“We must trust each other to protect the home we all share,” – Airazor (Transformers Rise of the Beasts)
Transformers: Rise of the Beasts telah menunjukkan dirinya sebagai film nostalgia dengan latar belakang tahun 1994 dan merupakan sekuel langsung dari film Bumblebee (2018) dan juga menjadi film ke-7 waralaba ini.
Disutradarai oleh Steven Caple Jr., Transformers 7 ini membawa para pengisi suara lama, namun dengan pemeran manusia yang baru semua. Anthony Ramos dan Dominique Fishback, akan menjadi pemeran utama kali ini.
Transformers: Rise of the Beasts saat ini dijadwalkan akan dirilis di seluruh bioskop Indonesia pada 7 Juni 2023. Dan sudah melakukan Special Screening di XXI St. Moritz pada 6 Juni 2023. Film baru ini berdurasi 1 jam 57 menit (117 menit).
Sinopsis
Petualangan keliling dunia tahun 1994 yang memperkenalkan Maximals yang terdiri dari Optimus Primal, Airazor, Cheetor, dan Rinox, mereka harus kehilangan planetnya dan pindah ke Bumi. Mereka ternyata bertemu para Autobots yang juga terdampar di Bumi
Para Autobots tersisa Optimus Prime, BumbleBee, Mirage dan Archee yang berada di New York. Mirage bertemu dua manusia bernama Noah Diaz (Anthony Ramos) dan Elena (Dominique Fishback) yang bersedia membantu misi mereka di Bumi.
Di bawah perintah Unicron, Terrorcons datang ke Bumi untuk menjalani misi dan memburu para Maximals dan Autobots. Pertempuran para faksi Transformers pun tidak terelakkan lagi. Berikut adalah review Transformers: Rise of the Beasts dari Cineverse.
Template plot cerita lama
Setelah karakter Hailee Steinfeld sebagai Charlie Watson harus ditinggal BumbleBee di film sebelumnya. Kali ini Noah Diaz dari Anthony Ramos jadi sahabat para Autobots. Karakterisasi Noah di sini hampir mirip Sam Witwicky dari Shia LaBeouf di 3 film pertama Michael Bay.

Joby Harold terasa meniru cetakan premis awal cerita, di mana seorang lelaki tidak berguna, mencoba berguna untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dan berakhir harus melaksanakan misi penyelamatan dunia bersama para Autobots.
Plot yang hampir serupa pun tergambar pada prolog panjang memperkenalkan bagaimana Maximals sampai ke Bumi. Serangan para antagonis utama, dan latar belakang bagaimana para robot ini sampai ke Bumi, telah banyak hadir di waralaba Transformers.
Tidak ada kejutan berarti, karena ini hanya sebagai pengenalan faksi baru Transformers yang mungkin sebagian hanya tahu Autobots dan Decepticons. Alur yang bergerak maju, membuat semua jenjang penonton akan mudah mengikutinya, terutama yang tidak mengikuti keenam film Transformers sebelumnya.
Banyak aksi ketimbang komedi

5 film sebelumnya, bahkan BumbleBee (2018) juga banyak menyajikan dialog komedi yang cukup banyak. Di sini kita hanya sedikit mendapatkan dialog lucu antar karakter. Walaupun penampilan ciamik para pengisi suara yang lebih aktif.
Peran Noah dan Elena sebagai titik tumpu, dirasa kurang dalam menyuguhkan hiburan. Walaupun terdapat sedikit dialog humor, tapi itu tidak membekas, masih tertutup keseriusan para Transformers, terutama Optimus Prime yang selalu berwibawa dengan nada biacara khasnya.
Berbicara tentang aksi, Transformers: Rise of the Beasts akan lebih banyak pertarungan antar robot yang luar biasa. Dengan banyaknya arena pertarungan mereka. Tidak hanya jalanan dan kota besar.
Situs bersejarah yang menjadi tonggak latar belakang mereka pun ikut jadi tempat pertarungan para robot. Ledakan dan hentakan berserakan, Walaupun Autobots hanya mengirim 4 robot utamanya, BumbleBee dan Mirage mencuri perhatian hingga akhir laga.

