Review The Pope’s Exorcist (2023)

Pengalaman Mencekam Pastor Gabriele Amorth Menghadapi Iblis Terkuat yang Pernah Ia Hadapi

2530827 the pope's exorcist

© Sony Pictures

“The other two percent. This is something that has confounded all of science and all of medicine for a long time. I call it evil,” – Father Gabriele Amorth (The Pope’s Exorcist)

Bagi kita penyuka film bertema eksorsis/exorcist seperti The Conjuring (2013), dan sekuelnya, The Conjuring 2 yang rilis pada tahun 2016, film bertema eksorsis terbaru kali ini akhirnya sudah bisa kita saksikan di layar lebar Indonesia.

The Pope’s Exorcist merupakan karya terbaru Julius Avery yang sebelumnya terkenal lewat Overlord (2018) dan Samaritan (2022). Dalam screening perdana yang dilangsungkan di XXI Plaza Indonesia, Jakarta (6/4), The Pope’s Exorcist terinspirasi dari pengalaman mengerikan Pastor Gabriele Amorth dalam menghadapi iblis terkuat yang pernah ia hadapi saat ia menjabat sebagai Kepala Exorcist Vatikan.

Sinopsis

© Sony Pictures

Kisahnya sendiri berlatar pada tahun 1987, saat Pastor Gabriele Amorth (Russell Crowe) menyelidiki kasus kerasukan yang menimpa Henry (Peter DeSouza-Feighoney), anak laki-laki dari Julia (Alex Essoe) yang datang dari Amerika Serikat bersama anak perempuannya, Amy (Laurel Marsden) di Biara St. Sebastian di Castile, Spanyol.

Biara tersebut sebenarnya merupakan warisan dari suami Julia yang telah meninggal akibat kecelakaan mobil, dan rencananya Julia akan merenovasi biara tua tersebut sebelum ia jual kembali.

Namun, saat Julia dan kedua anaknya pindah ke biara yang sedang direnovasi tersebut malah mengundang korban. Para pekerja yang menyelidiki lubang yang cukup besar di tembok, mengalami luka bakar yang serius karena ledakan gas.

Amy juga diganggu oleh suara kencang dari ketokan tembok dan di langit-langit biara tersebut. Yang terparah adalah Henry, ia sampai kerasukan sebuah iblis berkekuatan besar yang sangat misterius. Pastor Ezquibel (Daniel Zovatto) yang merupakan pastor setempat, mencoba menolong Henry, tapi ia sendiri terlempar hingga jauh oleh Henry yang sedang kerasukan iblis itu.

Paus (Franco Nero), sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma di Vatikan, sangat gusar mendengar kabar tersebut, dan mengutus Pastor Gabriele Amorth yang juga sahabatnya, untuk menyelidiki kasus tersebut.

Paus mensinyalir adanya kekuatan gelap yang menaungi tempat tersebut selama ratusan tahun. Pastor Gabriele lantas mencari data tertulis terkait Biara St Sebastian sebagai persiapan sebelum ia pergi ke sana.

© Sony Pictures

Setelah ia siap, Pastor Gabriele bertolak seorang diri ke Castille dengan mengendarai skuter Lambretta miliknya yang berwarna merah putih. Sesampainya di sana, ia terkejut bukan main saat bertemu Henry dan menghadapi iblis tersebut.

Yang tak ia duga adalah, iblis ini jauh lebih pintar dan lebih kuat dari semua iblis yang pernah dihadapinya selama ini. Setelah ia pancing berkali-kali pun nama iblis itu tidak ia ketahui sama sekali.

Sadar yang dihadapi kali ini jauh lebih berbahaya, Pastor Gabriele mundur sejenak, mencoba mencari tahu siapa nama iblis tersebut dengan menyelidiki halaman samping biara yang ternyata menyimpan konspirasi gelap dan tersembunyi berusia ratusan tahun yang dimiliki Vatikan.

Konspirasi apakah itu? Kenapa iblis yang sekarang ia hadapi jauh lebih sulit ia taklukkan dari yang biasanya? Dan yang terpenting dari semua itu adalah, siapa nama iblis itu sesungguhnya?

