Penayangan ‘The Batman’ di seluruh dunia memunculkan para kritikus dan pengamat film untuk melihat bagaimana Batman kembali ke layar lebar.
Suasana Kota Gotham yang memiliki kejahatan dan korup yang cukup berbahaya, memunculkan Robert Pattinson yang mungkin menjadi Batman yang paling kejam dan gelap. Peran barunya sebagai Batman, harus bisa menangkap Oswald Cobblepot (Colin Farrell), seorang mafia yang ikonik dan sedang berkembang bernama Penguin. Ada pula pelayan dan pencuri yang kurang kurang memperhatikan moral bernama Selina Kyle (Zoe Kravitz), dan pembunuh berantai yang penuh teka teki, Edward Nashton (Paul Dano).
Edward Nashton, yang juga dikenal sebagai Riddler, menghabiskan waktu sehari harinya untuk memburu warga Kota Gotham yang paling kaya dan elit, menyebarkan kejahatannya dengan teka teki yang paling rumit. Riddler, bersama Joker dan Catwoman menjadi musuh ikonik dalam sejarah komik Batman. Bill Finger dan Dick Sprang, yang membuat karakter karakter ini, memunculkan Edward Nigma, atau juga dikenal sebagai Edward Nashton dan Edward Nygma, muncul pertama kali di Detective Comics #140 pada tahun 1948.
Saat itu, ia mencoba mengalahkan Batman dan Robin dengan memberikan mereka teka teki dan menjebak mereka di sebuah labirin kaca yang harus mereka hindari karena ada bom yang akan meledak di dalamnya. Yang terjadi selanjutnya adalah mereka harus kehilangan Riddler lagi dengan tanda tanya bersaryang selalu Riddler tinggalkan kemanapun ia pergi.
Jika kembali ke masa kecil Edward atau Riddler, kita akan menemukan fakta bahwa ia adalah anak yang jenius di sekolahnya. Ia mendapat nilai ujian terbaik dan selalu berusaha menjadi lebih unggul dari teman temannya. Sebuah tantangan dari gurunya tentang siapa yang paling cepat memecahkan sebuah teka teki, maka akan mendapatkan hadiah. Dari sinilah Edward memiliki obsesi untuk menciptakan teka teki yang melelahkan pikirannya sendiri apapun pengorbanannya. Ia memenangkan kontes tersebut dan mendapatkan sebuah buku teka teki.
Edward tumbuh menjadi orang yang merasa tidak puas sekaligus malu atas status pekerjaannya, orang orang kurang mengapresiasi kejeniusannya. Ia yang ingin mendapatkan banyak uang dan terkenal, menggunakan kepintarannya untuk menjadi seorang kriminal. Dalam bisnis awalnya, ia dibantu oleh dua wanita yaitu Query dan Echo, untuk menjalankan sebuah karnaval ilegal dimana ia akan memberikan pelanggannya teka teki yang tentu saja akan sangat sulit dan mau tidak mau membayar. Hal ini tidak membuatnya puas, jadi ia harus menaikkan levelnya dengan meneror Kota Gotham sebagai Prince of Puzzles, dan lainnya.
Berbeda dari penjahat lainnya yang ketika pergi tidak meninggalkan jejak apapun, Riddler sengaja meletakkan tanda yang tentunya sebuah teka teki sulit yang jika dipecahkan, akan membantunya dalam melakukan kejahatan. Kadang ia merasa kesal jika ia dengan mudah mengakali pihak otoritas tingkat tertinggi. Ketika menemukan Batman sebagai lawan yang layak secara konsisten, ia menjadi sangat senang dan tertarik.
Hal yang melatarbelakangi tindakan Riddler adalah bagaimana orang orang memperlakukannya. Ia terisolasi dan ayahnya yang kasar, meragukan kecerdasannya. Ia menciptakan teka teki yang sulit dipecahkan dan membuat ayahnya menuduhnya curang bahkan memukuli Edward di permainannya sendiri. Ia juga memiliki keinginan untuk membuktikan kejeniusannya lewat teka teki yang ia ciptakan ini.
Jauh dari kesan kostum dan topeng yang ia pakai, Riddler adalah manusia canggih, bahkan Bruce Wayne pernah meminta bantuan padanya untuk memecahkan sebuah kasus yang sangat membingungkan di Detective Comics #822. Edward juga pernah berhadapan dengan Green Arrow dan Poison Ivy yang mengancam. Ia juga pernah mengalami beberapa penyakit seperti kanker, kehilangan memori, gangguan psikotik, bahkan koma, namun semua itu malah memberikan kontribusi bagi evolusi karakter Riddler tersebut.
Batman bukan kali pertama ia berada dalam film dan mendapatkan penghargaan. Frank Gorshin, yang memerankan Riddler pada tahun 1960-an dalam serial ‘Batman’, yang dikenal karena karakternya yang konyol dengan alur cerita yang sederhana, berhasil masuk ke dalam nominasi Emmy. Jim Carrey juga menjadi Riddler yang sama mencoloknya dalam film ‘Batman Forever’ tahun 1995 beberapa dekade kemudian bersama Val Kilmer sebagai Batman.
Adaptasi awal seperti ini memberikan inspirasi dari halaman komik Batman zaman Emas dan Perak, dimana Riddler adalah antagonis yang bersemangat. Dalam seri Fox, ‘Gotham’, Riddler ditampilkan menjadi lebih maju dan dinamis. Aktor Cory Michael memerankannya dengan sangat apik dengan sedikit pemeriksaan realitas, namun masih ada di dalam kepribadian Riddler yang sarkastik dan performatif.
Bukan hanya diperankan oleh aktor, Riddler juga muncul di beberapa animasi yang tidak terlupakan dimana ia disuarakan oleh Conan O’Brien, John Michael Higgins, dan Matthew Gray Gubler.
Sejauh ini, Riddler versi Paul Dano dalam film ‘The Batman’ adalah versi yang paling cerdas, paling jahat dan penuh perhitungan. Ia bersumpah untuk membuka kedok korupsi di Kota Gotham hingga menargetkan tokoh tokoh politik menjadi korbannya.
Selain itu, kostum yang digunakan Riddler di versi ini begitu hambar dan dirancang untuk membuatnya luput dari perhatian, hal ini begitu menakutkan karena ini mengingatkan penonton bahwa Riddler bisa berada dimana saja dan siapa saja. Dikutip dari Collider, Paul Dano menerangkan bahwa kostum yang lebih dibuat dari awal membantu membuat karakter Riddler seperti itu.