Sayangnya aksi dari para Maximals malah kurang maksimal. Perubahan mereka hanya ada di akhir pertempuran melawan para Terrorcons. Sisanya bentuk binatang mereka mendominasi visual sejak awal.
Visual CGI bukan lagi catatan berarti
Sejak film pertama, tampilan para robot mobil beraksi dengan manusia, sudah membuat kejutan tersendiri. Semakin maju teknologi, penampilan para Transformers ini makin berkembang dan lebih menyatu dengan latar.
Mungkin Transformers kali ini hanya sebagai pemuas nostalgia para pecinta Transformers sejak 80-90an. Model mobil dan binatang hadir serupa dengan versi animasinya. Namun, penyamaan gerak bibir para robot dengan pengisian suara, menjadi fokus utama yang amat luar biasa.
Kecerdikan para pembuat cerita, hanya memasukan 2 peran manusia utama dalam pertempuran antar robot. Sehingga mereka dapat memainkan CGI lebih maksimal, tanpa gabungan manusia.

Pertarungan di tengah kota pun tidak terjadi di tempat ramai, lebih banyak di tempat sepi, seperti jalan raya yang juga sepi. Terakhir klimaks pertarungan Maximals, Autobots dan Terrorcons, jadi kejutan besar yang membuat bulu kuduk kita merinding. Apalagi yang sempat mengikuti animasi Beast War Transformers.
Kejutan besar di penghujung laga
Setiap film aksi waralaba, pasti kita menunggu kejutan apa yang tampil. Optimus dan BumbleBee yang sudah muncul di 6 film, menanggung beban ke penonton yang antusias akan kejutan mereka. Tidak banyak hal baru, selain para manusianya.
Film yang cenderung datar, dengan maksud lebih condong pengenalan Maximals di Bumi, akan meningkat tajam di akhir laga. Pertarungan besar dengan Terrorcons dan Unicron berlangsung amat dahsyat di sebuah pegunungan api.
Kali ini peran manusia Noah Diaz akan memberikan kejutan yang besar untuk waralaba Transformers. Lebih aktif dalam berperang melawan Terrorcons, 2 manusia ini menjadi kunci perang besar melawan Unicron. Bagaimana tidak, melawan robot yang besarnya lebih besar dari pada Bumi, menjadi tanda tanya besar cara mengalahkannya.

Yang paling dibenci para penggemar, di sini Optimus Prime terasa amat lembek dan tidak kuat. Di beberapa pertarungan terlihat lemah dan tidak berdaya. Pemimpin Autobots seringkali hanya melontarkan kata-kata bijak dan penyemangat saja.
Tapi tenang saja, kejutan lagi-lagi akan tersaji pada kalian di penghujung laga. Seperti naik roller coaster. Kecepatan laju adrenalin, akan dipompa sampai film habis. Beberapa korban berjatuhan yang mempermainkan emosi kita.
Kesimpulan
Walaupun Transformers: Rise of the Beasts memakai cetakan plot lama, tapi keseruan para Autobots melakukan misi dengan manusia di tahun 90an akan terasa lebih seru. Manusia di masa itu masih sangat takjub dengan teknologi para Transformers yang datang ke Bumi.
Film ke-7 ini, bagai reboot timeline untuk waralaba Transformers. Bagaimana memperkenalkan faksi Maximals dengan Optimus Primal sebagai pemimpin. Memang agak aneh, karena dasarnya Optimus Primal adalah evolusi lebih maju dari Optimus Prime. Berada dalam satu timeline cukup memusingkan, tapi ini jadi landasan pemuas nostalgia penggemar Transformers.
CGI yang selalu apik dibuat dengan para pengisi suara yang brilian. Peran manusia di sini, walaupun minim tapi lebih aktif dalam misi sekaligus pertempuran melawan para villain Terrorcons. Klimaks di akhir laga menjadi kejutan yang pasti kalian tunggu.
Director: Steven Caple Jr.
Cast: Anthony Ramos, Dominique Fishback, Luna Lauren Velez, Dean Scott Vazquez, Tobe Nwigwe, Peter Cullen, Ron Perlman, Peter Dinklage, Steven Caple Jr, Paramount Pictures, Film, Movie, Transformers, Michelle Yeoh, Liza Koshy, John DiMaggio, David Sobolov, Michaela Jaé Rodriguez, Cristo Fernández, Pete Davidson
Duration: 117 Minutes
Score: 7.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Transformers Rise of the Beasts
Tahun 1994, di kota New York para Autobots harus bekerja sama dengan Noah Diaz (Anthony Ramos) untuk mengahadapi ancaman baru yaitu Unicron yang ingin melahap Bumi. Di sisi lain mereka bertemu Maximals yang sudah ada di Bumi lebih dulu.