Sifat pemberontak Pastor Gabriele digambarkan apa adanya

Pastor Gabriele Amorth bukanlah tipikal pastor yang mempunyai tutur kata santun sebagaimana halnya dengan pastor lain. Ia termasuk pastor yang senang menyapa sesama koleganya sambil bercanda. Ia juga bertindak sesuai hati nuraninya saat menjalankan tugasnya sebagai eksorsis.

Karena tak semua kasus yang ia tangani merupakan kerasukan, ada kalanya kasus gangguan kejiwaan yang mempunyai tipikal mirip dengan kerasukan, tak ia tangani, dan menyerahkan sepenuhnya kepada profesi yang tepat.

Oleh karena itu, aksi pengusiran setan yang dilakukannya selalu berbeda pandangan dengan para Kardinal yang selama ini mengawasinya. Dan Pastor Amorth dengan cueknya sambil pergi mengatakan kepada mereka untuk berbicara langsung kepada Paus yang notabene merupakan atasan Pastor Amorth dan juga atasan para Kardinal tersebut.

© Sony Pictures

Russell Crowe dalam risetnya terhadap peran ini mengatakan, “Pastor Amorth mengatakan beberapa hal yang sangat kontroversial di masanya. Dia membuat beberapa pernyataan yang sangat kuat, di berbagai titik waktu, tentang keyakinannya – yang tidak selalu 100% sejalan dengan Gereja.” Sebuah pernyataan yang tidak berjalan lurus dengan pengusir setan lainnya yang biasanya mengikuti aturan gereja.

Karakter Pastor Amorth yang agak memberontak ini membuat The Pope’s Exorcist hadir tidak biasa, dan penuh kejutan. Begitu juga dengan penggunaan Bahasa Latin yang digunakan Russell Crowe berdampingan dengan Bahasa Inggris juga merupakan hal menarik yang jarang kita lihat di film sejenis.

Keunggulan teknis di atas rata-rata

The Pope’s Exorcist menghadirkan “sesuatu yang berbeda” bila kita bandingkan dengan film yang bergenre sama. Film ini cenderung mengerikan, bukan menakutkan, jadi kita tidak akan menemukan jumpscares yang biasa kita temui di kebanyakan film horor.

Skoringnya yang mencekam dihadirkan Jed Kurzel (The Babadook – 2014, Alien: Covenant – 2017) juga menekankan nuansa mengerikan yang konstan hingga film selesai. Desain produksinya juga sangat piawai mengambil banyak angle menarik di Vatikan, Irlandia, dan Spanyol.

Sebuah kastil tua bergaya gotik di Limerick, Irlandia bahkan digunakan sebagai set Biara St Sebastian yang digambarkan berlokasi di Castille, Spanyol. Penggunaan CGI yang dilakukan Julius Avery bahkan terbilang sangat minim, membuat film ini benar-benar terlihat nyata.

Kesimpulan

© Sony Pictures

Russell Crowe memang tampil mengesankan di film horor pertamanya kali ini. Ia berhasil menggambarkan pengalaman panjang Pastor Gabriele Amorth sebagai seorang eksorsis berpengalaman.

Sebagai pastor yang berada di lingkaran dalam Vatikan, dengan jabatan langsung di bawah Paus, Pastor Gabriele Amorth bisa memberikan perspektif lain terhadap profesi yang keberadaannya yang malah tidak diakui oleh Vatikan itu sendiri.

Selama hidupnya, ia telah melakukan 100 ribu kali pengusiran iblis, nyatanya dalam menghadapi iblis terkuat dalam The Pope’s Exorcist juga membuatnya tersadar kalau ia bukanlah orang yang hebat dalam profesinya itu.

Iblis akan selalu mencoba masuk melalui trauma masa lalu kita dan dosa yang pernah kita perbuat sebelumnya. Dua hal itulah yang membuat Pastor Amorth menyadari beban dosa masa lalu yang ditanggungnya selama ini justru menyulitkannya melawan kuasa iblis yang jauh lebih besar dari dirinya.

 

Director: Julius Avery

Cast: Russell Crowe, Daniel Zovatto, Franco Nero, Alex Essoe, Laurel Marsden, Peter DeSouza-Feighoney

Duration: 103 Minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Pope's Exorcist (2023)

7.4 Score

The Pope's Exorcist mengisahkan Pastor Gabriele Amorth berusaha mengusir iblis terkuat yang pernah ia hadapi selama hidupnya

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 8
Exit mobile version