“Tapi semuanya terasa gampang, kalau lo punya temen-temen yang nerima lo apa adanya,” Riani (Virgo and the Sparklings, 2023)
Jagat Bumi Langit terus mengeluarkan karakter adiwira atau superhero remaja. Dengan membawa sutradara Ody C. Harahap dari tulisan skenario Rafki Hidayat dan Johanna Wattimena. ‘Virgo and the Sparklings‘ jadi film superhero pengenalan digelar dengan cukup ringan dan menghibur semua kalangan. Diperankan oleh Adhisty Zara, Bryan Domani, Mawar Eva de Jongh, Ashira Zamita, Satine Zanita, Rebecca Klopper, Mentari Novel, Rachel Florencia, Indah Kusuma.
‘Virgo and the Sparklings‘ akan tayang di bioskop Indonesia pada 2 Maret 2023. Beberapa early screening telah dilakukan sejak akhir Februari 2023, untuk para penggemar superhero lokal yang sudah tidak sabar.
Sinopsis
Riani (Adhisty Zara) pindah dari berbagai sekolah karena kekuatan apinya yang membahayakan. Akhirnya dirinya masuk sekolah yang menerimanya dengan 3 temannya dan membentuk sebuah band bernama the Virgos. Kehidupan Zara menjadi lebih baik di sekolah barunya, dan mendapat bantuan dari teman barunya untuk mengontrol kekuatannya.
Ternyata kekuatan api Riani menjadi penyembuh untuk orang-orang yang secara misterius menjadi pemarah. Kekuatan jahat yang harus dilawan Riani menyebar ke seluruh kota. Riani harus berfokus untuk bandnya, sedangkan kekuatan jahat terus menyebar ke seluruh kota. Bagaimana Riani memilih prioritasnya?
Drama rumahan para remaja
Drama-drama keluarga di setiap karakter terlalu mudah dicerna, bahkan untuk si pemeran utama Riani. Karakter sang villain terkesan lebih menarik ketimbang Virgo. Latar belakang kekuatan jahat yang harus dilawan Virgo menjadi lebih membuat kita penasaran. Apalagi hal kesurupan dan membuat amarah orang-orang meledak cukup membingungkan.
Drama remaja sekolah dengan bully dan romansa ringan menjadi bahan jualan utama film ini. Tidak terlalu mendalam, tapi hal-hal kecil dalam film cukup menghibur. Para anggota The Virgos selalu menghibur dengan kegiatan mereka. Terlihat seperti geng remaja putri dengan kenakalan ringannya.
Latar dan pengambilan tempat jadi penolong
Berlatar tempat di Bandung, semua warga Bandung pasti tahu tempat-tempat yang disinggahi Riani dan kawan-kawan. SMA 3 Bandung menjadi tempat di mana semua bermula. Aksi-aksi di sekitar jalan Asia-Afrika jadi atraksi utama Virgo dan kawan-kawan menolong orang.
Beberapa adegan pun banyak dilakukan di bagian kota yang itu-itu saja. Seperti pisau bermata dua memang. Akan terlihat begitu monoton untuk para penonton yang sudah mengetahui latar kotanya. Namun, di sisi lain akan terlihat sinematik dengan latar kota lama dengan wajah-wajah bangunan kolonialnya. Apalagi Bandung banyak sudut-sudut estetik untuk mempercantik gambar dalam film.
Lagu-lagu The Virgos
“Surat Cinta untuk Starla” lagu ini memang menjadi hits beberapa tahun belakangan. Tapi ini bukan Virgoun tapi the Virgos. Band para remaja putri ini beraliran Rock seperti Kotak atau Coklat. Band dengan lagu-lagu rock mereka, dan lagu-lagu mereka enak untuk didengar lhoo… Sejak awal band terbentuk, mereka telah langsung klop dengan cover lagu berjudul “Salah” dari band Potret. Lagu yang memang sudah asik sejak lama, dicover dengan enak dan menjadi pemantik semangat kita ke film yang bertema band ini.
Mempunyai rival bernama Carmine (Mawar de Jongh) dan bandnya bernama Scorpion Sister, seperti klise Virgo melawan Scorpio. Apakah ini pertarungan antar zodiak? Walaupun mengadaptasi cerita komiknya, Virgo and The Sparklings nampaknya sulit untuk menampilkan plot apik yang terus membuat penonton tertarik. Tidak cukup dengan hanya hiburan ringan untuk kelas box office.
Aksi tanggung superhero api
Dari aksi superhero yang diperankan Zara di ‘Virgo and The Sparklings’ terlalu terburu-buru menjadi terlihat banyak plot-hole. Darimana kekuatan Riani? Mengapa Riani diberi kekuatan? Mengapa musuh dengan kekuatan yang dilawan Riani berada di satu kota yang sama?
Kekuatan api dari Riani hanya sebatas penyembuh saja. Sangat disayangkan, tapi karakter remaja ini dibuat terlalu ramah untuk kelas superhero. Karakter superhero-nya yang terlalu lemah lembut seakan tanggung untuk beraksi. Aksi-aksi berapi-api jadi sekedar hiasan CGI semata.
Potensi elemen api yang menjadi elemen paling mengerikan, jarang membuat kita semangat. Aksi dari karakter Riani yang diceritakan masih awal untuk menguasai kekuatannya terlalu biasa saja. Riani yang baru menguasai, langsung ‘dihajar’ untuk kerja sana-sini sebagai seorang superhero. Jika kalian melihat Spider-Man, akan sangat mirip, karena mereka adalah remaja yang menjadi superhero.
Kesimpulan
Pengenalan Virgo ke Jagat Bumi Langit tidak membuat kita penasaran dan semangat kepada superhero remaja ini. Karakter dengan segala konflik remaja saat sekolahnya tidak terlalu berhubungan dan penting. Potensi kekuatan api hanya dibuat untuk membantu orang saja. Kekuatan jahat yang menjadi musuh utama terlalu mudah untuk dikalahkan.
CGI yang sudah epik tidak dimaksimalkan oleh pemeran, sehingga aksinya terlihat kaku dan tidak energik seperti superhero sebelumnya. Apalagi 2 superhero yang sudah ada di Jagat Bumi Langit Gundala dan Sri Asih memainkan koreografi dengan sangat menarik. Membuat sasaran pasar semua umur, bukan berarti menurunkan segala aspek filmnya. Lagu-lagu dari band Virgo satu-satunya penyelamat film ‘Virgo and The Sparklings’
Director: Ody C. Harahap
Cast: Adhisty Zara, Bryan Domani, Mawar Eva de Jongh, Ashira Zamita, Satine Zanita, Rebecca Klopper, Mentari Novel, Rachel Florencia, Indah Kusuma.
Duration: 107 minutes
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Virgo and the Sparklings
Riani (Adhisty Zara) pindah dari sekolah dan bertemu teman baru membentuk sebuah band bernama the Virgos. Riani mempunyai kekuatan api yang akhirnya menjadikannya superhero penolong di kota yang tiba-tiba banyak orang menjadi pemarah.