Review Tokyo Vice (2022)

Drama Kriminal dari Dunia Kelam Jepang dari Sudut Pandang Jurnalistik

“With information, everything you do has consequences, there is always a cost,” – Hiroto Katagiri (Tokyo Vice).

 

Hadir menghiasi bulan April 2022, seri kriminal dari Ansel Elggort yang menyusup ke dunia kerja Jepang cukup menarik dengan 8 episodenya. Tayang di HBO MAX dan Lionsgate Play, seri yang diangkat dari tulisan Jake Adelstein ini sangat dinanti sejak trailernya yang rilis 14 Maret 2022.

Tokyo Vice’ diadaptasi dari sebuah cacatan dari Jake Adelstein yang asli oleh penulis drama J.T. Rogers. Dikisahkan Jake (Ansel Elgort) seorang reporter Amerika yang bertugas di Tokyo untuk ikut dalam investigasi kriminal gelap tentang organisasi kejahatan Yakuza.

Berkisah tentang Jake Adelstein sendiri menjadi jurnalis asing pertama di surat kabar terkemuka Jepang. Berlatar tahun 1999, dunia kriminal bawah tanah Jepang lebih kelam yang bersanding dengan pemberitaan media yang mempunyai kontroversi tersendiri.

Sinopsis

© HBO MAX

Pada tahun 1999, jurnalis Amerika Jake Adelstein (Ansel Elgort) telah pindah ke Tokyo dan harus lulus ujian tertulis dalam bahasa Jepang untuk mendapat kesempatan bergabung dengan staf sebuah surat kabar besar Jepang. Dia berhasil menjadi jurnalis kelahiran asing pertama mereka dan mulai dari bawah.

Mulai dari awal, Jake berusaha mengungkap semua informasi yang sebenarnya dari dunia kriminal Jepang yang sangat erat dengan Yakuza. Bersanding dengan salah satu petinggi di kepolisian Jepang Hiroto Katagiri (Ken Watanabe).

Cepat dan lugas tanpa basa-basi

© HBO MAX

‘Tokyo Vice’ yang nyaris tanpa kata memperkenalkan kita kepada Jake Adelstein, seorang ekspatriat Amerika yang tinggal di Jepang dengan ambisi menjadi reporter investigasi di salah satu surat kabar paling terkenal di negara ini. Ditetapkan di tahun 90-an, acara ini didasarkan pada buku non-fiksi deskriptif Adelstein dengan nama yang sama, yang diikuti oleh episode percontohan Mann dengan cukup setia.

Salah satu hal terbaik tentang zaman keemasan Televisi (ini tepat sebelum era streaming), giliran Michael Mann (Blackhat) yang terkenal di box office, untuk mengarahkan pilot ‘Tokyo Vice’ cukup ciamik menjalankan tugas bersama Josef Kubota Wladyka mengungkap misteri dunai kriminal kelam dalam 50 menit episode.

© HBO MAX

Kita akan melihat Adelstein, diperankan oleh Ansel Elgort yang tampak gigih, belajar bahasa Jepang sebelum mengikuti ujian yang sangat sulit yang akan memutuskan apakah dia memiliki apa yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan di surat kabar.

Lebih membumi apa adanya

Jake melawan segala rintangan di dunia kerja Jepang yang terkenal dengan sangat keras dan gigih. Dalam perjalanannya untuk mendapatkan jawaban, dia harus bersaing dengan editornya yang keras kepala (Rinko Kikuchi) dan mencoba untuk lebih dekat dengan dunia yang membuat dia terpesona, dengan bantuan nyonya rumah bar Amerika Samantha (Rachel Keller), dan anggota Yakuza Sato (Show Kasamatsu) yang merasa seperti orang luar di organisasinya sendiri.

Satu-satunya pekerjaan Adelstein, yang dia temukan setelah beberapa interaksi yang mengintimidasi dengan editornya, adalah duduk di konferensi pers polisi dan mereplikasi, kata demi kata, siaran pers tentang kejahatan kecil dan yang lainnya.

© HBO MAX

Skrip luar biasa dari pencipta seri JT Rogers. Tidak hanya menghilangkan semua dialog yang tidak perlu, tetapi juga menghindari penamaan karakter kecuali kita benar-benar perlu tahu siapa mereka.

Terperangkap di antara studi karakter dan drama kriminal, pendekatan ‘Tokyo Vice’ yang lebih membumi terlihat melukiskan gambaran yang lebih otentik, menunjukkan fungsi sehari-hari yang lebih membosankan dari pelaporan kejahatan dan cara kerja Yakuza.

Duo kikuk mendobrak batas

Memulai dengan tiga episode hampir 60 menit terasa seperti trilogy keras dan pada. Tetapi pada episode ketiga, bagian cerita yang jauh lebih memuaskan mengingat pilot dalam pembukaan cerita media. Jake dan Hiroto berkaitan dengan sangat cepat tanpa adanya intrik dunia luar.

© HBO MAX

Ken Watanabe berperan sebagai detektif veteran, Katagiri, yang akhirnya berteman dan bermitra dengan Adelstein untuk menjatuhkan Yakuza cabang tertentu. ‘Tokyo Vice’ dengan baik mengambil waktu untuk menyatukan keduanya, membiarkan Katagiri keluar seperti kekuatan hantu selama dua episode pertama sementara Adelstein mencoba untuk berteman dengan detektif yang lebih oportunistik dan kasar yang dimainkan dengan baik.

Jake sang tokoh utama pun mendapat celah yang terlihat sempit untuk eksplorasi mendalam ke dunia kriminal yang terbilang awam untuknya. Tapi dia segera menemukan jeratan kusut, merangkak dengan polisi korup dan gangster kejam (yakuza), meskipun petinggi media koran tempatnya bekerja lebih suka dia melihat ke arah lain mencari aman.

Kesimpulan

Serial yang membawa kita lebih lugas ke dunia jurnalis yang mengungkap kelamnya pada mafia kriminal Jepang, membuka mata kita ke arah keseharian etos kerja keras Jake orang asing yang merangsek masuk lebih dalam.

© HBO MAX

Membiarkan semua terlihat apa adanya, menjadi daya jual apik serial ‘Tokyo Vice’. Gaya pada showrunner terlihat jelas jujur dan membumi. Semua hal yang tidak penting untuk kelangsungan cerita Jake dalam mengungkap dunia kriminal benar-benar tidak kita lihat.

Bagi Cilers yang menyukai serial kriminal yang jujur, ‘Tokyo Vice’ adalah pilihan tepat dari berbagai macam aspek. Nuansa Jepang dengan penuh geng Yakuza yang cukup berkuasa pada era 90an tergambar rapi dan tak berlebihan membuat duo Jake dan Hiroto terus mendapat spotlight untuk beraksi lebih jauh.

 

Director: Josef Kubota Wladyka, Hikari, Alan Poul, Michael Mann

Casts: Ansel Elgort, Ken Watanabe, Rachel Keller, Hideaki Itō, Show Kasamatsu, Ella Rumpf, Rinko Kikuchi

Episode: 8

Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Tokyo Vice

7 Score

Jake Adelstein (Ansel Elgort) seorang jurnalis asing di media terkemuka di Jepang, mengungkap dunia tentang pemukulan Polisi Metropolitan Tokyo bersama Hiroto Katagiri (Ken Watanabe). Masuk kelbih dalam ke kelamnya dunia kriminal yang tersembunyi dan mengerikan untuk diungkap ke khalayak publik.

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version