“The best thing about You, is You!” – Anthea, Daughter of Atlas (Shazam! Fury of the Gods, 2023)
Melanjutkan kiprah superhero DC, Zachary Levi kembali mengenakan jubah merah putih dewa. Shazam! Fury of the Gods jadi film kedua yang juga disutradarai David F. Sandberg. Diproduksi oleh New Line Cinema, DC Studios, Safran Company, dan Seven Bucks Productions, dan didistribusikan oleh Warner Bros Pictures
Film superhero ini didasarkan pada karakter DC Comics, dan sekuel dari Shazam! (2019) dan merupakan film ke-12 dari DC Extended Universe (DCEU). Shazam! Fury of the Gods ditulis oleh Henry Gayden dan Chris Morgan.
Selain kembalinya Zachary Levi, peran lain diisi oleh Asher Angel, Jack Dylan Grazer, Rachel Zegler, Adam Brody, Ross Butler, Meagan Good, Lucy Liu, Djimon Hounsou, dan Helen Mirren. Dalam film tersebut, Billy Batson/Shazam dan saudara-saudara angkatnya bertarung melawan para Putri Atlas. Shazam! Fury of the Gods tayang di bioskop Indonesia 15 Maret 2023. Cineverse berkesempatan menghadiri Special Screening di XXI Lippo Mall Puri, tanggal 14 Maret 2023.
Sinopsis Shazam! Fury of the Gods
Billy Batson (Asher Angel) memimpin para saudara tirinya dalam aksi heroik Shazam (Zachary Levi) di kota Philadelphia. Dirinya tidak mau dipisahkan dengan saudaranya, sehingga menimbulkan konflik duniawi tersendiri di setiap individu. Freddy Freeman (Jack Dylan Grazer) menjadi yang paling bermasalah dengan Billy.
Freddy bertemu Anna (Rachel Zegler) di sekolahnya, hal itu membuat para Champion Shazam bertemu dengan Daughter of Atlas. Para penjahat anak dewa ini menuntut balas dendam, dan mencari tahu tentang Champion Shazam di dunia dari Penyihir Shazam (Djimon Hounsou) terdahulu.
Peperangan antar dewa di kota Philadelphia pun tidak terhindarkan. Para Champion Shazam harus berhadapan dengan 3 Daughter of Atlas, yang ternyata memiliki tongkat sihir yang dipatahkan Billy di film pertama. Bagaimana nasib dunia di tangan Shazam?
Masalah Hati Dewa di Dalam Manusia
Manusia seringkali berkonflik dengan sesama saudaranya. Tidak hanya saudara kandung, di sini Billy Batson dengan para saudara tirinya juga mengalami gejolak yang sama. Awalnya hanya sebatas perdebatan biasa, yang memang terus terasa biasa sampai akhir. Bukan merupakan konflik pertikaian saudara yang besar.
Sejak awal persaudaraan mereka begitu kuat ditampilkan. Keenam saudara tiri ini sudah seringkali melakoni aksi superhero. Walaupun aksi heroik mereka tidak diakui kota Philadelphia, Billy dan kawan-kawan tetap melakukan tindakan baik. Tapi, baik buruk sesuatu terlalu subjektif sekarang ini.
Mendapat kekuatan dewa, Billy senantiasa masih seorang manusia. Hatinya yang masih banyak memikirkan hal duniawi, membuat kedewaannya sedikit meluncur dan dianggap sebagai wajah kedua. Karena di film pertama Shazam! (2019) Billy memberikan kekuatannya pada 5 saudaranya, dirinya menanggung beban tanggung jawab untuk mengarahkan para saudaranya.
Keenam Champion terpilih ini tetap melakukan tindakan heroik, walau kehidupan duniawi mereka terganggu. Banyak gejolak yang timbul di tiap pribadi. Tidak diperlihatkan semua, fokus pada Billy dan Freddy seperti pada film pertama.
Konflik Internal Saudara
Tidak hanya pada kubu manusia saja mengalami pertikaian internal. Pada sisi Daughter of Atlas juga terdapat perbedaan pendapat yang terasa lebih besar. Keinginan mereka menguasai kekuatan para Champion merembet ke hal lain yang lebih mengerikan.
Hati para dewa seakan lebih manusiawi untuk melakukan aksi jahat mereka. Di sini mungkin yang membuat perseteruan agak dangkal. Latar belakang kedua kubu yang kuat, tidak dilanjutkan dengan kebencian dan rasa balas dendam mendalam. Bahkan tidak ada kata-kata membunuh antar kubu. Celah konflik antar dewa ini, jadi celah keseruan keluarga Shazam untuk beraksi.
