Review The Super Mario Bros. Movie (2023)

Petualangan Mario yang Akan Memuaskan Banyak Penggemar Game-nya

super mario bros ed11

© Sony Pictures

“Mushroom Kingdom, here we come!” – Mario (The Super Mario Bros. Movie)

Mario si tukang ledeng telah menjadi salah satu karakter favorit dan ikonik dalam sejarah video game sejak dia pertama kali terlihat melompati rintangan tong dan berlari di antara balok penopang dalam game Donkey Kong di tahun 1981. Game Super Mario telah menghasilkan beberapa objek ikonik dalam budaya ‘pop culture’, seperti ikonografi pipa warp, jamur power-up, Mario go-kart.  Dan 30 tahun yang lalu, game ini pertama kali diadaptasi ke dalam film ‘live action’, yang dibintangi John Leguizamo dan Bob Hoskins.

Sebagai hasilnya film ini mengalami kegagalan total, karena mungkin idenya bukan untuk mereplikasi pengalaman bermain video game Mario, melainkan untuk membangun cerita orisinal dengan cara yang berbeda yang dibangun berdasar nama dan karakter yang sama. Setelah 30 tahun berlalu, The Super Mario Bros. Movie diharapkan memiliki adaptasi yang setia berdasarkan dari gamenya.

Sinopsis

© Sony Pictures

Mario (Chris Pratt) dan Luigi (Charlie Day), dua tukang ledeng yang berasal dari Brooklyn secara tidak sengaja tersedot ke alam lain dan terpisah. Luigi mendarat di Dark land yang menakutkan sementara Mario mendarat di Kerajaan Jamur. Dalam upaya untuk menyelamatkan saudaranya, Mario lalu mendapatkan bantuan dari Princess Peach (Anna Taylor-Joy) dan Toad (Keegan Michael-Key) untuk mengalahkan Bowser (Jack Black) yang jahat.

Memberikan Kisah Asal-Usul Mario Bersaudara

Film ini memberikan kisah asal-usul untuk Mario dan saudaranya Luigi yang untuk pertama kalinya terlihat sebagai tukang ledeng yang memulai bisnis mereka di kota Brooklyn. Plotnya sangat mendasar, di mana Mario bergabung dengan Princess Peach yang cantik dan Toad yang bersemangat untuk berpetualang untuk menjaga agar Kerajaan Jamur yang damai tidak jatuh ke tangan Bowser yang keji. Ini merupakan alur cerita yang akrab bagi siapa saja yang menghabiskan waktunya untuk bermain video game Mario Bros.

Selain itu pula sudah jelas pengembangan karakter dalam filmnya bukanlah menjadi prioritas, mungkin sutradara Aaron Horvath dan Michael Jelenic menganggap bahwa sebagian besar dari orang yang menonton film ini telah mengetahui dengan baik seperti apa masing-masing karakternya. Akan tetapi terlepas dari ikonografi karakter-karakternya yang ikonik, The Super Mario Bros. Movie memberikan sentuhan baru melalui penokohan modern yang khas.

© Sony Pictures

Hal ini sangat jelas terlihat dalam diri karakter Princess Peach, alih-alih menjadi gadis yang tidak berdaya. Peach tampil sebagai seorang penguasa yang tangguh dan terampil melakukan tugasnya. Peach menjelma sebagai seorang perempuan yang mandiri dan percaya diri, dia tampil bukan sebagai subyek yang ingin diselamatkan tapi justru berperan sebagai pelindung Kerajaan Jamur dari kemarahan Bowser.

Visualnya memukau dengan gaya game-nya yang khas

The Super Mario Bros. Movie melompat dari set piece ke set piece berikutnya dengan animasi yang memukau, beberapa latar belakang dan elemen-elemen dalam dunia Super Mario hampir seperti fotorealistik. Saat Mario bersiap menghadapi Bowser, pada dasarnya mereka seakan sedang memainkan game Super Mario klasik, berlari melintasi pipa dan balok penopang, meraih jamur power-up dan bertarung dengan Bowser.

© Sony Pictures
© Sony Pictures
© Sony Pictures

Animasi ini juga banyak mengambil inspirasi dari seri game Super Mario lainnya seperti Super Smash Bros dan Mario Kart yang di film ini cukup jelas terlihat ketika Mario mengendarai go-kart melintasi Rainbow Road. Film yang dibuat oleh Illumination Studios ini berhasil menggabungkan gaya pada game aslinya dengan gaya dari Illumination itu sendiri sehingga menghasilkan seseatu yang khas. Illumination Studios sebelumnya telah sukses membuat waralaba “Minions” yang sekarang juga telah berkembang menjadi pop culture tersendiri.

Dengan aksi-aksinya yang dinamis berpadu juga dengan komedi dan skor serta lagu-lagu yang beraroma nostalgia, seperti “Holding Out For A Hero dari Bonnie Taylor, “Take on Me”-nya A-Ha hingga “Thunderstruck’ milik AC/DC dan “No Sleep Till Brooklyn” milik Beastie Boys. Menjadikan film ini sangat menghibur dan ramah sebagai tontonan keluarga.

Kesimpulan

© Sony Pictures
© Sony Pictures

The Super Mario Bros. Movie secara mengejutkan dapat memberikan hiburan melalui urutan aksi yang menerapkan visual permainan pada set piece yang menarik dan hasilnya menghasilkan proporsi epik yang akan menarik penonton dengan komedi, nostalgia dan kemegahan visual yang imersif.

 

Director: Aaron Horvath, Michael Jelenic

Cast: Chris Pratt, Anna Taylor-Joy, Jack Black, Charlie Day, Seth Rogen, Keegan Michael-Key, Fred Armisen, Charles Martinet, Kevin Michael Richardson, Sebastian Maniscalco

Duration: 92 minutes

Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Super Mario Bros. Movie

7 Score

Mario (Chris Pratt) dan Luigi (Charlie Day), dua tukang ledeng yang berasal dari Brooklyn secara tidak sengaja tersedot ke alam lain dan terpisah. Luigi mendarat di Dark land yang menakutkan sementara Mario mendarat di Kerajaan Jamur. Dalam upaya untuk menyelamatkan saudaranya, Mario lalu mendapatkan bantuan dari Princess Peach (Anna Taylor-Joy) dan Toad (Keegan Michael-Key) untuk mengalahkan Bowser (Jack Black) yang jahat.

Review Breakdown

  • Character 7
  • Drawing 8
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 6
Exit mobile version