“If Hitler isn’t playing by the Rules, then neither shall we?” Winston Churchill (The Ministry of Ungentlemanly Warfare, 2024)
Minggu kemarin kita kehadiran film unggulan yang sebetulnya sudah tayang bulan April 2024 di Amerika dan kehadirannya sempat tertunda cukup lama di Indonesia karena beberapa hal teknis.
The Ministry of Ungentlemanly Warfare merupakan film aksi mata-mata dengan sentuhan komedi yang disutradarai, ditulis, dan diproduksi oleh Guy Ritchie. Sebelumnya sutradara yang mempunyai ciri khas dalam gaya penyutradaraannya ini, pernah menggarap Guy Ritchie’s the Covenant (2023) dan series The Gentleman (2024) yang diangkat dari film dengan judul yang sama.
Film terbarunya kali ini kini diangkat berdasarkan buku Churchill’s Secret Warriors: The Explosive True Story of the Special Forces Desperadoes of WWII karya Damien Lewis yang dirilis pada 2014. Apakah film ini layak untuk ditonton? Kita baca ulasannya di bawah ini.

Sinopsis
Secara keseluruhan, film ini menggambarkan versi fiksi dari Operation Postmaster yang pernah terjadi pada pemerintahan Winston Churchill.
Sebuah operasi rahasia yang dilakukan Inggris pada masa Perang Dunia II ini beroperasi di belakang garis musuh, melakukan sabotase dan berbagai tindakan lain yang tidak biasa dilakukan prajurit konvensional.
Berlatar pada tahun1942, saat Inggris tidak bisa melintas karena kapal selam Jerman U-boat menguasai lautan. Winston Churchill, selaku Perdana Menteri Inggris waktu itu, mengirimkan tim untuk menghancurkan Duchessa d’Aosta, kapal pemasok yang memasok semua filter karbon dioksida untuk U-boat.
Filter ini digunakan kapal selam Jerman untuk bisa terendam dalam waktu lama. Dengan menghancurkan kapal ini, armada U-boat perlahan tidak efektif saat menjalankan misinya. Operasi ini berpusat pada karakter nyata, Gus March-Phillips (Henry Cavill), Anders Larssen (Alan Ritchson) dan Geoffrey Appleyard (Alex Pettyfer) yang dikirim untuk menyelesaikan misi ini.
Beberapa karakter pendamping fiktif dan non fiktif lainnya ikut serta dalam operasi ini. Bisakah mereka menghancurkan kapal Duchessa d’Aosta yang susah sekali dihancurkan itu?

Karakter James Bond terinspirasi dari sejumlah karakter di film ini
Yang menarik bagi banyak orang sebetulnya bukan karena ini filmnya Guy Ritchie atau ini adalah film aksi mata-mata di zaman Perang Dunia II. Satu hal yang membuat penasaran adalah munculnya karakter M dan Ian Fleming dalam perwira militer yang masuk Special Operations Executive.
Salah satu yang digambarkan dalam film tersebut adalah seorang perwira muda bernama Ian Fleming (Freddie Fox). Ya, benar-benar Ian Fleming yang merupakan pembuat karakter James Bond dalam sejumlah novelnya.
Dan satu lagi adalah bosnya di film itu yang dikenal dengan nama M (Cary Elwes). Ian Fleming telah beberapa kali mencatat bahwa karakter James Bond didasarkan pada karakter Gus March-Phillips. Sebuah fakta menarik yang belum pernah digambarkan dalam sebuah film layar lebar.
Bukan karya terbaik Guy Ritchie

Walaupun plot film ini menarik, namun premis film ini tidak terlalu istimewa. Film ini memiliki premis serupa dengan Inglourious Basterds (2009) yang disutradarai Quentin Taratino.
Jika versi Tarantino memiliki beberapa latar belakang menarik dari karakter protagonis dan antagonis, dan memunculkan sejumlah pribadi yang unik, motivasi yang sama, dan juga pesona yang dipancarkan dari tiap karakternya.
Namun di The Ministry of Ungentlemanly Warfare, semua terasa mentah, dan hanya berjalan satu sisi dari karakter utamanya saja, sedangkan dari NAZI nya sendiri tergolong pasif dan seolah tinggal menunggu ditembak oleh karakter utamanya.
Sebagian karakternya hanya sebatas pajangan saja
Karakter utamanya sebagian memang mencuri perhatian, sebut saja Henry Cavill, Eiza Gonzales ataupun Babs Olusanmokun. Namun, karakter lainnya yang masuk dalam tim ini, kurang berkarakter, tidak memiliki chemistry, dan hanya sebatas penarik perhatian penonton saja dengan aksinya.
Seperti misalnya Alan Ritchson yang berbadan besar dan piawai membunuh lawannya dengan senjata ataupun tangan kosong. Namun untuk Alex Pettyfer dan terutama Henry Golding, amat disayangkan tidak terlalu signifikan.
Kesimpulan

The Ministry of Ungentlemanly Warfare masih baik dari segi kualitas film secara keseluruhan, walaupun narasinya cenderung sangat lemah dan minim eksposisi dari karakter utamanya. Lagi-lagi Guy Ritchie gagal lewat film layar lebarnya yang dipenuhi bintang ini.
Premisnya identik dengan Inglourious Basterds yang sudah tidak perlu kita tanyakan lagi kualitasnya. Kelebihan film ini lebih kepada rasa penasaran penonton kepada kisah yang menginspirasi James Bond. Menarik rasanya melihat Ian Fleming dihadirkan bersama M dan melihat Gus March-Phillips yang menjadi personifikasi Fleming terhadap James Bond.
Tapi Guy Ritchie selalu mengeksekusi filmnya secara serius. Sekuens adegan aksinya pun dipikirkan dengan matang, dengan desain produksi mumpuni. Estetika visualnya pun juga terjaga hingga akhir. Terlebih untuk banyaknya adegan sadis yang berdarah-darah pun tak ragu dipertontonkan Ritchie di film ini secara maksimal.
Wajar saja The Ministry of Ungentlemanly Warfare mempunyai rating R di Amerika atau di Eropa, sedangkan untuk di Indonesia, film ini mempunyai rating 17+. Tentu film ini akan memuaskan kamu pecinta film aksi, terlebih buat kamu pecinta film-film Guy Ritchie.
Director: Guy Ritchie
Starring: Henry Cavill, Eiza González, Alan Ritchson, Henry Golding, Alex Pettyfer
Duration: 120 Minutes
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Ministry of Ungentlemanly Warfare
The Ministry of Ungentlemanly Warfare mengisahkan saat pemerintahan Inggris merekrut sekelompok kecil tentara dengan kemampuan tinggi untuk menyerang kapal suplai kapal selam Jerman selama Perang Dunia II