“Kalau gak ada yang azan, berarti gak ada yang sholat,” – Rini (Thaghut, 2024)
Hai, Cilers!
Setelah sebelumnya membesut Rumah Dinas Bapak, Bobby Prasetyo kembali hadir lewat film horor terbarunya yang berjudul Thaghut (sebelumnya hadir dengan judul Kiblat).
Sesuai judulnya, makna thaghut ini dalam agama Islam, merujuk kepada segala sesuatu yang disembah selain Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an, pendekatan tafsir tematik thâghût berasal dari akar kata thaghâ yang secara bahasa berarti melanggar batas, berbuat sewenang-wenang, kejam atau menindas, melebihi ketentuan yang ada, meninggi dan melampaui batas dalam hal pengingkaran.
Kata thaghut dimaknai secara eksplisit dihadirkan lewat narasinya yang menjelaskan apa yang dialami karakter utama di film ini.
Sinopsis
Seorang santriwati bernama Ainun (Yasmin Napper), selama ini mengagumi sosok Abah Mulya (Whani Darmawan) sebagai orang sakti yang disegani, suka menolong orang yang kesusahan, dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Abah kian populer saja sejak masuk ke pemberitaan media cetak dan elektronik, dan kekaguman Ainun terhadap Abah itu ternyata tidak disukai Uwak yang selama ini membesarkannya sejak ibunda Ainun meninggal dunia.
Namun, di suatu malam, Abah ditemukan muridnya, Lingga (Dennis Adhiswara) dalam keadaan mati mengenaskan dengan leher terpenggal di sebuah ladang tanpa diketahui siapa yang membunuhnya.
Di saat itulah Ainun mulai ditampakkan sosok Abah yang ternyata belakangan diketahui adalah ayah kandungnya. Hal ini disembunyikan rapat-rapat oleh uwaknya yang dititipkan pesan itu oleh mendiang ibunya.
Bersama dua sahabatnya, Bagas (Arbani Yasiz) dan Rini (Ria Ricis), Ainun datang ke Padepokan Abah Mulya untuk bertakziah. Namun, ternyata kematian misterius Abah Mulya membawa Ainun ke dalam warisan ajaran sesat yang diajarkan oleh Lingga, murid Abah Mulya.
Bagas dan Rini pun berusaha mengembalikan Ainun ke jalan yang benar. Apakah Ainun akan sadar dan berhasil keluar dari ajaran sesat ini?
Premis Cerita Unik
Sebagai film horor religi, premis film ini termasuk unik dan sangat jarang diangkat. Fenomena pemimpin sebuah padepokan atau sekumpulan orang yang tinggal di sebuah desa, seringkali dijadikan sarana penyebaran ajaran sesat yang jauh dari nilai-nilai agama.
Pintarnya lagi, modus ini seringkali disamarkan lewat kedok penyembuhan alternatif atau lewat rukiyah yang tentunya akan mengaburkan apa yang dijalankan mereka selama ini.
Visual yang Menjanjikan
Secara visual, film ini di luar dugaan tampil cukup baik, dan bisa memberikan jumpscares menakutkan lewat transisi adegan yang terbangun dengan baik. Bagusnya, adegan jumpscares yang ada tidaklah berlebihan, sehingga tidak menggangu konsistensi narasi yang telah terbangun baik dari awal.
Tentu saja kelebihan ini membuat Thaghut menarik untuk diikuti hingga selesai. Walaupun menjelang konklusi, ada sedikit degradasi yang mungkin membuat sebagian penonton tidak puas melihat akhir film ini.
Selain sinematografinya yang baik, sisi artistik film ini juga diperhatikan dengan detil. Rumah Abah Mulya terlihat estetik dengan dominasi merah kehijauan, begitu juga suasana gua yang tertata cantik dengan sejumlah lilin yang diletakkan di beberapa bagian, membuat elemen yang sering kali dianggap tidak penting dalam sebuah film horor, menjadi lebih hidup di Thaghut.
Kesimpulan
Bobby Prasetyo kali ini berhasil menampilkan sesuatu yang bisa dibanggakan dari hasil karyanya selama ini. Visualisasi dan artistiknya jauh terlihat lebih baik, dengan totalitas akting dari Yasmin Napper yang makin berkembang dari film sebelumnya.
Memang ada sedikit kelemahan di akhir konklusi yang akan membuat sebagian penonton tidak puas, tapi secara keseluruhan film ini akan memuaskan para penikmat film horor.
Director: Bobby Prasetyo
Cast: Yasmin Napper, Arbani Yasiz, Ria Ricis, Hana Saraswati, Keanu Azka, Dennis Adhiswara, Whani Darmawan
Duration: 102 minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Thaghut
Ainun, harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya keturunan Abah Mulya, seorang dukun sakti yang dikabarkan meninggal dunia, dan harus mewarisi kesesatannya.