“I believe that I can see the blue sky, flowers and branches again.” – (The Wandering Earth II)
‘The Wandering Earth II’ meski menyandang judul kata ‘dua’, bukanlah sekuel dari film ‘The Wandering Earth’ yang rilis di tahun 2019 lalu. ‘The Wandering Earth II’ adalah prekuel dari film pertamanya, ‘The Wandering Earth’ yang dirilis pada musim liburan Tahun Baru Imlek 2019 silam menjadi film terlaris di Tiongkok dan juga menjadi film Box Office di luar Tiongkok.
Prekuel film ini masih disutradarai oleh Frant Gwo yang juga memegang kendali di film pertamanya, Wandering Earth dibuat berdasarkan cerita pendek karya Liu Cixin yang terbit pada tahun 2000 dengan judul yang sama.
Sinopsis
Film ini masih mengangkat kisah perjuangan umat manusia demi bertahan hidup setelah matahari tidak dapat bersinar lagi. Orang-orang di bumi mulai mencari cara untuk mengeluarkan bumi dari orbitnya dan mulai berlayar menemukan tata surya baru.
Setelah 2.500 tahun, anak-anak muda masih berjuang untuk keselamatan manusia. Namun, akibat gravitasi, bumi dan Planet Jupiter akan segera saling bertabrakan. Sekelompok pahlawan berusaha membawa semua umat manusia selamat dari krisis ini dan menjaga mereka tetap bertahan di masa Bumi berkelana ini.
Dalam waktu dekat, setelah mengetahui bahwa matahari dengan cepat akan habis terbakar dan akan melenyapkan bumi dalam prosesnya, manusia segera membangun mesin pendorong yang sangat besar untuk mendorong planet ini keluar dari sistem tata surya ini menuju ke tata surya yang baru.
Mengambil Setting Waktu Satu Dekade Sebelum Film Pertama
Mengambil kurun waktu kira-kira satu dekade dari film pertamanya, negara-negara di bumi bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup umat manusia melawan ancaman matahari yang berkembang pesat dan akan menghancurkan planet ini.
Mereka kemudian membentuk yang namanya United Earth Goverment sebagai pengganti United Nations dan mengumpulkan para ilmuwan terbaik dari masing-masing negara dalam proyek bernama ‘The Moving Mountain Project’ sebelumnya akhirnya berganti menjadi ‘Wandering Earth Project’.
Di tengah-tengah berbagai konflik politik yang melibatkan antar negara, ditambah lagi dengan keterbatasan waktu untuk segera merampungkan proyek tersebut. Intensitas ketegangan konflik diperparah lagi dengan sabotase dan perselisihan dengan orang-orang yang mendukung ‘Digital Life Project’, pendukung proyek ini mempercayai mereka akan terus hidup setelah mati dan memandang realitas virtual adalah awal baru bagi umat manusia.
Dua Plot Cerita yang Saling Berkaitan
Film ini selain berfokus pada kisah tentang perjalanan Wandering Earth Project lengkap dengan perseteruannya dengan Digital Life Project, ‘The Wandering Earth II’ juga memiliki dua sub-plot cerita.
Pertama, mengikuti karir awal astronot Liu Peiqiang di saat-saat masih mengikuti pelatihan yang kemudian bertemu dan saling jatuh cinta dengan sesama peserta pelatihan, Han Duoduo (Wang Zhi). Kedua, adalah narasi tentang ilmuwan bernama Tu Hengyu (Andy Lau) yang terobsesi untuk memberikan kehidupan secara virtual bagi mendiang putrinya, setelah putri dan istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.
Dengan memakai struktur cerita non-linear, menceritakan kisah yang tumpang tindih yang semuanya terkait dengan kehancuran bumi yang akan datang.
Selain matahari yang hampir terbakar habis, bulan mulai hancur. Banyak kota juga sudah hancur dan tidak dapat lagi menjadi tempat tinggal manusia, sementara itu manusia mulai membangun kota-kota di bawah tanah sebagai tempat tinggal ketika dunia di permukaan menjadi ladang bencana.
Kontras Antara Tindakan dan Kenyataan
Prekuel ini lebih banyak menekankan pada konflik emosional di antara para karakternya saat mereka berjuang melawan kepunahan. Ceritanya banyak bersinggungan dengan malapetaka, kesuraman dan kematian.
Impresi emosional yang cukup mendalam didapatkan adalah cerita ketika Tu Hengyu berinteraksi dengan putrinya yang dibangkitkan dari kematian secara virtual dengan bantuan teknologi.
Hengyu yang masih berduka atas kematian istri dan putrinya dan dipenuhi rasa bersalah tetap konsisten untuk menyelamatkan bumi.
Tapi sayangnya, justru tindakannya untuk memberikan kehudupan digital, pastinya segera menimbulkan masalah mendatangkan malapetaka bagi keberlangsungan Wandering Earth Project, menciptakan dilema baru yang pada akhirnya memuncak sebaagi konflik yang meluas.
Frant Gwo, berusaha memberikan keseimbangan antara cerita melodrama dan narasi yang melibatkan baku-hantam, ‘The Wandering Earth II’ memberikan visual yang luar biasa dengan CGI, desain set, koreografi aksi dan sinematografi yang mengesankan.
Kesimpulan
‘The Wandering Earth II’ pada intinya adalah kisah tentang perjuangan pantang menyerah umat manusia dalam menghadapi bencana ekologis yang superior lengkap dengan lika-liku kisah emosional yang bersinggungan dengan kemanusian mereka.
Director: Frant Gwo
Cast: Andy Lau, Jing Wu, Zhi wang, Clara Lee, Li Ning, Xuejian Li
Duration: 175 minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Wandering Earth II
Dalam waktu dekat, setelah mengetahui bahwa matahari dengan cepat akan habis terbakar dan akan melenyapkan bumi dalam prosesnya, manusia segera membangun mesin pendorong yang sangat besar untuk mendorong planet ini keluar dari sistem tata surya ini menuju ke tata surya yang baru.