Review Skull Island (2023)

Ketika Terdampar di Sebuah Pulah Misterius Tempat Segala Monster Aneh Berada

review skull island (2023)

© Netflix

“We’re on Skull Island,” – Mike (Skull Island, 2023)

Dibuat oleh Brian Duffield, Skull Island adalah proyek animasi pertama dan serial televisi pertama dalam waralaba MonsterVerse. Skull Island dirilis pada hari Kamis, 22 Juni 2023, di Netflix. Ini adalah seri kelima dari waralaba media dan alam semesta fiksi MonsterVerse.

Serial fantasi 8 episode dirilis bersamaan untuk season 1. Para pengisi suara adalah Nicolas Cantu, Mae Whitman, Darren Barnet, Benjamin Bratt, Betty Gilpin Phil LaMarr, Fryda Wolff, dan Tania Gunadi

Sinopsis

Berlatar belakang pulau misterius yang menjadi rumah bagi kera raksasa. Sekelompok karakter saat mereka menjelajahi medan berbahaya dan menangkis makhluk berbahaya yang menjadi penghuni pulau tersebut.

Memperkenalkan beragam karakter yang menarik, masing-masing dengan motivasi mereka sendiri untuk datang ke pulau tersebut. Memimpin perjalanan adalah seorang mantan tentara Inggris, Sam Strike

Sam Strike berperan sebagai pemimpin yang karismatik namun bermasalah. Dia bergabung dengan seorang jurnalis, Emily Coutts, yang bertekad untuk mengungkap kebenaran tentang Skull Island dan apa yang sebenarnya terjadi selama perang di sana.

© Netflix

Ada juga sekelompok ilmuwan yang mempelajari ekosistem unik di pulau ini, serta sekelompok tentara bayaran yang berada di sana untuk menemukan sesuatu yang berharga.

Memperkenalkan King Kong dan monster lainnya

Yang hebat dari Skull Island adalah bahwa film ini tidak hanya mengandalkan King Kong untuk membawakan ceritanya. Makhluk-makhluk di pulau ini juga sama menarik dan mengasyikkannya dengan sang kera raksasa itu sendiri.

Dari Serigala Kematian yang menakutkan hingga Singa Batu yang sangat besar, pulau ini merupakan tempat berbahaya yang dipenuhi dengan berbagai macam binatang.

© Netflix

Serial ini melakukan pekerjaan yang hebat dalam memperkenalkan setiap makhluk baru dan membangun ketegangan saat para karakter bertempur melawan mereka.

King Kong masih menjadi tokoh utama dalam acara ini. Meskipun dia tidak menjadi fokus dalam setiap episode, dia masih berhasil membayangi jalannya cerita.

Menunjukkan sisi kemanusiaan dalam diri kera raksasa ini, menjadikannya lebih dari sekadar monster yang tidak memiliki pikiran. Ada saat-saat di mana kita tidak bisa tidak merasa iba pada Kong, terutama saat dia terlibat dalam drama manusia di pulau itu.

© Netflix

Jalan ceritanya sendiri cukup menghibur, endingnya benar-benar membuat kita ingin segera terhubung ke season berikutnya.

Babak kedua serial inilah yang menjadi masalah. Pembangunan dunia yang baik tidak cukup untuk menutupi dialog yang menjengkelkan dan karakter yang tidak disukai.

Dalam film kaiju biasa, mereka mudah dilupakan karena sebagian besar perhatian tertuju pada para pria bertubuh besar. Namun di sini, manusia adalah fokus utama selama enam episode penuh, menempatkan bagian yang paling menarik dari pertunjukan ke latar belakang.

Produksi apik untuk sebuah pulau misterius

© Netflix

Pertunjukan ini juga diuntungkan oleh nilai produksi yang luar biasa. Pulau ini direalisasikan dengan indah, dengan efek visual yang memukau yang menghidupkan makhluk dan lingkungannya.

Aksinya mendebarkan, dengan adegan perkelahian yang dikoreografikan secara ahli dan pelarian yang menegangkan. Skor pertunjukan ini juga patut diperhatikan, dengan soundtrack bombastis yang secara sempurna menangkap cakupan epik cerita.

Animasinya juga tergambar dengan sangat bagus. Gayanya sedikit mengingatkan kita pada kartun anak-anak jaman 90an, tetapi dieksekusi dengan lebih detail.

Pelengkap cocok untuk semua umur

© Netflix

Dialognya agak kartun, agak klise. Cuplikan dan pokok bahasannya memberikan kesan yang berbeda bagi saya. Reaksi para karakter dimainkan untuk komedi, bahkan dalam menghadapi situasi yang menakutkan.

Hal ini membuat kita tidak bisa terhubung dengan emosi realita mereka. Jadi, karakter-karakternya terasa seperti dua dimensi saja,

Kesimpulan

© Netflix

Secara keseluruhan, serial Skull Island lumayan menghibur dengan memperluas Monsterverse. Tidak benar-benar melakukan sesuatu yang baru, dan tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk membuat kita berinvestasi pada karakternya.

Bagaimanapun, di Skull Island inilah segalanya berubah. Entah itu kumpulan dinosaurus, tempat di mana makhluk raksasa berevolusi secara bergantian selama bertahun-tahun, seperti yang dikatakan oleh MonsterVerse, tempat persembunyian tropis yang terhubung dengan semacam portal dalam Bumi.

Skull Island ibarat sebuah tempat kontemplasi sebuah keserakahan dan ambisi manusia yang salah arah, tidak memiliki kekuatan di daerah di mana “keindahan dan kengerian” alam hanya dibatasi oleh kreativitas para pembuat film.

 

Director: Brian Duffield

Cast: Nicolas Cantu, Mae Whitman, Darren Barnet, Benjamin Bratt, Betty Gilpin Phil LaMarr, Fryda Wolff, Tania Gunadi,

Episode : 8

Score: 7.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

Skull Island

7.2 Score

Terdampar di Pasifik Selatan, sekelompok penjelajah bertemu dengan sekelompok makhluk-makhluk aneh cenderung seperti monster. Termasuk kera raksasa yang menguasai pulau tersebut yang disebut Kong.

Review Breakdown

  • Character 8
  • Drawing 7
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version