“One thing you gotta remember, Pity, is that we born dying. Every gasp we take is one gasp closer to eternity.” – Coydog (The Last Days of Ptolemy Grey).
Samuel L. Jackson menjadi bintang di serial yang diadaptasi dari novel dengan nama yang sama karya Walter Mosley. Buatnya, mengangkat cerita Pak Tua bernama Ptolemy Grey menjadi sebuah serial berjumlah enam episode adalah sebuah penantian 10 tahun yang terbayar tuntas.
Ditulis naskahnya oleh Mosley sendiri, ‘The Last Days of Ptolemy Grey’ menunjukkan bahwa menginjak usia berkepala tujuh tidak membuat penampilan seorang Samuel L. Jackson meluntur. Perannya sempurna sebagai seorang kakek-kakek pengidap demensia.
‘The Last Days of Ptolemy Grey’ ditayangkan secara eksklusif oleh Apple TV+ dan memiliki durasi sekitar 49-57 menit di tiap episodenya. Durasi yang pas untuk menyampaikan sebuah pesan yang mendalam.

Sinopsis
Ptolemy Grey (Samuel L. Jackson) adalah seorang kakek tua yang hidup di apartemen tak layak tinggal. Banyak sampah berserakan, bau tak sedap mengelilingi sudut kamar, dan tumpukan barang menggunung di tiap sisi. Singkat kata, sanitasi dan higienitasnya sangat tidak baik.
Di tengah kekumuhan itu, ia masih sering dihampiri oleh keponakannya, Reggie (Omar Benson Miller), satu-satunya anggota keluarga dia yang masih mau mengurusi Ptolemy.
Reggie khawatir akan penyakit demensia yang Ptolemy idap, sehingga ia bertekad membawa kakeknya itu ke dokter yang katanya sedang dalam proses penelitian obat penghilang demensia.
Nahas, Reggie meninggal ketika belum sempat membawa Ptolemy ke dokter tersebut. Ptolemy yang rapuh dan semakin tak terurus, tiba-tiba didatangi oleh Robyn (Dominique Fishback), seorang remaja yang sebenarnya tak ada hubungan darah apapun dengannya, tapi sempat bersinggungan saat prosesi kematian Reggie.
Kini, Robyn adalah orang yang mengurusi Ptolemy menggantikan peran Reggie. Ketika akhirnya Ptolemy mendapatkan obat penghilang demensia itu, ia bisa mengingat banyak hal dan segera memanfaatkan efek sementara obat tersebut untuk mengusut kematian Reggie dan hartanya yang selama ini ternyata menggunung.
Momok nyata kerakusan manusia

Ptolemy bisa disebut beruntung karena dari beberapa orang yang disuntikkan obat tersebut, hanya dia yang bisa menerimanya dengan baik. Selama efek obat itu berjalan, Ptolemy sibuk mengurusi warisan dan harta miliknya untuk kelak diambil alih oleh seseorang yang ia percayai.
Orang yang ia tunjuk adalah Robyn, bukan keluarganya yang notabene tidak memiliki hubungan darah apapun. Hal ini menyulut emosi dari keponakan Ptolemy lainnya, Niecie (Marsha Stephanie Blake). Ia tak rela ada orang asing yang memegang kontrol akan warisan melimpah milik Ptolemy.
‘The Last Days of Ptolemy Grey’ membuktikan bahwa uang bisa membuat seseorang menjadi rakus dan tamak. Keluarga Ptolemy yang tidak pernah sama sekali mengurusnya (kecuali Reggie) tiba-tiba ingin menjadi pihak yang mengemban amanah Ptolemy.
Niecie dan anaknya, Hilly (DeRon Horton) pernah sekali mengirimkan pihak pekerja sosial yang biasa mengurus orang-orang tua, ke apartemen Ptolemy karena ingin menyingkirkan Robyn dari situ.
Mereka menuduh Robyn memanfaatkan kondisi kesehatan Ptolemy untuk mendapatkan kendali atas uangnya, padahal itu semua salah.
Hangatnya kebersamaan Ptolemy dan Robyn

Ptolemy banyak menghabiskan waktu bersama Robyn yang akhirnya membuat mereka membangun hubungan kekeluargaan antara seorang kakek tua dan remaja yatim yang jarang mendapatkan sosok orang tua di hidupnya. Terlebih, mereka berdua juga baru saja merasakan kehilangan.
Mereka saling mengkhawatiri dan menjaga satu sama lain apabila salah satu dari mereka tertimpa musibah. ‘The Last Days of Ptolemy Grey’ berhasil meninggalkan kesan yang menghangatkan dan patut ditiru untuk mereka yang sedang terlibat di situasi yang sama.