Hiburan Lengkap Penuh Easter Eggs
Dialog-dialog yang dilontarkan para Champion saat menghadapi Daughter of Atlas sangat menghibur penuh canda tawa saat menontonnya. Pikiran para remaja tanggung untuk menyelamatkan bumi selalu berkaitan dengan budaya Pop. Dari mulai penyihir Sauron (The Lord of the Ring) sampai kekuatan Obi-Wan Kenobi (Star Wars).
Semua hal yang berkaitan dengan properti film atau serial lain banyak keluar di sini. Celotehan dan gestur ringan di tengah ketegangan, selalu sukses memecah tawa mencairkan suasana. Kali ini screentime manusia dalam tubuh anak atau remaja, berimbang dengan tubuh dewa para Champion, sehingga karakterisasi tiap individu tergambar jelas siapa memainkan siapa.
Mitologi Yunani Selalu Jadi Bahan Jualan Sukses
Kedatangan musuh baru Daughter of Atlas, pasti merujuk pada salah satu mitologi Yunani yang paling terkenal. Mitologi Yunani memang sudah ada di beberapa proyek DC, seperti Zeus di Justice League dan Amazon yang juga berkaitan dengan itu. Salah satu Titan terkuat Atlas mempunyai 3 putri, musuh utama Shazam kali ini.
Latar belakang mitologi para dewa Yunani pun lebih kuat. Bahkan hubungan ini tidak hanya disajikan dalam bentuk cerita dan dialog. Penampakan monster di babak kedua juga mengambil dalam monster mitologi Yunani seperti Minotaur, Cyclops, bahkan Unicorn.
Champion Utama Tumpuan Penting
Freddy mendapat sorotan lebih banyak di film ini. Sedikit ceritanya dengan salah satu Daughter of Atlas yaitu Anthea. Champion berwarna biru akan mendapat sedikit peran penting, namun dalam bentuk Freddy.
Sisanya klimaks dan fokus tetap pada Champion Shazam dari Billy Batson dengan warna merah menyala. Pertarungan membuat satu kota Philadelphia hancur lebur, akibat kekuatan dahsyat Daughter of Atlas.
Aksi klimaks yang kalian lihat di trailer merupakan hal yang paling ditunggu. Saat Shazam melawan naga, apalagi dengan bantuan Daughter of Atlas berkekuatan dewa, jadi penyelesaian akhir yang apik. Bukan hanya adu kekuatan yang mendapat visual apik, visual efek dari petir kekuatan utama Shazam keluar tidak berlebihan. Kali ini Shazam menggunakan kekuatannya baik kecepatan, kekuatan, dan kebijaksanaan pikiran dengan lebih baik.
Kesimpulan
Kisah keluarga tiri yang hidup dalam satu atap dan mempunyai alter ego superhero begitu kompleks. Perselisihan antar individu jadi garda terdepan dalam film Shazam! Fury of the Gods. Tidak hanya dari sisi manusia dan Shazam, dari sisi dewa Daughter of Atlas juga mengalami gejolak internal yang membuat mereka sedikit kewalahan.
Pertarungan anak dewa dan anak manusia berkekuatan dewa, dibubuhi banyak tampilan dan cerita yang berhubungan dengan mitologi Yunani. Tidak menjual cerita berat, hiburan dari dialog para pemain selalu berhasil memecah tawa. Kalian akan dibuat terhibur, bak film komedi berbalut jubah superhero.
Director: David F. Sandberg
Cast: Zachary Levi, Asher Angel, Jack Dylan Grazer, Rachel Zegler, Adam Brody, Ross Butler, Meagan Good, Lucy Liu, Djimon Hounsou, Helen Mirren
Duration: 130 minutes
Score: 8.2/10
WHERE TO WATCH
The Review
Shazam! Fury of the Gods
Billy Batson (Asher Angel) memimpin para saudara tirinya dalam aksi heroik Shazam (Zachary Levi) di kota Philadelphia. Freddy Freeman (Jack Dylan Grazer) bertemu Anna (Rachel Zegler) di sekolahnya, hal itu membuat para Champion Shazam bertemu dengan Daughter of Atlas. Para Champion Shazam harus berhadapan dengan 3 Daughter of Atlas, yang ternyata memiliki tongkat sihir yang dipatahkan Billy di film pertama.