Review The Watchers (2024)

“It’s not wise to keep them waiting. They’ll be very interested in someone new. And they watch us.” – Madeline (The Watchers, 2024)

Hari ini di bioskop Indonesia juga kedatangan film terbaru dari Ishana Night Shyamalan, yang merupakan putri dari Sutradara M. Night Shyamalan yang kita kenal lewat The Sixth Sense (1999), dan The Unbreakable Trilogy yang terdiri dari 3 film, Unbreakable (2000), Split (2016), dan Glass (2019).

Ishana sebelum ini sempat menjadi sutradara dan penulis naskah serial The Servant yang tayang di Apple TV+, dan The Watchers akan menjadi debut film pertamanya sebagai sutradara dan penulis. Film ini mempunyai narasi yang sangat menarik karena dialihwahanakan dari novel tahun 2022 berjudul sama karya A. M. Shine.

Walau begitu, film ini mendapat ulasan negatif dari para kritikus dan hingga saat ini telah berhasil meraup pemasukan lebih dari 12 juta dolar AS di seluruh dunia.

Apakah The Watchers masih layak untuk kita tonton, Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.

Sinopsis

Mina (Dakota Fanning), merupakan imigran dari Amerika yang sedang bekerja di sebuah pet shop di Galway, Irlandia. Ia sendiri sedang berjuang untuk bisa menerima kematian ibunya, yang disebabkan oleh ulahnya secara tidak sengaja waktu Mina kecil, dan dikucilkan oleh saudara kembarnya, Lucy.

Bos Mina kemudian menugaskannya untuk mengantarkan burung kakatua kuning yang langka ke sebuah kebun binatang di Belfast. Dalam perjalanan, mobil Mina mogok dan membuatnya terdampar di hutan yang luas.

Mina kemudian berjalan kaki sambil membawa burung tersebut dan melihat sosok wanita tua yang diketahui bernama Madeline, ke sebuah bangunan beton mirip bunker, yang ia namakan The Coop. Di The Coop, Mina bertemu dua penghuni lainnya, Ciara dan Daniel.

Madeline menjelaskan kepada Mina kalau ada entitas misterius yang disebut ‘The Watchers’ mengamati kelompok tersebut melalui jendela cermin satu arah The Coop setiap malam. Mina pun akhirnya harus menuruti kata mereka untuk berdiri tanpa suara menghadap jendela satu arah, ke arah The Watchers.

Kalau mereka keluar pada malam hari, entitas itu akan membunuh mereka. Berbulan-bulan mereka ada di situ hingga mereka menemukan The Burrows, terowongan tersembunyi yang ada di bawah The Coop. Ada rahasia di tempat itu yang membuat mereka terkejut. Apakah kejutannya? Bisakah akhirnya mereka keluar dari hutan tersebut?

Narasinya lambat di awal, namun berubah melewati paruh kedua

The Watchers sangat lambat dalam membangun narasinya, walaupun prolognya sempat menjelaskan adanya sesuatu yang menakutkan di hutan Irlandia yang sangat lebat itu. Dari prolog itu, kita langsung diarahkan ke karakter Mina yang terbilang pendiam.

Narasi ini mulai terlihat menarik saat Mina berhasil diajak masuk Madeline ke dalam The Coop. Bangunan kotak dengan jendela satu arah ke arah hutan ini memang menjadi pusat perhatian utama di film ini.

Namun, yang membuat kita kagum pada narasi ini adalah pengaturan awalnya. Hutan Irlandia yang lebat, penuh misteri dan membangkitkan perasaan tidak nyaman ketika memasukinya. Konsep entitas yang tak terlihat dan bersembunyi di balik jendela memang sungguh menyeramkan.

Ishana Shyamalan membuat makhluk-makhluk itu terselubung dalam bayangan di sebagian besar film, mengandalkan sugesti dan secercah cahaya untuk membangun ketegangan. Pendekatan macam ini sering kita lihat pada film monster klasik seperti Alien (1979), di mana ancaman yang tidak atau jarang terlihat, sering kali lebih menakutkan daripada ancaman yang terungkap sepenuhnya.

Namun, setelah itu terungkap, The Watchers sulit mempertahankan momentum tersebut. Plotnya terungkap perlahan, dengan landasan mitologi peri dan manusia yang hidup bersama di masa lalu.

Dialog panjang antar pemain tidak bisa mengembangkan karakter yang mereka perankan, dan bahkan mengalahkan naluri bertahan hidup mereka. Meskipun Fanning memberikan akting dan pembawaan yang menarik, para pemeran pendukungnya terasa jauh di belakangnya.

Dengan memasukkan unsur trauma masa kecil Mina, namun eksposisi ini tidak dijalin secara baik ke dalam narasinya.

Visualisasinya cukup baik, walaupun CGI-nya terasa kurang

Secara visual, film ini tidak sepenuhnya baik. Penggunaan warna yang menarik antara The Coop yang hangat dan hutan gelap yang terasa dingin, mampu menciptakan kerentanan bagi mereka yang tinggal di bunker kaca tersebut.

Karena batasan mereka hanyalah kaca satu arah dan pintu besi yang berulang kali digedor tiap malam. Yang amat disayangkan adalah efek CGI pada entitas tersebut terasa aneh dan tidak terasa menyeramkan.

Hal ini malah menurunkan tingkat ketegangan film. Transisi adegannya cukup baik, membuat kita nyaman melihat adegan yang disajikan. Begitupun jumpscares-nya yang minimalis, seperlunya saja, namun keefektifan ini membarikan hasil yang bagik bagi keseluruhan film.

Kesimpulan

Sebagai karya perdana dari Ishana Night Shyamalan, The Watchers tampil amat menjanjikan dengan narasinya yang walaupun cukup lambat di awal, namun setelah paruh kedua, narasinya akan mengungkap misteri tentang siapa entitas ini dan orang di balik bunker tersebut. Tentu saja, narasi seperti ini akan memicu diskusi terkait mitos yang hadir dalam film ini.

Apa yang dikerjakan Ishana lewat naskahnya juga menunjukkan bahwa ia amat berhati-hati dalam membangun eksposisi karakter utamanya, walaupun karakter pendukungnya terasa kurang. Alurnya yang lambat di paruh pertama, membuat film ini terasa membosankan.

Namun, untuk membangun ketegangan, kadang memang diperlukan hal tersebut. Twist-nya juga menarik, walaupun kurang greget, dan agak terburu-buru dalam penyelesaian narasinya. Buat kamu penggemar horor slow-burn, minim jumpscares, sedikit misteri dengan bumbu twist, film ini akan menghibur kamu.

Tapi, kalau kamu mencari film yang menegangkan dari awal hingga akhir dengan jumpscares yang cukup royal, film ini tentu bukan buat kamu. Tapi secara umum, The Watchers sangat layak untuk ditonton bagi kamu pecinta horor sekalipun tanpa membeda-bedakan tingkat ketegangan ataupun jumpscares.

Tonton segera film ini di bioskop-bioskop terdekat di kota kamu.

Director: Ishana Night Shyamalan

Starring: Dakota Fanning, Georgina Campbell, Oliver Finnegan, Olwen Fouéré

Duration: 102 Minutes

Score: 7.2/10