuat akan dimulai dari ‘Satria Dewa: Gatot Kaca’ pada 2020, ‘Satria Dewa: Arjuna’ pada 2021, ‘Satria Dewa: Yudhistira’ pada 2022, lalu Bharatayuda pada 2023, ‘Bima’ pada 2024, ‘Nakula Sadewa’ pada 2025, ‘Srikandi’ pada 2026, dan ‘Big Battle of Kurukshetra’ pada 2027.
Setiap film nantinya akan berganti sutradara, mengingat setiap film yang dibuat memiliki karakternya masing-masing. “Kalau tidak berganti sutradara, nantinya setiap karakter akan terlihat sama. Tidak mungkin karakter Gatotkaca, Bima, Yudistira dengan Nakula dan Sadewa dibuat sama. Arjuna sendiri lebih bersifat playboy, Yudistira mengarah menjadi pemikir, jadi kalau sutradaranya berbeda, masing-masing film akan mempunyai keunikan tersendiri.” tangkisnya.
Film-film tersebut dibuat dengan kolaborasi antara Satria Dewa Studio, Caravan Studio dan Magma Entertainment. Untuk skenarionya akan dikerjakan oleh Asaf Antariksa dan Bagus Bramanti (‘Yo Wis Ben 1-2’, ‘Dear Nathan 1-2’). Pengarah adegan laganya dikerjakan oleh Cecep Arif Rahman. Diharapkan film perdana ini akan tayang pada Februari 2020 di seluruh Indonesia.