Review Society of the Snow (2023)

Perjuangan dari Penyintas Jatuhnya Pesawat yang Digambarkan Sangat Emosional dan Mengharukan

society of the snow 3 11zon

© Netflix

“There is no greater love than that which gives one’s life for one’s friends,” – Numa Turcatti (Society of the Snow, 2023)

Netflix baru-baru ini merilis salah satu film biopik mengharukan yang akan membuat kita terperangah melihatnya. Film ini dialihwahanakan dari novel La Sociedad de la Nieve karya Pablo Vierci.

Sebenarnya kisah ini pernah dialihwahanakan pada tahun 1993, lewat Alive yang saat disutradarai Frank Marshall dan dibintangi Ethan Hawke. Kini di biopik terbarunya yang berjudul Society of the Snow, film ini disutradarai J.A Bayona yang sebelumnya pernah menggarap A Monster Calls (2016) dan Jurassic World: Fallen Kingdom (2018).

Society of the Snow sempat menjadi film penutup di Festival Film Venesia ke-80 lewat kategori Out of Competition. Film ini akhirnya rilis perdana ke hadapan publik pertama kali di Uruguay pada 13 Desember 2023, di Spanyol pada 15 Desember 2023, dan di Amerika Serikat pada 22 Desember 2023, sebelum akhirnya ditayangkan lewat streaming di Netflix pada 4 Januari 2024.

Society of the Snow mendapat ulasan positif dari banyak kritikus dan menyebutnya sebagai karya terbaik Bayona. Film ini menjadi perwakilan Spanyol di Academy Awards ke-96 untuk Kategori Film Internasional Terbaik.

© Netflix

Sinopsis

Suatu hari, tim rugby Uruguay yang akan ke Chili, berangkat dengan menggunakan Penerbangan 571 yang mereka sewa dari Angkatan Udara Uruguay. Perjalanan mereka baik-baik saja sejak awal, dengan udara cerah di sepanjang perjalanan, hingga pesawat itu mengalami turbulensi parah yang mengakibatkan pesawat itu jatuh di tengah Pegunungan Andes dan terbelah menjadi dua bagian.

Dari 45 penumpang yang menaiki pesawat itu, hanya 16 penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut. Tak lama mereka menyadari kalau mereka ternyata masih belum selamat sepenuhnya, karena Pegunungan Andes merupakan salah satu medan terberat di dunia dan demi bertahan hidup, mereka terpaksa mengambil tindakan ekstrem.

Narasinya lebih intens dengan eksposisi karakter yang dalam

Dibandingkan dengan film tahun 1993, Society of the Snow digarap dengan sangat serius. Film ini tak hanya bertutur lewat satu sisi saja, tapi beberapa karakter dikembangkan secara proporsional untuk menjadi bagian film.

Uniknya, film ini menjelang keberangkatannya ke Chili menggunakan Numa Turcatti (Enzo Vogrincic) sebagai narator. Numa sendiri merupakan salah satu tim rugby yang berangkat. Namun, Numa pada akhirnya meninggal karena infeksi yang dideritanya, tapi Numa tetap berbicara sebagai narator saat memberitahu dirinya meninggal. Seolah-olah dia tetap hidup mendampingi timnya.

Hal ini terbilang cerdas, mengingat film ini berdurasi hingga 2,5 jam atau 144 menit, juga agar tidak terasa membosankan. Namun, memberi sosok narator dari karakter yang aslinya sudah meninggal justu memberi kesan emosional. Dia bisa menceritakan teman-temannya lewat sejumlah eksposisi yang diselipkan di sela-sela adegan, untuk mengingatkan nama karakter ini siapa saja.

© Netflix

Kilas balik ini penting mengingat banyaknya karakter yang bermain, dan juga tak semua nama mudah dihafalkan begitu saja. Terlebih semenjak kecelakaan, fisik mereka berubah total, terlebih raut muka mereka yang sulit dikenali.

Unsur sinematiknya sangat luar biasa

Bukan pertama kali J.A Bayona menggarap film bertema penyintas. Sebelumnya ia pernah menyutradarai The Impossible (2012) yang mengisahkan perjuangan sebuah keluarga lolos dari terjangan tsunami di Thailand.

Namun, di film yang total menggunakan Bahasa Spanyol ini, totalitas J.A Bayona benar-benar terlihat di semua aspek. Mulai dari unsur artistiknya yang detil, skoringnya yang sangat menyentuh, bahkan sinematografinya yang menggambarkan betapa luas dan ganasnya Pegunungan Andes. Luar biasa melihat bagaimana perjuangan para penyintas itu digambarkan Bayona.

Pergerakan kamera di tempat yang sangat sempit (kabin pesawat) membuat kita bisa melihat ekspresi masing-masing karakter dan kalutnya mereka saat kecelakaan itu terjadi, dan saat mereka terkena badai dan tertimpa longsor salju hingga tenggelam sepenuhnya.

© Netflix

Belum lagi mereka terpaksa menjadi kanibal dengan memakan teman mereka sendiri demi bertahan hidup. Memang tidak digambarkan secara frontal, mereka terlihat mengambil sedikit demi sedikit teman mereka yang sudah mati membeku dan memakan langsung dagingnya.

Hal lain yang terlihat luar biasa adalah make-up nya. Tubuh mereka yang selamat tampak turun drastis, hingga terlihat tulangnya saja, bahkan kita pun yang menonton, sudah tak bisa mengenali lagi mereka ini siapa.

Kesimpulan

Sebagai sebuah film bergenre penyintas, J.A Bayona berhasil mengeksekusi kisah dramatis dan mengharukan ini menjadi lebih personal. Ia berhasil membangun semua karakternya, agar chemistry mereka mereka bisa terjalin saat jatuh di Pegunungan Andes.

Unsur sinematik yang ditampilkan Bayona memang luar biasa. Walaupun berdurasi panjang, film ini tidak terasa membosankan. Ia memanfaatkan salah satu karakter yang sudah meninggal menjadi narator. Sebuah cara yang tepat untuk membangun emosi dengan penonton dan juga membangun relasi dengan teman-temannya yang sama-sama menjadi korban.

Society of the Snow memang beda dari film bergenre serupa, dan apa yang digambarkan di film ini benar-benar terasa mengharukan dan akan menguras emosi kita yang menontonnya.

Buat kalian yang belum menonton, Society of the Snow sudah bisa kita tonton di Netflix.

 

Director: J.A Bayona

Cast: Enzo Vogrincic, Agustín Pardella, Matías Recalt, Esteban Bigliardi, Diego Vegezzi, Fernando Contigiani García, Esteban Kukuriczka, Rafael Federman, Francisco Romero, Valentino Alonso, Tomás Wolf, Agustín Della Corte, Felipe Otaño, Andy Pruss, Blas Polidori, Felipe Ramusio, Simón Hempe.

Duration: 144 Minutes

Score: 8.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Society of the Snow

8 Score

Society of the Snow mengisahkan perjuangan tim rugby Uruguay yang menjadi korban penyintas jatuhnya pesawat di Pegunungan Andes

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 9
  • Entertain 7
  • Scoring 8
  • Story 8
Exit mobile version