Samuel L. Jackson sebagai Ptolemy konsisten menjadi karakter yang selalu tersenyum. Ia tak mau terlalu ambil pusing akan orang-orang yang hendak mencekalnya. Buatnya yang penting adalah kehidupan Robyn (juga anak-anak Reggie) bisa terus tercukupi.
Dominique Fishback sendiri sebagai lawan main Samuel L. Jackson mahir menciptakan perubahan sosok Robyn dengan baik. Ia piawai dalam menunjukkan transisi seorang remaja menjadi sosok pengasuh yang juga penyayang terhadap Ptolemy.
Masa lalu jadi pembelajaran di masa depan

Sejak Ptolemy menerima obat dari Dokter Rubin (Walton Goggins), ia bisa mengingat banyak detail mengenai kejadian di masa lampau. Salah satunya adalah momen-momen Ptolemy bersama Coydog (Damon Gupton), pria yang mengurusi Ptolemy saat ia kecil setelah ditinggal oleh orang tuanya.
Tangkapan kamera banyak menyorot eratnya hubungan Coydog dengan Ptolemy kecil. Sisi teknis ini juga mengambil ketakutan, kebingungan, dan keceriaan Ptolemy ketika dihadapi dengan banyak hal yang tidak ia ketahui.
Mengambil secara penuh ekspresi Ptolemy, memberi impresi bahwa anak ini kelak akan menjadi pria yang bijaksana karena pahit manisnya kehidupan yang ia rasakan sejak kecil.

Berbagai adegan kilas balik di serial ini juga menjadi trigger Ptolemy mengusut kematian Reggie. Ingatan itu mengantarkan Ptolemy untuk mencari tahu lebih dalam lagi mengenai penembakan tersebut.
Namun, ini bukan cerita detektif yang akan memperlihatkan Ptolemy berlagak seperti detektif swasta melacak keberadaan sang pembunuh. Ia tidak akan secara intens melakukan pencarian ini.
Bukan sesuatu yang mengecewakan karena serial ini memang tidak ingin memperlihatkan “hari-hari terakhir” Ptolemy sebagai detektif dadakan, tetapi cukup membingungkan karena di awal Ptolemy sepertinya sangat persisten untuk mencari tahu pembunuh Reggie.
Kesimpulan

Kehadiran Samuel L. Jackson sendiri sudah bisa dijadikan alasan untuk menonton ‘The Last Days of Ptolemy Grey’. Cerita yang ramping (6 episode dan durasi kurang dari sejam) membuat serial ini tidak bertele-tele dalam menyampaikan pesannya.
Kemampuan serial ini memberikan kehangatan juga menjadi nilai tambah karena cocok bagi mereka yang sehari-harinya hidup bersama orang tua yang sudah lansia.
Director: Ramin Bahrani, Debbie Allen, Hanelle M. Culpepper, Guillermo Navarro
Cast: Samuel L. Jackson, Dominique Fishback, Walton Goggins, Marsha Stephanie Blake, Damon Gupton, Cynthia Kaye McWilliams, Omar Benson Miller
Episode: 6
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Review The Last Days of Ptolemy Grey (2022)
Tiba-tiba ditinggal pergi oleh pengasuh terpercayanya, Ptolemy Gray kini dirawat oleh remaja yatim piatu, Robyn. Ketika mereka mengetahui tentang pengobatan yang akan mengembalikan ingatan Ptolemy yang terkena demensia, mereka memulai sebuah perjalanan menuju kebenaran yang mengejutkan.